Pada bagian pertama, kami membagikan dua formasi yang kemungkinan akan menjadi pakem utama Manchester United sepanjang musim 2018/2019. Kali ini, kami akan mengulas formasi lain yang bisa digunakan Jose Mourinho untuk mengarungi empat kompetisi yang akan dijalani sepanjang musim. Formasi ini juga bisa disebut sebagai plan B alias formasi alternatif apabila pakem utama Jose Mourinho tidak berjalan sesuai rencana.

4-1-2-3 (I)

Musim depan, United akan kembali bermain pada empat kompetisi. Dibutuhkan skuat yang lengkap agar Setan Merah bisa melakoni rotasi dengan baik. Dan formasi ini bisa digunakan saat laga-laga ajang piala seperti Piala Liga dan Piala FA

United punya tiga penjaga gawang hebat dan dua di antaranya (Sergio Romero dan Lee Grant) memiliki kualitas yang setara dengan penjaga gawang utama. Sergio Romero masih mengalami cedera dan belum jelas kapan akan kembali. Apabila pemulihannya memakan waktu lama maka Lee Grant akan naik menjadi kiper kedua. Formasi empat bek akan diisi Dalot, Jones, Smalling dan Rojo. Apabila nama terakhir hijrah, maka kesempatan besar untuk Demetri Mitchell agar berkembang menjadi lebih baik.

Posisi gelandang jangkar akan diisi oleh Ander Herrera yang akan dibantu Andreas Pereira (semoga tidak dipinjamkan lagi) sebagai box to box. Keduanya akan ditemani oleh Scott McTominay sebagai pengontrol di lini tengah.

Lini depan akan diisi pemain yang memiliki kemampuan dalam melakukan dribel-dribel diagonal. Di sisi kiri, ada nama Jesse Lingard sementara di kanan ada Juan Mata. Peran ujung tombak akan diemban oleh Marcus Rashford atau Anthony Martial. Ketiga pemain ini juga bisa melakukan perpindahan posisi dengan baik mengingat keduanya memiliki kecepatan yang mumpuni.

Grant 

Dalot     Jones     Smalling     Rojo

Herrera

McTominay    Pereira

Mata                                     Lingard

     Rashford

 

4-1-2-3 (II)

Pola ini sebenarnya sama dengan 4-1-2-3 sebelumnya. Yang membedakan adalah komposisi pemain yang diturunkan. Beberapa kali, Mourinho dikritik karena taktik parkir busnya. Maka dari itu, taktik ini bisa digunakan dengan memainkan 10 pemain yang semuanya memiliki kemampuan menyerang dengan baik.

Penjaga gawang akan diisi David De Gea. Dan empat bek akan diisi oleh Diogo Dalot di sebelah kanan, duet Eric Bailly dan Victor Lindelof sebagai bek tengah serta Ashley Young di sisi kiri. Keempatnya memiliki kemampuan untuk memainkan sepakbola menyerang dengan baik dan pandai menguasai bola dengan baik.

Di lini tengah, Fred kembali memegang lini tengah sendirian. Di depan pemain asal Brasil ini berdiri Jesse Lingard dan Paul Pogba. Kedua gelandang ini memberikan kontrol yang baik bagi lini tengah United agar terus menguasai bola dan membangun serangan lawan.

Yang menarik adalah komposisi pemain depan yang sedikit berbeda. Alexis Sanchez akan ditempatkan sebagai striker dan berperan sebagai false nine alias nomor 9 palsu. Sanchez akan bergerak di dalam kotak penalti apabila Romelu Lukaku dan Marcus Rashford bergerak melebar. Sebaliknya, salah satu diantara Rashford dan Lukaku akan berada di dalam kotak apabila Sanchez bermain melebar ke salah satu sisi sayap.

Akan tetapi, banyaknya pemain yang bertipe menyerang bisa membahayakan United mengingat lini tengah akan menjadi tidak seimbang apabila menghadapi serangan balik mengingat Fred hanya berdiri sendirian di tengah.

De Gea 

Dalot   Bailly   Lindelof   Young

Fred

Pogba   Lingard

Lukaku                                  Rashford

Sanchez

 

4-1-2-1-2

Dua pola di atas adalah pola yang memungkinkan Manchester United untuk bermain menyerang total. Sementara pola ini akan dipakai apabila Mourinho benar-benar ingin dicap sebagai pelatih yang mengutamakan hasil akhir alias bermain pragmatis.

Pemain yang bermain dalam skema ini adalah pemain-pemain yang memiliki kekuatan dalam duel-duel fisik. Formasi ini adalah senjata Mourinho ketika memenangi Serie A bersama Inter Milan pada musim pertama dan Liga Champions pada musim kedua.

De Gea tetap berada di bawah mistar, tetapi empat bek akan diisi kuartet Lindelof, Bailly, Smalling dan Young. Semua pemain belakang United ini memiliki angka duel udara terbaik musim lalu sementara Young akan dimanfaatkan sebagai eksekutor bola-bola mati.

Di lini tengah, Nemanja Matic akan ditemani oleh Scott McTominay dan Paul Pogba. Lini tengah ini akan bertugas untuk mengalirkan bola cepat ke arah dua penyerang yaitu Romelu Lukaku dan Marcus Rashford yang bergerak di sekitar kotak penalti. Selain pintar mencari peluang dan mencetak gol, kedua pemain ini memilikki kecepatan dan kuat dalam duel fisik.

Yang menarik adalah penambahan Marouane Fellaini yang ditempatkan di belakang dua striker. Ia difungsikan untuk mencari bola kedua apabila serangan yang ditujukan kepada duet penyerang berhasil dipatahkan para pemain lawan. Tidak hanya itu, pergerakan liarnya di sekitar kotak penalti bisa berguna untuk meemcahkan duet bek tengah yang fokus menjaga Lukaku dan Rashford.

De Gea

Lindelof     Smalling    Bailly    Young

Matic

McTominay                  Pogba

  Fellaini

Rashford     Lukaku