Foto: Twitter.com/manutd

“Untuk bermain terbuka, Anda butuh kestabilan. Sejauh ini, tim kami tidak menunjukkan kestabilan saat bermain, itu kembali terlihat dalam laga ini, khususnya pada babak pertama tadi.”

Itu adalah sekelumit komentar Jose Mourinho selepas timnya mengalahkan Bournemouth 2-1 Sabtu kemarin. Ada rasa tidak puas meski timnya mencatatkan kemenangan back to back pertama sejak September lalu. Ya, meski meraih kemenangan, secara keseluruhan permainan United masih mengkhawatirkan.

Sektor yang paling mengkhawatirkan masih berkutat di lini belakang. Gawang De Gea masih gampang sekali untuk ditembus. Tercatat 18 tembakan diarahkan tuan rumah dengan tujuh diantaranya mengarah ke gawang kiper asal Spanyol tersebut. De Gea sendiri membuat enam penyelamatan.

Baca juga: Gugatan untuk Lini Belakang Manchester United

Satu sepakan yang tidak bisa ia selamatkan adalah tendangan Callum Wilson yang mencetak gol pada menit ke-11. Itupun diawali dari kurangnya kepekaan para pemain United dalam mengkoordinasi lini pertahanan.

Pada prosesnya, sisi flank kanan Bournemouth yang diisi Stanislas, tidak mendapat pengawalan dari para pemain United. Luke Shaw yang menghalau bola hasil sepak pojok Stanislas, tidak langsung kembali ke posnya dan memilih untuk membuat jebakan offside bersama rekannya yang lain. Sayangnya, para pemain United tidak melihat pergerakan Stanislas yang diam-diam bergerak sejajar. Pergerakan Stanislas, bahkan membuat tiga pemain Bournemouth berada dalam kondisi tanpa pengawalan di kotak penalti yang kemudian berhasil dimanfaatkan Wilson.

“Kami sangat beruntung. Pertahanan kami sangat buruk dan saya tidak menyoroti lini belakang saja, tapi secara keseluruhan. Melihat papan skor masih 1-1, membuat saya berpikir kalau saya adalah manajer yang paling beruntung. Bagaimana bisa kami bertahan seperti itu. Kami tidak bisa menekan mereka.”

Beruntung United punya trisula Mata-Sanchez-Martial yang tidak terpaku dalam satu posisi. Ketiganya tampak dijalankan sebagai free role dengan tujuan untuk memusingkan para pemain belakang tuan rumah. Sanchez dipasang sebagai striker, namun sepanjang pertandingan dia selalu bergerak dominan ke sisi kiri. Sementara Martial, yang dipasang di sektor sebelah kiri akan mengisi kekosongan di sektor tengah. Hal ini terlihat dalam proses gol penyama kedudukan. Sanchez bergerak melalui flank sebelah kanan, dan menimbulkan celah yang kemudian bisa diteruskan Martial menjadi sebuah gol.

Pada babak kedua, Mourinho mulai mengubah sedikit permainan timnya. Ander Herrera dan Marcus Rashford dimasukkan menggantikan Juan Mata dan Fred. Masuknya dua pemain ini mengubah formasi United dari 4-3-3 menjadi 3-3-3-1. Area bermain Matic lebih dekat dengan dua bek tengah United, meski sesekali ikut membantu Herrera menguasai lini tengah. Rashford dipasang sebagai striker, Martial bergeser ke kiri, dan Sanchez mengisi posisi sayap kanan. Sementara Young dan Luke Shaw lebih difokuskan untuk membangun serangan dan hanya sesekali mundur ke belakang jika para pemain Bournemouth mulai memasuki sepertiga akhir.

Masuknya kedua pemain ini membuat serangan United menjadi lebih bervariasi. Aksi ofensif United meningkat dibanding babak pertama. Masuknya Herrera membuat lini tengah menjadi lebih solid. Mourinho sendiri bahkan mengatakan kalau pemain asal Spanyol tersebut berandil besar dalam kemenangan timnya.

“Secara teori, masuknya Herrera membuat Young dan Shaw menyerang lebih intens lagi dan memberikan Paul Pogba kebebasan. Dia (Herrera) melakukan recovery ball dengan baik dan permainan kami jadi lebih ofensif karena dirinya.”

Serangan-serangan mereka semakin berbahaya setelah Mourinho memasukkan Lingard dan bermain sebagai second striker di belakang Rashford. Pergerakan Pogba yang memilih melebar menemani Martial pun tidak bisa dibendung oleh barisan pertahanan Bournemouth.

Bournemouth Hanya Tidak Beruntung

Tuan rumah memang tidak beruntung karena harus kalah di menit-menit terakhir. Secara keseluruhan, mereka sebenarnya cukup pantas mendapatkan minimal satu poin. Mereka bermain sangat baik. Selain lini depan yang sering mengancam United, lini belakang mereka juga tampil sangat solid.

Nathan Ake keluar sebagai tokoh antagonis bagi United. Ia adalah penampil terbaik di laga tersebut dengan catatan dua tekel sukses, delapan sapuan, dua blok, dan dua kali memenangi duel udara. Dan 67 kali menyentuh bola. Ia bahkan melakukan penyelamatan krusial dengan menahan sepakan Rashford yang sudah berhadapan dengan gawang kosong.

“Hari yang sulit bagi kami. Saya rasa banyak aspek yang seharusnya membuat kami unggul dari mereka karena kami tampil baik. Terutama pada babak pertama,” tutr Eddie Howe.

***

Ada baiknya kemenangan ini harus segera dilupakan oleh Jose Mourinho. Pasalnya, mereka akan kedatangan dua laga yang sangat berat dalam kurun waktu sepekan ini. Yang pertama adalah menghadapi Juventus dalam lanjutan Liga Champions. Kemudian pada 11 November, mereka akan dijamu oleh Manchester City.

Kedua kesebelasan ini memiliki lini depan maupun lini belakang yang sama baiknya. Akan menjadi masalah jika dalam dua laga tersebut, lini depan United mengalami kemandulan sementara lini belakang kepayahan mengatasi gempuran serangan kedua tim tersebut. PR ini harus segera dirampungkan oleh Mourinho jika ingin melihat timnya kembali dianggap sebagai tim papan atas Eropa.