Manchester United akan menghadapi rival sekota abadi mereka Manchester City pada pekan ke-16 Premier League di Old Trafford, Minggu (10/12) akhir pekan ini. Dengan kalahkan Manchester City, The Red Devils akan memangkas selisih poin mereka menjadi lima poin.

City sendiri tampak terlihat rentan kalah dalam beberapa pekan terakhir, namun terus-terusan berusaha sekeras mungkin guna meraih kemenangan di ahir laga. Huddersfield Town, Southampton, dan West Ham United, adalah beberapa tim yang menjadi korban keganasan perjuangan akhir Manchester City. Namun, pertandingan-pertandingan tersebut merupakan sumber dorongan yang bisa menjadi celah bagi Jose Mourinho untuk mengalahkan tim asuhan Pep Guardiola.

Tak terlepas dari beberapa hal di atas, kami telah sajikan tiga poin penting untuk Manchester United dalam mengeksploitasi skema permainan demi kalahkan Manchester City.

Memanfaatkan set-piece

Ini adalah fakta yang harus diketahui bahwa Manchester City bukanlah tim yang baik dalam mengatasi set-pieces ataupun umpan-umpan bola udara lainnya. Bahkan mereka terlihat sangat goyah ketika tim lawan mengumpan bola udara ke dalam kotak penalti.

Manchester United harus bisa memiliki ‘pengiriman’ set-piece yang sangat sempurna saat melawan City, dan berharap untuk bisa banyak mendapatkan tendangan sudut agar kesempatan set-piece menjadi sebuah ancaman krusial bagi bek The Citizen.

Selain itu, bek City, Vincent Kompany, tidak memiliki kredibilitas baik dalam mengantisipasi set-piece. Di kutip dari whoscored, Kompany total hanya mencatatkan rata-rata 2,8 duel udara selama enam pertandingannnya di Premier League. Secara otomatis hal tersebut memberi United sebuah keuntungan.

Pemain seperti Chris Smalling, Nemanja Matic dan Romelu Lukaku dituntut untuk bisa percaya diri ketika menerima bola udara di pertandingan bertajuk Big Match tersebut. Pun ditambah Marouane Fellaini dan Zlatan Ibrahimovic, yang juga bisa menjadi gangguan besar dalam memenangkan duel bola udara.

Menyerang sisi kiri pertahanan City

Kehilangan Benjamin Mendy akibat cedera jangka panjang merupakan pukulan telak bagi manchetser City. Meski Fabian Delph telah merubah posisinya ke kiri, namun saat ia berhadapan dengan pemain sayap lawan yang memiliki kreatifitas baik, pria asal Inggris itu justru terlihat rentan. Danilo juga menjadi salah satu pemain pilihan pengganti Mendy, namun ia lebih terlihat kurang berjuang sejak pindah ke Etihad Stadium.

Pemain lincah seperti Jesse Lingard dan Romelu Lukaku perlu ‘mengupas sisi’ Delph (ataupun Danilo). Lingard pun secara langsung harus yakin bisa mengalahkan Delph dengan penguasaan dribble-nya yang terbilang ciamik dalam beberapa laga terakhir. Jadi, jika United mencoba mengeksploitasi sisi kiri City sebanyak mungkin, hal itu bisa membuka peluang pasukan Old Trafford untuk mencetak gol.

Matikan pergerakkan De Bruyne

Kevin De Bruyne adalah kunci utama City dalam membuka setiap barisan pertahanan tim lawannya di Premier League. Namun, ketika membawa pemain asal Belgia itu keluar dari posisinya sebagai gelandang serang, The Citizen akan memiliki lubang yang besar di posisi tersebut. United membutuhkan pemain seperti Ander Herrera atau Nemanja Matic untuk ‘mengikat’ De Bruyne kemanapun ia pergi (marking). Herrera mungkin terlihat lebih cocok karena ia telah melakukan pekerjaan yang sama itu ketika mengantongi Eden Hazard musim lalu di Old Trafford.

De Bruyne memiliki delapan asis di liga musim ini dan itu adalah jawaban mengapa City begitu sulit untuk dihentikan sejauh ini. Namun, jika United merampas kreativitas eks pemain Chelsea itu, The Citizen akan merasa sulit mendapatkan servis intensif untuk para striker dan pemain sayap mereka. Mengurung eks pemain Chelsea itu adalah salah satu cara terbaik untuk United.

***

Dengan mengalahkan Manchester City, United sekali lagi akan mengurangi defisit poinnya menjadi lima, dan hal ini adalah poin positif bagi sejumlah harapan The Red Devils yang telah tertera di awal musim untuk meraih berbagai gelar di musim ini.