Setelah dua minggu penuh nelangsa, para pendukung Manchester United akhirnya bisa sedikit bergembira. Klub kebanggaan mereka berhasil meraih tiga poin ketika dijamu oleh Burnley dalam lanjutan pekan keempat Premier League musim 2018/2019. Hasil ini setidaknya mengangkat posisi klub ke posisi ke-10 klasemen sementara.

Jose Mourinho membuat tiga pergantian dari laga sebelumnya melawan Tottenham Hotspur. Victor Lindelof, Marouane Fellaini, dan Alexis Sanchez, kembali diturunkan sejak awal. Tuan rumah juga melakukan rotasi mengatasi kelelahan yang mereka alami di Liga Europa. Dua bek sayap mereka, Matthew Lowton dan Stephen Ward, digantikan oleh Charlie Taylor dan Phil Bardsley. Johan Berg Gudmundsson juga diistirahatkan dan posisinya diisi oleh Dwight McNeil.

Sepanjang 90 menit, United jauh lebih sering mendominasi pertandingan ketimbang tuan rumah. Terlepas dari permainan Burnley yang tidak mencerminkan kesebelasan yang finis di posisi tujuh musim lalu, Setan Merah bermain jauh lebih tenang dan mampu membangun serangan yang membahayakan gawang Joe Hart.

Pergerakan setiap pemain United begitu cair. Tidak ada pemain yang menetap di satu posisi tertentu. Trio Sanchez, Lingard, dan Lukaku beberapa kali bertukar posisi demi mengacaukan para pemain belakang The Clarets. Tiga peluang yang dibuat hanya dalam tempo 15 menit berasal dari liarnya pergerakan mereka bertiga di sisi kiri penyerangan United.

Sisi kiri memang menjadi kekuatan United di laga kali ini. Dari 16 peluang yang dibuat, setengahnya berasal dari posisi tersebut. Gol pertama Romelu Lukaku berasal dari umpan silang Alexis Sanchez yang dimainkan sebagai penyerang sayap kiri. Agresivitas dari Luke Shaw juga menambah daya ledak serangan United. Pada proses gol kedua Lukaku, Shaw memilih untuk melakukan pergerakan ke half space sisi kanan pertahanan Burnley yang menghasilkan gol Lukaku ke 104 di liga primer.

Ketika dikalahkan Tottenham, United begitu bermasalah di sektor lini tengah dan belakang. Hal ini yang coba diperbaiki Mourinho ketika menghadapi Burnley. Meski kapasitas Burnley tidak bisa disamakan dengan Tottenham, namun Mourinho berhasil membuat lini tengah mereka aman dari gempuran-gempuran tuan rumah.

Keputusan memainkan Marouane Fellaini untuk menggantikan Fred sebagai gelandang bertahan membuahkan hasil positif. Serangan Burnley kerap terputus sebelum bola sampai ke Chris Wood berkat keberadaan pemain asal Belgia tersebut. Tercatat Fellaini membuat 7 sapuan dan 7 kali memenangi duel udara yang menjadi catatan terbanyak dibanding pemain United lainnya.

Kalaupun bola sudah melewati Fellaini, serangan mereka tetap saja mentok karena ada sosok Chris Smalling. Tubuh kokohnya membuat Chris Wood tidak bisa menjalankan tugasnya sebagai pemantul bola sekaligus pembuka ruang bagi rekannya di sisi sayap. Smalling tiga kali memutus serangan Burnley dan tampil sangat solid bersama Victor Lindelof yang tampil jauh lebih tenang ketimbang sebelumnya.

“Performa individu tampil sangat baik. Fellaini punya peranan penting, kemudian Smalling dan Lindelof membangun kombinasi yang sangat baik. Begitu juga Luke Shaw yang tampil sangat baik,” tutur Mourinho selepas laga.

Sayangnya, United kesulitan untuk menambah jumlah golnya pada babak kedua. Lagi-lagi masalah penyelesaian akhir menjadi nilai minus para pemain United. Meski mendapat banyak sekali peluang, namun mereka kembali gagal mengubahnya menjadi gol. Romelu Lukaku bahkan mendapat tiga peluang emas di mana salah satunya ia gagal menceploskan bola ke gawang kosong.

Kesempatan emas bahkan datang pada menit ke-70. United mendapat penalti setelah Marcus Rashford dilanggar oleh Aaron Lennon. Akan tetapi, Joe Hart mampu membaca sepakan penalti Pogba yang membuat kedudukan tetap berselisih dua.

United baru benar-benar menurunkan tempo ketika mereka bermain dengan 10 orang setelah Marcus Rashford diusir wasit Jon Moss karena terlibat friksi dengan Phil Bardsley. Mourinho memilih untuk menarik keluar Jesse Lingard dan memasukkan Ander Herrera agar lini tengah menjadi lebih padat. Hanya Paul Pogba dan Romelu Lukaku saja yang berada di lini depan.

Keputusan Mourinho menurunkan tempo membuat Burnley leluasa membangun serangan. Akan tetapi, mereka kesulitan untuk membuat peluang yang berbahaya. Satu-satunya peluang emas mereka bahkan baru tercipta pada menit ke-91 melalui sundulan Sam Vokes yang ditepis oleh De Gea.