Bagi Manchester United, tidak menjadi juara liga adalah prestasi yang buruk. Akan tetapi, mengakhiri liga di posisi kedua setelah empat musim tercecer di papan tengah merupakan raihan yang tidak bisa dianggap remeh. Akan tetapi, itu semua baru bisa dipastikan apabila mereka mampu mengalahkan salah satu penantang degradasi, Brighton and Hove Albion.

Laga di Amex Stadium nanti akan digelar lebih awal yaitu Jumat malam atau Sabtu dini hari waktu Indonesia. Hal ini harus dilakukan mengingat United masih menyimpan tiga laga sisa dan liga Inggris sudah harus diselesaikan pada 13 Mei mendatang. Maka dari itu, kemenangan pada laga nanti akan memudahkan United yang hanya butuh empat poin saja agar bisa bertahan di posisi kedua.

Antara Rashford, Martial, dan Marouane Fellaini

Dalam pertandingan nanti, Jose Mourinho dipusingkan dengan absennya Romelu Lukaku yang menderita cedera ketika melawan Arsenal. Lukaku merupakan tumpuan utama United pada musim ini dan sudah mengemas 27 gol di semua kompetisi. Tidak hanya mencetak gol, dengan tubuh yang besar, Lukaku bisa menjadi pemantul untuk rekan-rekannya di lini kedua. Kehilangan Lukaku tentu sangat merugikan daya gedor United.

Mencari pengganti Lukaku pun terbilang gampang-gampang susah. Meski memiliki Anthony Martial dan Marcus Rashford, namun kedua pemain ini perannya mulai bergeser sebagai winger alih-alih striker nomor sembilan. Meski ditempatkan sebagai penyerang utama, namun mereka kerap bergeser dan meninggalkan kotak penalti tanpa ada satupun pemain Setan Merah.

Hal yang tidak jauh berbeda juga akan dirasakan United apabila memasang Anthony Martial. Ketika melawan Arsenal, ia kerap berbenturan posisi dengan Marcus Rashford bahkan Alexis Sanchez.

Mourinho bisa saja melakukan satu hal yang mungkin tidak disukai para penggemar United yaitu memainkan Fellaini sebagai center forward. Musim lalu, ia sudah melakukannya ketika Setan Merah kehilangan Zlatan Ibrahimovic dan hasilnya cukup bagus. Pekan lalu, ia menjadi penentu kemenangan saat ditempatkan sebagai striker murni.

Akan tetapi, peran Fellaini tentu berbeda dengan Lukaku. Jika Lukaku dibekali dengan kemampuan fisik dan kecepatan yang membuat ia berani berduel satu lawan satu, maka berbeda dengan Fellaini yang hanya mengandalkan tinggi badan sebagai atribut terbaiknya.

False Nine yang Mungkin Kembali Digunakan

Jika United tidak memiliki pemain lain yang bisa dijadikan striker murni maka besar kemungkinan Jose Mourinho kembali menggunakan taktik false nine. Strategi ini sudah digunakan saat United mengalahkan Bournemouth. Ketika  itu, Jose memainkan Marcus Rasfhord sebagai striker namun yang lebih sering berada di kotak penalti justru Jesse Lingard.

Taktik tersebut sempat tidak bekerja dengan baik. Lambatnya Lingard dalam naik sebagai striker palsu membuat serangan United kerap terputus sebelum bola bisa dialirkan ke kotak penalti Bournemouth. United baru membuat shoot on target pada 15 menit terakhir babak pertama.

Jika strategi open play tidak menemui titik terang maka satu hal yang bisa dimanfaatkan United adalah efektivitas mereka dalam bola-bola mati. Musim ini, United termasuk salah satu kesebelasan dengan gol dari bola mati terbanyak yaitu 14.

Dengan set piece, para pemain tengah United tentu tidak akan kesulitan untuk mengirim bola mengingat banyaknya pilihan pemain yang berada di kotak penalti lawan. Gol pertama ketika melawan Bournemouth melalui kaki Chris Smalling berasal dari kemampuan United memanfaatkan situasi dari bola-bola mati.

Jangan Sampai Malu Untuk Ketiga Kalinya

Tuan Rumah sedang berada dalam kondisi yang tidak terlalu baik jelang laga melawan United. Si Burung Camar sudah tidak meraih kemenangan dalam enam pertandingan terakhirnya di liga. Mereka kini berselisih lima poin saja dari Southampton, penghuni batas terakhir zona degradasi.

Jadwal pun tidak memihak skuad asuhan Chris Hughton tersebut. Dalam tiga partai sisa, mereka menghadapi penghuni tiga besar klasemen sementara, yaitu City, United, dan Liverpool. Menang melawan United adalah target yang terbilang realistis mengingat itulah satu-satunya pertandingan yang dijalani di kandang.

Di sisi lain, Lima dari enam pertandingan terakhir United di semua kompetisi berhasil diakhiri dengan kemenangan. Hanya WBA yang berhasil menodai catatan tersebut. Tiga pertandingan tandang terakhir United pun juga diakhiri dengan raihan tripoin. Mereka pun kembali diunggulkan untuk menang mengingat sedikit lagi mereka akan mempermanenkan status sebagai runner up kompetisi.

Akan tetapi, United perlu waspada ketika menghadapi kesebelasan yang berstatus tim promosi. Musim ini, mereka sudah dua kali mengalami kekalahan melawan tim promosi yaitu saat menghadapi Newcastle United dan Huddersfield Town. Keduanya diterima Setan Merah saat bermain tandang.

Sejak Premier League menggunakan format 20 tim pada 1995/1996, belum pernah United merasakan kekalahan dari tiga tim promosi dalam satu musim. Paling banyak, mereka hanya mengalami dua kekalahan pada musim 1996/1997, 2003/2004, dan 2015/2016.

Apabila kalah dari Brighton maka United akan meraih poin terendah menghadapi klub promosi sejak 1996/1997. Ketika itu, Setan Merah hanya sanggup meraih delapan poin dalam enam pertandingan melawan Sunderland, Derby County, dan Leicester City.

Perkiraan Formasi:

BRIGHTON and HOVE ALBION:

Matt Ryan, Bruno Saltor, Shane Duffy, Lewis Dunk, Gaetan Bong, Dale Stephens, Beram Kayal, Anthony Knockaert, Jose Izquierdo, Pascal Gross, Glen Murray

MANCHESTER UNITED:

David De Gea, Antonio Valencia, Chris Smalling, Victor Lindelof, Ashley Young, Ander Herrera, Nemanja Matic, Paul Pogba, Jesse Lingard, Alexis Sanchez, Marcus Rashford