foto: thenorthernecho.co.uk

Diusirnya Jose Mourinho dari area teknik kala Manchester United ditahan imbang 1-1 oleh West Ham pada akhir pekan lalu berbuntut panjang. Selain sanksi dan denda yang telah menanti, kabarnya ada pejabat senior di Manchester United yang mulai merasa frustrasi dengan perilaku manajer berkebangsaan Porto tersebut. Ini merupakan kejadian ketiga dalam rentang waktu sebulan setelah Mou diberi sanksi yang kedua selama di United.

Berdasarkan Dailymail, CEO United, Ed Woodward, tidak akan melakukan apapun terkait perilaku Mou yang diusir karena menendang botol minuman di pinggir lapangan. Namun, sejumlah anggota dewan klub merasa kalau perilaku Mou dapat mengganggu United yang tengah berjuang memperbaiki kembali prestasi mereka setelah menjalani awalan yang buruk sejak 27 musim terakhir.

Mourinho sempat didenda 50 ribu paun saat mengomentari wasit Anthony Taylor. Lalu, ia pun disanksi tak boleh masuk area teknik karena diusir saat melawan Burnley. Pelanggaran yang ketiga ini membuat Mou akan menghadapi sanksi “di luar standar” yakni diputuskan oleh komisi independen untuk memberikan hukuman yang lebih berat.

Sejak awal musim, semua manajer di Premier League telah diperingatkan bahwa menendang botol minum akan dihadiahi pengusiran secara otomatis.

“Jose Mourinho telah didakwa kala Manchester United menghadapi West Ham United pada Minggu. Diduga perilakunya pada sekitar menit ke-27 merupakan tindakan yang tidak benar,” tulis pernyataan resmi FA.

Seperti di Chelsea

Setahun sebelumnya, Mourinho tengah menghadapi krisis di Stamford Bridge. Ia mengkritik Jonathan Moss kala Chelsea dikalahkan West Ham United. Pada bulan selanjutny, ia menuduh para pemainnya dengan “mengkhianati hasil kerjaku” setelah kalah dari Leicester City. Tiga hari kemudian, ia pun pergi.

“Ini merupakan cerita yang sudah biasa dalam karier pelatih asal Portugal itu. Ia biasanya tinggal singkat rata-rata tiga tahun, biasanya berakhir dengan berantakan diperburuk dengan dendam dan saling tuduh,” tulis kolumnis Daily Mail, Chris Wheeler.

Chris menuturkan bahwa saat ini kondisinya berbeda. Mou sudah mencapai tahap seperti pada akhir masanya di Chelsea, hanya enam bulan setelah ia sampai di Old Trafford. Ironisnya, lagi-lagi Moss yang menjadi puncak dari segala hasil minus Mou.

Mirip seperti di Chelsea, Mou pun disebut tak punya hubungan yang erat dengan beberapa pemain, sebut saja Luke Shaw dan Chris Smalling, yang dikritik Mou karena memilih absen karena cedera. Selain itu, Henrikh Mkhitaryan dan Anthony Martial pun dianggap tidak punya hubungan spesial dengan Mou. Kala ditahan imbang 1-1 oleh West Ham misalnya, Shaw dan Martial bahkan tak ada di bangku cadangan.

“Ditambah pula argumen bahwa Mourinho masih belum tahu komposisi terbaik timnya di sepertiga awal musim dengan United tertinggal 11 poin dari Chelsea sebagai pemuncak, setelah mengawali musim terburuk sejak 27 tahun,” tulis Chris.

Amarah yang ditunjukkan Mourinho memang mengundang banyak pertanyaan. Misalnya saja, Zlatan Ibrahimovic pernah berujar bahwa Mou amat tahu bagaimana caranya mengelola seorang pemain. Namun, faktanya Mou justru merusak semangat maupun konsentrasi pemain dengan menendang botol dan diusir dari area teknik.

“Ada garis yang jelas antara kegilaan dan jenius. Orang bisa bereaksi berbeda terhadap tekanan dan obsesinya akan kemenangan,” ucap sumber Manchester United kepada Daily Mail.

“Semua orang berpikir dia bisa mengangkat reputasinya sebagai ‘the Special One’ tetapi dia menempatkan dirinya di bawah kebutuhan untuk dilepaskan. Setelah semuanya, dia menendang botol itu. Tapi tak ada yang menyangkal kalau ada yang tidak senang karena dia memancing kontroversi di mana yang lain tak pernah melakukannya di sini. Itu membuat orang marah di klub karena mereka tak terbiasa.”

Beberapa orang menjabarkan Mourinho punya kepribadian ganda dan terlihat ganjil dengan dirinya sendiri. Para pemain dan staf yang tidak terlibat di tim utama, secara praktik, diabaikan. Mou hanya menempatkan asistennya, Rui Faria, untuk tetap menjaga moral para pemain dan staf di luar tim utama.

Berdasarkan cerita orang-orang di tempat latihan United, di Carrington, Mou terkadang menjaga jarak dari para pemainnya saat berlatih. Tidak jarang ia menggunakan pintu samping untuk menghindari berbaur dengan para pemain di kantin.

“Kultur di United tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan dari kesebelasan besar,” ucap salah seorang sumber yang dekat dengan Mou.

Salah satunya adalah ketika tur pramusim di Tiongkok ketika Mou tidak senang dengan buruknya fasilitas latihan. Sejak saat itu, Mou mulai terlihat dongkol. Hanya tersisa sedikit humor pada dirinya, termasuk ketika menjawab pertanyaan di ruang konferensi pers.

Kondisi ini diperparah dengan bagaimana seorang Mourinho yang tinggal sendiri di kamar suite di Hotel Lowry. Kondisi berbeda justru dihadapi rivalnya, Pep Guardiola, yang tinggal di apartemen di kota Manchester bersama istri dan ketiga anaknya.

Memboyong istri dan putrinya, Matilde, ke Manchester, masih sulit untuk terwujud. Matilde tengah berkarier di dunia fashion di London, sementara istri Mou bilang kalau mereka tak bisa terpisah.

Apa yang dilakukan Mou dengan menendang botol seolah menjadi sebuah ledakan segala emosi yang ia pendam. Semoga, kejadian tersebut menjadi yang terakhir dan Mou mampu mengembalikan kejayaan United. Semoga!