Bertandang ke markas Spurs di Wembley, Manchester United harus pulang dengan kekalahan. Iblis Merah takluk dengan skor 2-0 dalam lanjutan Premier League pekan ke-25 (31/1). Kedua gol Lili Putih diciptakan melalu Christian Eriksen pada menit pertama (detik ke 11) dan gol bunuh diri Phil Jones pada menit le-28.

Hasil ini membuat Manchester United tetap di peringkat kedua. Akan tetapi, jarak mereka dengan Man City di peringkat pertama kembali melebar menjadi 15 poin. Sementara Tottenham Hotspur masih terjebak di peringkat kelima. Namun mereka berhasil memperpendek jarak dengan Liverpool dan Chelsea yang berada di posisi tiga dan empat menjadi dua poin saja.

Formasi Pemain

Manchester United menurunkan skuad yang hampir sama seperti ketika mengalahkan Burnley dua pekan lalu. Ashley Young kembali menjadi bek kiri sementara duet bek tengah masih diisi Phil Jones dan Chris Smalling.

Satu-satunya rotasi yang dilakukan Mou adalah memasukkan nama Alexis Sanchez sebagai starter dalam formasi 4-2-1-3 milik United. Kehadiran Sanchez membuat Martial harus memulai pertandingan di sisi sayap sebelah kanan.

Sementara itu, tuan rumah bisa kembali memainkan Christian Eriksen yang sebelumnya absen di pertandingan melawan Southampton. Kehilangan Serge Aurier bisa ditutup dengan memainkan Kieran Trippier. Sedangkan rekrutan anyar mereka, Lucas Moura belum dimainkan.

United Sudah Kalah Sejak Detik Pertama

22 tembakan yang dibuat Spurs sepanjang 90 menit menunjukkan bahwa mereka mendominasi hampir sepanjang laga. United hampir tidak bisa membongkar lini pertahanan Spurs yang bermain dengan sangat rapi. Akan tetapi, di luar tekanan yang diterima United, kekalahan mereka sebenarnya sudah didapat bahkan sebelum peluit wasit Andre Marriner ditiup.

Sebelum kick off babak pertama, United sudah kecolongan ketika Harry Kane sudah masuk lini pertahanan United bahkan sebelum Dele Alli melakukan kick off. Bola panjang kemudian diberikan langsung ke kotak pinalti United.

Proses gol pertama yang didapat United menunjukkan kalau mereka tidak siap mengatasi serangan kilat Spurs. Sementara Spurs sendiri berhasil memanfaatkan celah kosong yang sudah dibuat Setan Merah sejak awal laga. Gol dari Eriksen bisa menjadi contoh bagaimana terdapat celah yang berasal dari ketidakmampuan Phil Jones dan Ashley Young menutup arah lari pemain asal Denmark tersebut.

Patahnya Sayap-Sayap United

Setelah kebobolan melalui gol Eriksen, United sebenarnya melakukan pendekatan permainan yang jauh lebih baik selama hampir 15 menit. Beberapa kali sayap kiri yang menjadi sumber gol United berjalan cukup baik hingga membuat Spurs menurunkan garis pertahanannya. Alexis beberapa kali mendapat bantuan dari Ashley Young yang diharapkan bisa merepotkan Spurs melalui kemampuannya sebagai inverted wing back.

Akan tetapi, sering naiknya Young membuat lini belakang United menjadi lebih mudah dieksploitasi Spurs terutama melalui serangan balik. Transisi pertahanan yang buruk memudahkan sayap kanan seperti Kieran Trippier melakukan overlap.

Proses gol kedua Spurs melalui bunuh diri Phil Jones berasal dari kesalahan transisi pertahanan United. Young yang menjadi bek sayap justru bergeser sedikit ke tengah untuk ikut membantu Phil Jones mengawal Harry Kane. Hal ini membuat posisi Trippier menjadi lebih bebas karena tidak dibantu oleh Alexis yang masih tertinggal di lini belakang Spurs.

Sementara sisi sayap kanan United menjadi lini yang kurang kontributif pada laga ini. Anthony Martial tampak tidak nyaman bermain di posisi tersebut. Martial yang menjadikan kaki kanan sebagai kaki terkuat kesulitan ketika dipaksa bermain menggunakan kaki kiri. Tidak hanya itu, baik Martial maupun Valencia tidak bisa menembus pressing dari para pemain Spurs.

Lini Tengah Spurs Membuat Lini Tengah United Menjadi Pasif

Dalam laga ini, Pochettino memakai strategi 4-2-3-1. Akan tetapi, dalam praktiknya Spurs mengubah formasi mereka menjadi 3-4-2-1. Eric Dier bertugas kembali menjadi bek tengah sehingga memudahkan Trippier dan Ben Davies sedikit lebih naik. Posisi yang ditinggalkan Dier diisi oleh Eriksen yang dibantu oleh Moussa Dembele.

Ketiadaan pemain seperti Dembele ini yang membuat lini tengah United menjadi kurang kontributif. Pemain Belgia ini jauh lebih agresif ketimbang Nemanja Matic yang perannya lebih sebagai gelandang distributif alih-alih penetrative layaknya Dembele. Hal serupa juga dirasakan oleh Paul Pogba. Pemain Prancis ini nampak tidak nyaman menghadapi pressing ketat para pemain Spurs.

Pressing yang dilakukan Dembele tidak hanya di lini tengah, tapi juga kerap bergeser di kedua sisi sayap. Ketika di kanan, ia dibantu oleh Trippier dan Davinson Sanchez. Saat ia berpindah ke kiri, ia dibantu oleh Ben Davies dan Jan Vertonghen. Hal ini yang membuat serangan-serangan United sering mandek dan kerap kehilangan bola sebelum memasuki kotak pinalti mereka.

Kesimpulan

Dominasi total dari seluruh pemain Spurs dan ketidak mampuan pemain United dalam menyerang menandakan kalau United memang pantas kalah dalam laga ini. Sayap-sayap yang begitu istimewa dalam beberapa pertandingan terakhir menjadi tidak berarti pada pertandingan ini.

Pergantian pemain yang dilakukan Mou bahkan tidak memberikan dampak apapun. Tidak ada yang bisa dilakukan Juan Mata, Ander Herrera bahkan Marouane Fellaini saat mereka masuk pada babak kedua. Itu semua lagi-lagi karena para pemain Spurs jauh lebih baik ketimbang United.