Manchester United berhasil melanjutkan tren positifnya di Premier League setelah mengalahkan Southampton 1-0 di St Mary Stadium, Sabtu (23/9). Hasil ini membuat Iblis Merah terus menekan pesaing sekotanya, Manchester City dengan poin 16.

Gol Romelu Lukaku pada menit ke-20 membawa United meraih kemenangan kelimanya musim ini. Hasil tersebut sekaligus membuat Southampton menerima kekalahan keduanya secara beruntun di kandang sendiri. Klub asuhan Mauricio Pellegrino juga masih terjebak di posisi ke 11 klasemen sementara dengan hanya mengumpulkan delapan poin.

Jose Mourinho memutuskan untuk tidak mengubah skuadnya ketika mereka mengalahkan Everton pekan sebelumnya. Ashley Young masih ditempatkan sebagai bek kiri. Sementara Marouane Fellaini menemani Nemanja Matic dalam skema 4-2-3-1 United. Sementara The Saints memainkan Shane Long di lini depan dan mengistirahatkan Manolo Gabbiadini.

Menurunkan trio Mkhitaryan, Rashford, dan Lukaku tidak menjamin United tampil menekan sejak menit awal. Beberapa kali ketiganya kesulitan menembus lini belakang Soton yang dijaga duo Yoshida dan Wesley Hoedt. Rashford bahkan seperti dipaksakan untuk bermain mengingat laga ini adalah yang ketiga bagi dirinya dalam sepekan terakhir.

Dalam laga ini, United juga tidak diberi kesempatan untuk memegang bola senyaman mungkin. Keberadaan Mario Lemina dan Oriol Romeu sebagai poros ganda beberapa kali menyulitkan Fellaini dan Matic dalam membangun serangan. Keberadaan keduanya dibantu oleh Steven Davis yang bertugas sebagai box to box midfielder sehingga mempersulit serangan United.

Beruntung United memiliki Romelu Lukaku yang bisa memanfaatkan celah sekecil mungkin. Mantan striker Everton ini menyundul masuk umpan Ashley Young di sisi kiri penyerangan United. Umpan tersebut menjadi satu-satunya umpan silang yang dilepaskan mantan pemain Aston Villa tersebut sepanjang 90 menit.

Setelah kebobolan melalui kepala Lukaku, Southampton yang sempat tertekan justru mulai berani bermain terbuka. Keberadaan Dusan Tadic dan Nathan Redmond di lini depan beberapa kali merepotkan dua bek sayap yang diisi Valencia dan Young.

Lemahnya kedua sayap United ini beberapa kali menjadi makanan empuk Dusan Tadic dkk. Mereka selalu mengawali serangan pada sektor tersebut mengingat Shane Long sangat andal dalam duel-duel udara. Sepanjang pertandingan mereka bahkan membuat 31 umpan silang. Tiga kali lipat dari yang bisa dibuat United (hanya sembilan). Posisi Ashley Young menjadi yang paling sering ditembus mengingat tiga peluang dibuat dari wilayah eks Aston Villa tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa masalah bek kiri dalam tubuh Manchester United masih belum terselesaikan.

Tekanan yang terus diberikan kubu tuan rumah akhirnya membuat Mou mengambil sikap dengan memasukkan Ander Herrera dan Chris Smalling serta menarik Juan Mata dan Henrikh Mkhitaryan pada pertengahan babak kedua. Keberadaan dua pemain ini cukup membantu lini tengah dan belakang United untuk sedikit meredam serangan Southampton.

Mauricio Pellegrino kemudian menjawab taktik Mou dengan memasukkan Gabbiadini, Charlie Austin, dan James Ward Prowse namun ketiganya tidak bisa menembus jala gawang David De Gea hingga akhir pertandingan.

Kesimpulan

Setelah terus-terusan ditekan, Mou akhirnya lebih memilih bermain dengan taktik pragmatis yang menjadi andalannya selama berkarir. Meski banyak dicibir mengenai keputusannya tersebut, namun Mou sekali lagi membuktikan kejeniusannya dalam hal membaca permainan.

Meski minim kontribusi, namun keberadaan Chris Smalling, Daley Blind serta Ander Herrera membuat serangan para pemain Southampton hanya sekadar gertakan semata. Mou juga tidak meminta para pemainnya untuk menekan di menit-menit akhir demi menjaga stamina mengingat rabu nanti mereka akan bertandang ke Russia yang membutuhkan kondisi fisik yang benar-benar prima.

Mou mungkin sudah mencurahkan pikirannya pada bulan Oktober mengingat pada fase tersebut United akan bermain dalam empat pertandingan yang semuanya berlangsung di kandang lawan.