Romelu Lukaku menjadi pahlawan kemenangan bagi Manchester United dini hari kemarin. Dalam pertandingan babak kelima menghadapi Huddersfield Town, ia menjadi bintang dengan memborong dua gol kemenangan Setan Merah atas The Terriers di John Smith Stadium.

Hasil ini membawa United melangkah ke babak perempat final Piala FA 2017/2018. Mereka juga berpeluang untuk meraih Piala di ajang yang terakhir kali dimenangi pada 2016 tersebut. Pada babak delapan besar nanti, United akan bermain kandang menghadapi Brighton and Hove Albion pertengahan Maret mendatang.

Susunan Pemain

Saat konferesi pers sebelum laga, Mou menggaransi satu tempat untuk Paul Pogba. Hal ini dimaksudkan untuk menjawab kabar yang menyebut kalau Mou dan Pogba sedang berseteru. Akan tetapi, beberapa jam sebelum laga, Pogba mengatakan kalau dirinya sedang tidak enak badan.

Hal ini kemudian memaksa Mou memainkan tiga gelandang yang sama-sama bertipe pengendali yaitu Nemanja Matic, Scott McTominay, dan Michael Carrick. Ia kembali memasang Alexis Sanchez bersama Juan Mata di lini depan. Smalling dan Lindelof, dua pemain yang tampil saat United kalah di tempat yang sama di Premier League diturunkan sejak awal.

Sementara itu David Wagner tidak bisa memainkan Alex Pritchard karena Cup Tied. Ia juga tidak bisa memainkan Aaron Mooy karena cedera lutut. Sementara para pemain inti mereka macam Zanka, Christopher Schindler, dan Tom Ince, kembali diturunkan.

Tiga Deep Lying Midfielder Buat United Kesulitan Menyerang

Banyak sekali penggemar United yang merasa kecewa mengapa tim favoritnya kembali bermain pragmatis meski hanya berhadapan dengan kesebelasan seperti Huddersfield. Dua gol yang diciptakan berasal dari dua shoot on target yang dipunya. Meski demikian, hasil pertandingan semalam juga menunjukkan bahwa Mou adalah orang yang pintar memanfaatkan kesalahan lawan.

Selain pressing yang menjadi kekuatan Huddersfield, satu hal yang membuat United bermain lebih banyak bertahan adalah keberadaan tiga gelandang yang bertipe sama yaitu Deep lying Midfielder. Baik Carrick, Matic, dan McTominay adalah pemain tengah yang berposisi sangat dalam hingga terkadang mendekati dua bek tengah.

Hal ini tercermin dari posisi Nemanja Matic yang beberapa kali justru berdekatan dengan Luke Shaw dan Victor Lindelof. Mou sendiri mengaku terpaksa memasang Matic di posisi tersebut karena ketiadaan stok pemain lain mengingat Marouane Fellaini dan Ander Herrera absen karena cedera.

Meski demikian, Setan Merah terbantu dengan keberadaan Alexis Sanchez dan Juan Mata. Keduanya rajin untuk mencari bola hingga melewati garis tengah. Romelu Lukaku pun mampu menarik penjagaan dua bek tengah sehingga memudahkan kerjanya menjadi pemantul. Hal ini tercermin dalam proses gol pertama.

Saat itu, Lukaku berhasil menarik Zanka untuk mendekati posisi dia berdiri. Hal ini berhasil karena setelah Lukaku memberikan bola kepada Mata, tercipta ruang yang berhasil diciptakan Zanka. Dengan kecepatannya Lukaku kemudian mampu memanfaatkan celah tersebut dan berhasil mengecoh Schindler sebelum mencetak gol.

Sementara itu, proses gol kedua diciptakan melalui serangan balik yang menjadi ciri khas Manchester United. Berawal dari sepakan sudut Huddersfield yang gagal, kombinasi Sanchez dan Lukaku berhasil mengecoh Jonas Lossl untuk kedua kalinya. Ini merupakan gol ke-21 Lukaku bersama Manchester United di semua kompetisi.

Apiknya duet Smalling-Lindelof

Kesalahan yang dibuat Smalling tampak masih belum bisa diampuni oleh segelintri fans Setan Merah. Banyak yang kecewa ketika namanya masih dipasang sebagai starter di laga ini. Terlebih lagi dia dipasangkan dengan Victor Lindelof. Kedua pemain ini adalah bek tengah United saat mereka dikalahkan Terriers di Premier League Oktober 2017 lalu.

Akan tetapi, mereka membayar kesalahan di bulan Oktober tersebut dengan bermain baik. Meski didominasi sepanjang pertandingan, namun keduanya mampu mengawal gawang Sergio Romero dengan baik.

Kombinasi keduanya menghasilka tiga tekel sukses, empat intersep, 18 sapuan, dan empat blok. Smalling sendiri bahkan membuat 15 sapuan dimana menjadi yang terbanyak diantara seluruh skuad United. Ia juga memenangi delapan kali duel udara. Ia juga membuat satu blok krusial dengan menggagalkan peluang Huddersfield di babak kedua.

Keberadaan keduanya membuat peluang yang dibuat para pemain tuan rumah menjadi tidak ada artinya. Dari 19 sepakan yang dibuat, hanya lima yang mengarah ke gawang Sergio Romero itupun tidak ada yang membahayakan. Penampilan efektif ini membantu United menghemat tenaga mengingat mereka akan menghadapi lawan-lawan yang terbilang kuat macam Sevilla dan Chelsea.