Paul Pogba kini menjelma sebagai jenderal lapangan tengah Manchester United. Musim lalu, gelandang berusia 24 tahun itu berpasangan dengan Ander Herrera dan kini berduet bersama Nemanja Matic dalam formasi 4-2-3-1. Hingga paruh pertama musim ini, keduanya hampir tak tergantikan. Namun, di empat pertandingan terakhir, menit bermain Pogba justru kian menyusut.

Ada sejumlah alasan yang membuat Pogba seperti sulit mengembangkan permainannya. Konon, Mourinho memintanya bermain lebih bertahan, sementara Pogba sulit mewujudkannya. Hal ini pun terlihat puncaknya di pertandingan melawan Tottenham Hotspur yang berakhir dengan kekalahan MU 0-2.

Soal posisi, biasanya Pogba menempati pos gelandang tengah bersama Matic yang lebih berorientasi pada pertahanan. Akan tetapi, ada pula yang berpendapat bahwa bintang tim nasional Prancis itu akan lebih baik jika diturunkan pada posisi dengan fungsi yang sedikit berbeda.

Adalah, pemain legandaris United, Ryan Giggs, yang baru saja diangkat sebagai pelatih tim nasional Wales, yang menilai bahwa Pogba akan lebih baik jika bermain sebagai gelandang kiri. Menurutnya, performa sang junior akan lebih maksimal pada peran tersebut.

Giggs menilai bahwa Pogba bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya ketika bermain pada posisi gelandang kiri dalam skema tiga pemain tengah dengan formasi 4-3-3. Sang pemain sendiri, seperti diketahui memang dapat ditempatkan di hampir semua posisi pada sektor nyawa permainan tim tersebut.

Namun, perdebatan mengenai posisi terbaik Pogba malah terus berlangsung hingga kini, mengingat terkadang pemain bernomor punggung ‘6’ itu malah gagal menunjukkan kualitas terbaik. Ditambahkan Giggs, dalam skema 4-3-3 itu, Matic sebagai gelandang sentral, dan Herrera di kanan.

Dia pun mencontohkan skema permainan United ketika Mourinho memasang formasi ini pada laga Premier League Inggris pekan ke-22, di mana The Red Devils melawat ke markas Everton, 1 Januari 2018. Dalam laga itu, ketiga gelandang tersebut memang sama-sama diturunkan dalam skema yang disebut Giggs.

“Salah satu penampilan terbaik Pogba adalah melawan Everton, ketika dia berada di kirinya Matic dan Herrera berada di kanan. Saya pikir posisi kiri dalam skema tiga gelandang adalah posisi terbaiknya,” kata Giggs memberikan dan menjelaskan pendapat di Super 6 Class of ’92 Diary.

“Dia adalah pengumpan yang brilian dan saya pikir dia tidak seefektif itu saat diharuskan melakukan tugas membantu pertahanan pada posisi sentral. Saya ingin melihatnya dalam skema 4-3-3 dengan Matic [bermain di sentral], Herrera di kanan dan Pogba di kiri, dan itu akan membuat tiga pemain di depan memiliki kreativitas yang lebih besar di belakang mereka,” tambah Giggs lagi.

Hasilnya di laga kontra Everton itu, Pogba yang menjabat kapten tim tampil luar biasa dengan menciptakan peluang lewat assist, sehingga lahirlah gol-gol dari Anthony Martial dan Jesse Lingard untuk kemenangan 2-0.

Pogba sendiri saat masih bersama Juventus sering menjalani peran sebagai gelandang kiri tersebut, dalam formasi 3-5-2 atau 4-3-3 yang dipakai pelatih Massimiliano Allegri. Hasilnya, dia pun memang sukses menarik perhatian banyak klub elit Eropa dan digadang-gadang sebagai gelandang terbaik di masa depan. Bahkan, sebelum akhirnya pulang ke Old Trafford, Pogba pun juga sempat menyabet penghargaan individu sebagai top assist di Serie A Italia 2015/2016 dengan 13 assist. Saran Giggs yang tentu berkaca pada statistik Pogba di masa lalu ini seharusnya jadi pertimbangan Mourinho.

Sebenarnya, pelatih berkebangsaan Portugal itu sudah beberapa kali memainkan formasi 4-3-3 di musim 2017/2018 ini, namun ketika mereka menghadapi klub-klub kecil. Selain itu, dia juga pernah memasang skema 3-5-2 dalam sejumlah laga; itu pun saat Pogba absen karena cedera.

Meski begitu, hasilnya memang belum terlalu memuaskan, karena United juga tak selalu menang. Selain itu, hal lain yang jadi pertimbangan Mourinho ketika menjalankan formasi 4-3-3, tentu dia harus merelakan Lingard duduk di bench. Padahal, selama ini sang pemain berperan vital sebagai gelandang serang.