Foto: Republik of Manchunia

Pekan ini Premier League menghentikan sejenak aktivitas mereka dalam memberikan tontonan menghibur bagi para penontonnya. Meski begitu, Inggris tidak kenal kata libur soal sepakbola. Premier League libur, maka Piala FA akan menjadi penggantinya. Pekan ini, babak ketiga dari turnamen tersebut resmi dimulai.

Bagi sebagian besar kesebelasan Premier League, Piala FA menjadi salah satu trofi yang paling prestisius untuk diraih. Levelnya satu tingkat di atas Piala Liga atau bahkan Community Shield. Tidak jarang, kesebelasan-kesebelasan elite tetap menurunkan pemain-pemain terbaiknya meski ajang ini hanyalah ajang piala yang hadiahnya tidak terlalu besar.

Bagi Manchester United, Piala FA adalah trofi yang sangat penting. Inilah kesempatan mereka untuk meraih trofi bergengsi setelah peluang mereka untuk meraih Premier League sangat kecil. Trofi ini juga membuka peluang untuk meraih trofi berikutnya yaitu Community Shield 2020 mendatang. Selain itu, Piala FA juga bisa menjadi pelicin karier Solskjaer di United seperti yang pernah dialami oleh Sir Alex Ferguson tiga dekade lalu.

Namun langkah itu dimulai dengan menghadapi lawan yang cukup sulit. Pada Minggu (5/1) dini hari nanti, United akan bertandang ke Molineux Stadium yang merupakan markas dari Wolverhampton Wanderers. Laga ini diprediksi akan berlangsung ketat. Kedua kesebelasan akan ngotot demi mengawali turnamen musim ini dengan hasil yang positif. Terutama bagi United yang tidak bisa mengalahkan mereka sejak musim lalu.

Sejak Wolves kembali promosi ke Premier League pada 2018, United tidak bisa mengalahkan mereka dalam empat laga beruntun dengan tiga laga terjadi di kandang mereka. Dua kali kalah dan dua kali imbang adalah catatan yang diraih United setiap menghadapi mereka dengan tiga laga terjadi di rezim Ole Gunnar Solskjaer. Salah satunya terjadi pada Piala FA musim lalu saat United kalah 2-1 dengan permainan yang tidak terlalu baik.

Ketika itu, serangan United dibiarkan berputar-putar di tengah yang membuat 66% penguasaan bola mereka menjadi tidak begitu berarti karena output serangan mereka terhambat oleh solidnya lini belakang Wolves dan kemampuan para pemain United yang tidak dibekali kreativitas mumpuni. Ketika itu, United hanya membuat dua sepakan ke gawang sementara Wolves sukses membuat tujuh.

Kesebelasan asuhan Nuno Espirito Santo tampaknya tidak akan mengubah pendekatannya ketika menghadapi United nanti. Empat laga tanpa kalah ketika melawan mereka menjadi bukti kalau taktik eks pelatih Porto ini bekerja dengan baik setiap melawan United. Sebaliknya, Solskjaer dan para pemainnya dituntut untuk meningkatkan taktik dan kreativitasnya yang lagi-lagi dipertanyakan.

Dari segi kualitas, pemain United sebenarnya banyak yang kreatif mengingat sepakbola modern tidak lagi menekankan pemain berposisi gelandang serang sebagai seorang pengatur serangan. Marcus Rashford, Anthony Martial, Daniel James, Fred, dan Luke Shaw, merupakan pemain-pemain yang dibekali kreativitas yang sangat baik.

Akan tetapi, masalah United yang selalu terulang-ulang setiap laganya adalah kolektivitas mereka yang sangat kurang. Para pemain tengah dan depan kerap tidak tahu bola harus diberikan ke siapa ketika proses serangan cepat mereka berjalan. Seolah-olah hal seperti ini tidak dipelajari dalam sesi latihan. Inilah yang membuat United mudah sekali kehilangan bola seperti saat melawan Arsenal pekan lalu.

Nuno akan memerintahkan para pemainnya untuk bermain menunggu. Membiarkan United memegang bola secara dominan akan ia lakukan demi mematikan kreativitas para pemain Setan Merah. Ketika build up play United gagal, maka bola-bola direct dari Joao Moutinho atau Leander Dendoncker akan dikirimkan kepada dua sayap mereka yang diisi Adama Traore dan kemungkinan Pedro Neto. Sosok Adama Traore akan menjadi sentral penyerangan mengingat ia mempunyai kemampuan menahan bola dengan baik dan dibekali fisik yang prima. Dua proses ini adalah kunci ketika Wolves mengalahkan United musim lalu pada ajang yang sama.

Susunan Pemain

WOLVERHAMPTON:

Rui Patricio, Ryan Bennett, Conor Coady, Roman Saiss, Matt Doherty, Leander Dendoncker, Joao Moutinho, Jonny Castro, Adama Traore, Pedro Neto, Raul Jimenez

MANCHESTER UNITED:

Sergio Romero, Aaron Wan-Bissaka, Harry Maguire, Victor Lindelof, Ashley Young, Nemanja Matic, Fred, Juan Mata, Andreas Pereira, Marcus Rashford, Mason Greenwood