Belakangan ini, masa depan Anthony Martial di Manchester United mulai diragukan. Sejak ditangani Jose Mourinho, Martial dinilai kalah bersaing dengan pemain lain di posisi yang sama seperti Marcus Rashford, Jesse Lingard, Juan Mata, ataupun Henrikh Mkhitaryan. Padahal, setelah didaratkan ke Manchester dengan banderol 36 juta paun, Martial mampu tampil impresif pada musim pertamanya dengan raihan 17 gol, terbanyak di skuat United.

Tapi situasinya berbeda musim ini di mana striker berkebangsaan Prancis itu lebih sering duduk di bangku cadangan. Hingga pekan ke-24 Liga Primer, Martial hanya diberi kesempatan sembilan kali bermain sejak menit pertama dan empat kali sebagai pemain pengganti. Penampilannya di atas lapangan pun menurun, dari total 22 penampilan, ia hanya mampu mencetak enam gol.

Bek legendaris United asal Prancis, Mikael Silvestre, mengungkapkan penyebab kompatriotnya itu tampil buruk bersama United musim ini. “Dia adalah top skor klub musim lalu, tetapi tahun ini dia menjadi pemain yang berbeda,” ujar Silvestre.

Silvestre mengungkapkan beberapa kejadian yang membuat Martial menurun, di antaranya adalah penampilan buruk bersama Prancis dan nomor punggung yang di ambil Zlatan Ibrahimovic. “Dia melalui musim panas yang sulit bersama Perancis. Dia tidak mampu tampil bagus dalam beberapa pertandingan, bahkan sempat tidak dimainkan. Anda juga perlu mengingat episode ketika dia mengikhlaskan nomor punggungnya diambil Ibrahimovic. Dia tidak senang dengan hal tersebut.”

Meski sedang menghadapi masa sulit, pemain United pada periode 1999 hingga 2008 itu tetap optimis dengan masa depan Martial. “Kami selalu mengatakan bahwa ketika Anda melakoni musim pertama dengan bagus maka akan ada beban pada musim selanjutnya. Namun, jangan lupa fakta dia masih muda dan akan terus belajar,” tutur Silvestre.

Selain percaya tentang masa depan Martial, Silvestre juga memberi saran agar Martial tidak mengikuti jejak Paul Pogba di masa lalu. Di bawah kepemimpinan Sir Alex Ferguson, Pogba di gadang-gadang akan menjadi pemain kelas dunia dengan bakat luar biasa yang ia miliki. Namun Pogba tidak mendapat kesempatan bermain. Kondisi yang tidak jauh beda dengan Martial saat ini.

Kurangnya menit bermain membuat Pogba memutuskan hengkang dari United ke Juventus. Bersama Si Nyonya Tua, Pogba menjelma menjadi salah satu gelandang terbaik dunia dan akhirnya ia kembali ke United dengan status pemain termahal dunia. Tapi Martial diminta tidak melakukan hal serupa.

Silvestre merasa Martial harus bertahan dan bekerja keras untuk mendapat tempat di tim utama. “Saya harap dia bisa tetap sabar, dan tidak seperti Pogba yang memilih hengkang ke Juventus. Dia harus bertahan dan menunjukkan karakternya. Bekerja lebih keras dan berani, seperti yang telah ia lakukan selama ini,” tutur pengoleksi lima gelar Liga Primer itu.

Selain itu, Silvestre juga merasa bahwa United adalah tempat yang tepat bagi pemain muda untuk berkembang, di tambah dengan adanya sosok pemain senior yang dapat dimanfaatkan oleh pemain muda untuk belajar lebih banyak.

“Dia bisa belajar dari Ibrahimovic dan Rooney, karena mereka tahu apa yang diperlukan untuk meraih trofi dan telah melakukannya. Ini adalah tempat terbaik bagi seorang penyerang muda untuk mengembangkan dirinya. Hal yang sama juga berlaku bagi Marcus Rashford,” ungkap Silvestre.

Tapi semuanya ada pada Martial sendiri. Hanya ia yang berhak memutuskan masa depannya. Tapi jika Martial bisa bangkit dari keterpurukan, bukan tidak mungkin ia akan mengikuti jejak Silvestre yang sukses meraih 11 gelar bagi United, termasuk trofi Liga Champions 2008.