Manchester United kembali meraih kemenangan pada matchday ketiga Liga Champions 2017/2018. Satu gol dari Marcus Rashford membawa United menang 1-0 atas juara Portugal, Benfica. Hasil ini meneruskan tren positif United yang selalu meraih kemenangan dalam tiga partai pertamanya sekaligus meneruskan catatan tim-tim Inggris yang belum terkalahkan di kompetisi ini.

Pressing Benfica yang Menyulitkan United

Pada laga ini United kembali melakukan rotasi. Juan Mata kembali bermain bersama Marcus Rashford. Daley Blind kembali dimainkan sebagai starter setelah tidak dimainkan ketika mereka melawan Liverpool.

Hal menarik justru dilakukan oleh tuan rumah. Pelatih Rui Vitoria menurunkan empat pemain yang belum pernah tampil di Liga Champions musim ini. Striker utama mereka, Jonas dibangkucadangkan sementara posisi penjaga gawang diisi oleh Mile Svilar yang mencatatkan namanya sebagai kiper termuda yang menjalani debut Liga Champions di usia 18 tahun.

Kehadiran beberapa pemain muda ini justru mampu menyulitkan United di babak pertama. Tuan rumah langsung bermain ngotot mengingat hanya kemenangan yang mampu membuka peluang mereka lolos ke babak selanjutnya.

Ketika bola masih berada di lini belakang United, para pemain Benfica memilih bertahan dan hanya meninggalkan seorang Raul Jimenez di depan. Akan tetapi setelah bola melewati garis tengah, garis pertahanan mereka mendadak menjadi tinggi. Hal tersebut membuat suplai bola kepada Romelu Lukaku menjadi terganggu.

Strategi ini juga membuat para pemain United lebih banyak melakukan kesalahan pada babak pertama. Umpan yang tidak akurat hingga tujuh kali terkena jebakan offside menjadi pemandangan yang lebih sering hadir pada babak pertama.

Selain itu lini belakang United juga kerepotan menghadapi kecepatan beberapa pemain muda Benfica. Sisi sayap yang menjadi andalan mereka pun beberapa kali merepotkan dua bek sayap United. Hal ini juga yang membuat Antonio Valencia dan Daley Blind tidak bisa berbuat banyak untuk membantu penyerangan United.

Marcus Rashford si Pembeda

Pada babak pertama, sosok Marcus Rashford beberapa kali menjadi pesakitan di sektor depan penyerangan United. Beberapa kali umpannya tidak menemui sasaran serta sering kali kehilangan bola karena tekanan pemain belakang lawan.

Akan tetapi membaiknya serangan United di babak kedua juga menular kepada penampilan Rashford. Ia tampil menjadi pembeda dari mandeknya Romelu Lukaku di kotak penalti Benfica. Pemain muda ini melepaskan tiga tembakan atau yang terbanyak diantara seluruh skuad United.

Selain itu eksekusi bola matinya pun beberapa kali merepotkan sektor pertahanan Benfica. Sebelum mencetak gol, dua kali sepak pojoknya diarahkan langsung ke gawang Mile Svilar yang membuat sang penjaga gawang kerepotan.

Puncaknya terjadi pada menit ke 64. Dalam sebuah situasi sepakan bebas, ia dengan cerdik melambungkan bola melewati Mile Svilar yang sudah out of position. Svilar sebenarnya mampu menangkap bola dengan baik akan tetapi bola sudah melewati garis gawang dan mengubah kedudukan menjadi 1-0.

Setelahnya lini depan United tampil semakin cair terutama dengan masuknya Jesse Lingard dan Anthony Martial. Akan tetapi tidak ada gol yang tercipta di sisa akhir pertandingan.

Buah Pengamatan Detail Jose Mourinho

Hasil ini tidak lepas dari pengamatan Jose Mourinho yang ia lakukan sebelum pertandingan. Mou meminta beberapa stafnya untuk menyaksikan beberapa laga Benfica ketika melawan Braga, Pacos Fereira, CSKA, dan Olhanaense, secara langsung.

Hal tersebut dilakukan Mou untuk melihat strategi lawan ketika bertahan, menyerang, transisi dan situasi ketika bola-bola mati. Aspek terakhir inilah yang membuat United akhirnya mampu meraih kemenangan.

“Saya tahu Svilar adalah kiper bagus. Tapi kami punya statistik dan informasi soal mereka dalam hal bola-bola mati. Kami harus membuatnya tidak berada dalam posisi nyaman. Dalam situasi sepak pojok kami berusaha mengepungnya dan membuat ia tertekan. Dalam situasi tendangan bebas ia selalu berada dalam posisi berisiko. Hanya kiper top yang berani seperti dia.”