Kunjungan terakhir Arsene Wenger ke Stadion Old Trafford harus diakhiri dengan kekalahan. Meriam London takluk dengan skor 2-1 dari Manchester United. Setan Merah unggul terlebih dahulu melalui sontekan Paul Pogba pada menit ke-16 sebelum disamakan sang mantan, Henrikh Mkhitaryan. Marouane Fellaini keluar sebagai pahlawan lewat gol kemenangannya pada menit 90+1.

Hasil ini memastikan United bermain di Liga Champions musim depan. Mereka tinggal butuh empat angka lagi untuk memastikan finis pada posisi kedua. Sementara bagi Arsenal, hasil ini membuat mereka masih tertahan di posisi keenam dengan 57 angka dan kembali hanya akan finis di bawah Tottenham untuk kedua kalinya secara beruntun.

Susunan Pemain Manchester United vs Arsenal

Hanya Phil Jones, satu-satunya pemain Setan Merah yang tidak bermain pada laga kali ini. Posisinya diganti oleh Victor Lindelof yang dalam dua laga terakhir tidak dimainkan. Sementara itu hal mengejutkan dilakukan oleh Arsene Wenger. Ia mengistirahatkan pilar penting Gunners macam Jack Wilshere, Aaron Ramsey, dan Mesut Ozil.

Sebaliknya, Profesor menurunkan banyak pemain muda yang jarang mendapat tempat di tim utama. Duet bek tengah diisi oleh Callum Chambers dan Konstantinos Mavropanos. Rheis Nelson ditempatkan sebagai pengganti Ozil.

Di bangku cadangan dua youngster lain yaitu Joe Willock serta Jordi Osei-Tutu. Pikiran Wenger tampak sudah berada pada leg kedua Europa League kontra Atletico Madrid Jumat mendatang.

Garis Pertahanan Rendah yang Menyulitkan United

Sekilas banyak yang menjagokan United akan menang dengan mudah. Wajar saja mengingat susunan pemain yang dimainkan Wenger bukan cerminan Arsenal yang sesungguhnya. Akan tetapi, yang terjadi di atas lapangan sangat bertolak belakang. United begitu kesulitan menembus rapatnya lini belakang Meriam London.

Garis pertahanan rendah yang dibangun Granit Xhaka cs., beberapa kali mematahkan serangan United. Mereka membiarkan penguasaan bola dipegang United agar mereka dapat memperkuat lini pertahanan dengan menurunkan garis pertahanan. Ciri khas main United yang mengandalkan bola kaki ke kaki akan sulit dilakukan apabila garis pertahanan dibuat rendah yang berimbas tertutupnya celah operan. Setelah celah operan tertutup, barulah pemain Arsenal melancarkan pressing agar bola hilang dari penguasaan United.

Dari 14 intersep yang dilakukan Arsenal, lebih dari setengahnya dibuat saat bola belum memasuki kotak penalti mereka. Intersep tersebut kemudian akan dijadikan senjata bagi Arsenal untuk melakukan serangan balik yang merepotkan lini belakang United. Tercatat ada empat peluang yang dibuat Arsenal berawal dari terputusnya serangan United pada babak pertama.

Proses gol Arsenal yang dibuat Henrikh Mkhitaryan pun berawal dari kesalahan lini tengah United ketika membangun serangan. Herrera dengan Nemanja Matic salah komunikasi sehingga bola berpindah ke penguasaan Granit Xhaka. Gelandang Swiss tersebut kemudian memberi bola kepada Mkhitryan sebelum sepakannya mengecoh David De Gea.

Fellaini si Pengubah Keadaan

Sebelum gol Mkhitaryan, United sebenarnya sudah mendapat mimpi buruk lima menit setelah babak kedua dimulai. Romelu Lukaku menderita cedera engkel setelah mendapat tekel keras dari Mavropanos. Meski posisinya diganti oleh Marcus Rashford, akan tetapi serangan United macet karena tidak memiliki sasaran di kotak penalti.

Meski dimainkan di depan, Rashford kembali bergerak melebar ke posisi sayap. Posisinya beberapa kali berbenturan dengan Jesse Lingard dan Alexis Sanchez. Ketika bola di kaki Rashford, tidak ada pemain yang berperan sebagai target man untuk menerima umpan silang mengingat kecilnya postur Jesse Lingard dan Alexis Sanchez.

Beruntung United masih punya pemain seperti Marouane Fellaini. Masuknya Fellaini justru meningkatkan intensitas serangan United yang menguasai 20 menit terakhir pertandingan. Keberadaan Fella, membuat United bisa memainkan skema favoritnya yaitu umpan-umpan silang.

“Kami mengubah pendekatan pada babak kedua. Saya butuh sosok tambahan di kotak penalti,” ujar Mou selepas laga.

Meski hanya membuat tiga tembakan, tetapi ketiga peluang Fellaini terbilang merepotkan barisan pertahanan Arsenal. Satu kali melambung ke atas gawang, satu membentur tiang, dan satu menjadi gol kemenangan. United diselamatkan pemain yang karirnya bisa dibilang akan tamat akhir musim ini.

“Mourinho mengatakan kepada saya untuk masuk ke kotak penalti Arsenal. Saya tahu kualitas saya, saat bola datang saya dapat mematikan lawan dengan kualitas yang saya miliki. Saya mencoba menyundul bola tersebut dan masuk ke gawang,” tutur Fellaini.

Wenger yang Tidak Perlu Kecewa Terlalu Dalam

Pada akhirnya Wenger tetap pulang dengan kekalahan. Kunjungan terakhirnya ke Old Trafford membuat Arsenal berpotensi meraih poin maksimal hanya 66 (terendah sepanjang karier Wenger di Arsenal). Akan tetapi, jika melihat dari para pemain yang diturunkan, Wenger pantas untuk tersenyum karena pemain muda yang ia pilih tampil sangat baik.

Mavropanos melakukan debutnya dengan catatan 92% umpan akurat, 4 sapuan, 3 intersep, 2 blok, dan satu tekel sukses. Sementara itu, Ainsley Maitland-Niles didapuk oleh Sky Sports sebagai Man of the Match berkat catatan 57 sentuhan, 36 umpan sukses, 2 tekel, dan 2 sapuan. Nama lain macam Reiss Nelson dan Joe Willock tampil tidak begitu buruk. Sebuah warisan yang nantinya harus dimaksimalkan oleh penerus Wenger.