Manajer interim Manchester United, Ralf Rangnick, dalam wawancara dengan situs resmi klub, bicara panjang lebar soal banyak hal. Dari wawancara tersebut, terdapat lima hal menarik yang berikut kami sajikan untuk Anda.

Bahasa Inggris yang Sempurna

Pada usia 21 tahun, Rangnick pindah dari Jerman ke Inggris untuk memelajari bahasa Inggris di University of Sussex di Brighton selama setahun. Dari apa yang ia katakan di depan media, jelas, Rangnick terus belajar soal kemampuan bahasa Inggrisnya.

“Pelatih berusia 63 tahun tersebut tampil sebagai komunikator yang sangat kuat dan kosakata bahasa Inggrisnya sangat bagus,” tulis situs resmi Manchester United.

Kecintaannya untuk Sepakbola Inggris

Sepanjang waktunya di Universitas di Inggris, dia naik kereta dari Brighton untuk menyaksikan pertandingan sepakbola di penjuru negeri. Ia sering berpergian ke London untuk menyaksikan laga Arsenal dan Tottenham. Ia juga kerap melakukan perjalanan ke barat-laut untuk hadir di Goodison Park.

Satu pertandingan yang menonjol buat Rangnick adalah final Piala FA 1980 antara West Ham dan Arsenal. Di laga itu, The Hammers menang lewat gol Trevor Brooking.

“Sejak tahun itu di awal 1980-an, aku terinfeksi dengan bagaimana pertandingan dimainkan dan atmosfer di dalam stadion. Aku sangat menikmatinya,” kata Ralf.

Ralf Telah Menyeleasikan Penelitiannya

Meski dianggap sebagai salah satu manajer berpengaruh di sepakbola, tapi Rangnick masih terus belajar. Ia selalu mencari informasi soal sepakbola dan khususnya soal United.

“Kalau kita melihat ke belakang, ke masa lalu, mereka memenangi begitu banyak gelar dan memproduksi serta mengembangkan begitu banyak pemain top,” jawab Rangnick ketika ditanya soal sejarah United.

“Malam kemarin di kamar hotelku, aku memeriksa daftar pemain terkenal Manchester United dan aku pikir Anda bisa memainkan tiga atau empat tim berbeda dengan semua pemain itu.”

Menikmati Wine dengan Sir Alex

Rangnick pernah mengunjungi Old Trafford selama dua atau tiga kali dalam satu dekade terakhir. Namun, ia cuma sekali ketika berperan sebagai pelatih. Momen itu terjadi di semifinal Liga Champions 2011. Kala itu, Sir Alex Ferguson mengalahkan Schalke dengan skor 4-1 dan membuat agregat menjadi 6-1.

Usai pertandingan, Fergie mengundang Ralf untuk minum usai pertandingan.

“Ya, kami bicara setelah leg kedua di sini di Old Trafford. Dia mengundangku ke ruangannya di stadion ini. Dia lebih menikmati segelas gelas wine daripada aku, karena kami tidak memilik peluang apapun di laga itu. Kami kehilangan lima atau enam pemain utama!”

Belum Berpikir ke Depan

Setelah selesai menjadi manajer interim, Rangnick akan mengambil peran sebagai konsultan selama dua tahun setelahnya. Bagaimanapun, jelas kalau Rangnick tak berpikir soal itu sekarang dan fokusnya adalah pada jangka pendek.

“Kalau aku jujur, aku tak berpikir sejauh itu. Buatku, sekarang, hal yang paling penting adalah mengetahui para pemain.”

Sumber: Manutd.com