Dalam tur pramusim Manchester United ada sejumlah hal yang coba diperbaiki oleh Jose Mourinho. Salah satunya dengan penerapan dua striker dan tiga bek.

Kedatangan Romelu Lukaku ke Manchester United awalnya sempat membuat keraguan atas masa depan Marcus Rashford. Pasalnya, Jose Mourinho bukan tipe manajer yang menyukai dua striker di depan.

Musim lalu, ia hanya dua kali mencoba memasang dua striker pada ajang Primer League. Namun, musim depan tampaknya akan berbeda. Mourinho memiliki rencana untuk menduetkan Rashford dan Lukaku sebagai ujuk tombak United.

“Hari ini dia (Rashford) berada di tim yang berbeda dengan Lukaku. Tapi kami juga akan mencoba memainkan keduanya dalam tim yang sama dan saya pikir itu akan bekerja dengan baik,” ujar Mourinho setelah pertandingan melawan LA Galaxy.

Rashford berada di tim babak pertama United dan sukses mencetak dua gol serta satu umpan kepada Marouane Fellaini yang menjadi asis. Sementara itu, Lukaku baru bermain pada babak kedua dengan tim yang berbeda namun gagal mencetak gol.

Kala menghadapi Manchester City dalam Derby Manchester, Lukaku dan Rashford pun diduetkan. Namun, posisi Rashford kala itu lebih melebar menjadi pemain sayap, di mana pada awal pertandingan bergerak di kiri, tapi setelah 30 menit, Rashford digeser ke kanan. Hasil dari duet ini pun terbilang bagus. Lukaku dan Rashford masing-masing mencetak satu gol kemenangan The Red Devils.

Skema Tiga Bek

Saat menghadapi LA Galaxy, Mourinho mencoba memasang formasi 3-5-2 dengan menjadikan Juan Mata sebagai second striker di belakang Rashford. Musim lalu, skema tiga bek memang menjadi tren usai Chelsea terbukti sukses dengan formasi tersebut. Mauricio Pochettino dan Arsene Wenger pun terlihat beberapa kali mencoba skema ini.

United juga pernah tampil brilian dengan formasi ini. United tampil dengan formasi 3-5-2 kala menjamu Chelsea di Old Trafford. Mourinho menduetkan Rashford dan Jesse Lingard di lini depan. Formasi teresbut terbukti ampuh dan membuat Chelsea kerepotan. Chelsea tak mampu berbuat banyak dan United memenangi pertandingan dengan dua gol tanpa balas.

Mourinho memang berencana untuk melatih skema tersebut pada pertandingan pra-musim. “Kami telah berlatih selama lima hari, dalam lima hari itu kami berlatih dengan skema tersebut selama dua hari. Ini adalah hal yang harus kami upayakan jika musim depan kami memutuskan untuk memakai tiga bek. Kami menggunakannya dua kali kala menghadapi Rostov dan mungkin akan menggunakannya lebih sering,” tutur Mourinho.

Pengaruhnya pada Pertandingan

Skema tersebut dapat membuat sejumlah pemain semakin berkembang. Di lini depan, menduetkan Lukaku dan Rashford akan membuat fokus pertahanan lawan terpecah. Lukaku dapat diandalkan sebagai target man, ia akan mencari posisi yang baik untuk mencetak gol. Sementara itu, Rashford bisa memanfaatkan kecepatannya untuk mengacaukan struktur pertahanan lawan.

Di lini tengah, Ander Herrera, Paul Pogba, dan satu gelandang bertahan baru kemungkinan besar akan diandalkan jika menggunakan skema tersebut. Gelandang baru, entah itu Nemanja Matic atau Eric Dier, akan lebih fokus dalam membantu pertahanan. Herrera akan berperan sebagai deep-lying playmaker seperti yang ia perlihatkan musim lalu. Gelandang asal Spanyol itu mampu melepaskan umpan terobosan dari area tengah lapangan. Rashford atau kedua bek sayap bisa menjadi targetnya.

Adanya dua gelandang yang tidak terlalu fokus menyerang membuat Pogba bisa mengisi peran sebagai pemain penjelajah. Ia tak perlu lagi turun untuk mengambil bola dan mendistribusikannya. Pogba bisa fokus untuk mencari ruang dan menggunakan kemampuan dribelnya untuk membawa bola ke daerah pertahanan lawan dan kemudian ia memiliki opsi untuk mengumpan kepada pemain lain yang berada dalam posisi bagus atau bahkan melepaskan tembakan jarak jauh.

Posisi wingback kanan juga dapat dipercayakan kepada Antonio Valencia yang memiliki fisik di atas rata-rata. Ia bisa dengan baik membantu penyerangan dan bertahan. Permasalahan yang harus dihadapi adalah wingback kiri dan tiga bek tengah.

United tidak memiliki pemain yang baik untuk bermain sebagai wingback kiri. Luke Shaw belum bisa diandalkan melihat kondisinya yang masih sering berkutat dengan cedera. Daley Blind, Marcos Rojo, atau Matteo Darmian, juga masih belum cukup kuat untuk diandalkan. Pada pertandingan melawan LA Galaxy, Mourinho memasang Lingard namun pemain asal Inggris itu tidak cukup baik dalam membantu pertahanan.

Untuk tiga bek tengah, Mourinho sebenarnya memiliki pemain berkualitas seperti Victor Lindelof dan Eric Bailly. Untuk satu pemain lagi, Mourinho harus memilih secara tepat pada bek tengah lainnya seperti Chris Smalling, Rojo, dan Phil Jones. Meski begitu, Mourinho harus membuat pemainnya nyaman dan beradaptasi dengan baik dengan skema tersebut.

Permasalahan lain yang dihadapi adalah kemungkinan tidak terpakainya gelandang serang yang dimiliki oleh United. Henrikh Mkhitaryan, Anthony Martial, dan Mata, kemungkinan tidak terlalu digunakan dalam skema ini. Ketiga pemain tersebut kurang cocok jika dimainkan sebagai wingback. Jadi, posisi yang mungkin untuk mereka adalah second striker. Artinya akan ada empat pemain yang bersaing dalam posisi ini dan tentu saja itu tidak baik.

Jika benar-benar ingin mengembangkan skema tersebut, Mourinho harus mencari cara terbaik agar tak banyak kerugian yang terjadi. Meskipun akhirnya tidak menjadi formasi utama pun setidaknya punggawa United cukup mengenal formasi ini. Sehingga jika suatu pertandingan Mourinho merasa formasi tersebut adalah formasi terbaik, maka pemain United tak canggung bermain dengan formasi ini.

Editor: Frasetya Vady Aditya