Foto: Twitter Manchester United

Kemenangan Manchester United atas Arsenal pada babak keempat Piala FA, Sabtu dini hari (26/1), memberikan sensasi tersendiri. Bagaimana tidak? Di mata Ole Gunnar Solskjaer, kemenangan ini bisa diraih karena ia belajar dari video-video pertandingan United di masa lalu saat mereka mengalahkan Meriam London.

“Kami menang dengan gaya klasik yaitu serangan balik. Sejak dulu, Arsenal selalu kecolongan lewat gol dari pemain kami seperti Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, dan Park Ji Sung. Permainan Arsenal saya rasa tidak berubah sejak dulu. Saya melihat pertandingan mereka melawan Chelsea, mereka mendominasi dengan meninggalkan celah di pertahanan, dan celah itu yang kami manfaatkan,” kata Solskjaer selepas pertandingan.

Serangan balik adalah resep jitu Setan Merah pada laga kemarin. Tiga gol mereka dibuat dengan cara seperti itu. Penampilan mereka sangat efektif meski kalah dalam penguasaan bola maupun serangan ke gawang lawan sepanjang 90 menit.

Arsenal membuat jumlah tembakan lebih banyak dari United (13 berbanding 8). Sentuhan bola mereka juga lebih banyak dari United yang menandakan kalau mereka lebih sering terlibat dengan bola ketimbang tamunya tersebut. Jumlah operan mereka di sepertiga akhir juga jauh lebih banyak. Namun dari 11 umpan kunci yang dimiliki, Arsenal hanya membuat satu gol saja.

Sejak awal, United langsung bermain dengan blok rendah. Hal ini tidak jauh berbeda dengan yang mereka tunjukkan ketika mengalahkan Tottenham Hotspur beberapa pekan sebelumnya. Mereka seperti membiarkan Arsenal menyerang mereka sebelum mengincar serangan dengan memanfaatkan serangan balik.

Sebaliknya, Arsenal gagal menembus barikade pertahanan United. Serangan mereka yang condong di sisi sayap sebelah kiri dengan mengandalkan Alex Iwobi dapat terbaca dengan mudah. Sayap asal Nigeria ini tercatat empat kali kehilangan bola dan menjadi pemain depan Arsenal yang paling sering kehilangan bola. Menumpuknya para pemain belakang di kotak penalti yang didukung oleh dua DM dalam diri Matic dan Herrera menambah berat pekerjaan Arsenal.

United pun seperti tinggal menunggu momen saja untuk bisa mencetak dua gol pada babak pertama. Semuanya dikarenakan lemahnya transisi Arsenal dari menyerang ke bertahan. Dua kali upaya jebakan offside yang dibuat Arsenal berhasil digagalkan melalui kecerdikan Alexis Sanchez dan Romelu Lukaku. Kecepatan tiga pemain ini tidak bisa diatasi oleh para pemain belakang milik Emery.

Sebenarnya, Arsenal punya momentum yang cukup bagus setelah berhasil memperkecil keunggulan melalui sepakan dekat Pierre Emerick-Aubameyang. Pada awal babak kedua, Ramsey bahkan punya peluang emas jika tidak digagalkan oleh Romero. Namun setelah momen tersebut, Arsenal kembali kesulitan untuk mengembangkan permainan karena blok rendah United dan penuhnya para pemain mereka di kotak penalti. Suplai bola ke Aubameyang maupun Lacazette menjadi terhambat. Bahkan Aubameyang hanya membuat dua tembakan saja.

Arsenal juga tidak diuntungkan dengan cederanya dua bek tengah mereka yaitu Sokratis Papastathopoulos dan Laurent Koscielny. Sokratis mengalami cedera di bagian betis sementara tengkuk dari Koscielny bermasalah karena tidak sengaja terkena kaki Lukaku. Hal ini memaksa Emery mengubah strategi mereka.

Dengan berani ia memasukkan Matteo Guendouzi dan Skhodran Mustafi. Dengan susunan pemain seperti ini, mereka hanya memainkan satu bek tengah murni saja yaitu Mustafi yang pekerjaannya sesekali dibantu oleh Granit Xhaka. Untuk menambah lini serang, Ozil dimasukkan menggantikan Iwobi. Namun tetap saja, hal ini tidak memberikan dampak apapun. Intensitas permainan mereka masih monoton yaitu menekan dari sisi kiri.

United sendiri hanya melakukan penyegaran dengan memainkan Martial dan Rashford untuk menggantikan peran Lukaku dan Sanchez. Hal ini ditujukan untuk mengeksploitasi lini belakang Arsenal yang berantakan dalam koordinasi karena hanya bermain dengan 1 CB.

Martial kemudian menutup pertandingan dengan skor 3-1. Ia sendirian melakukan overlap tanpa ada satu pemain pun yang mengejar. Golnya juga secara tidak langsung dibantu oleh Petr Cech yang menepis bola sepakan Pogba ke arah jalur lari Martial.

Jose Mourinho pernah berkata jika sebuah kesebelasan menderita kekalahan, hal itu dikarenakan kekalahan tersebut membuat banyak kesalahan dibanding lawannya saat pertandingan. Hal ini yang terjadi dalam kubu Arsenal. Sementara United berhasil memanfaatkan kesalahan tersebut dengan efektif dan mencetak tiga gol untuk membawa mereka melaju ke putaran kelima.