Manchester United perlahan-lahan mulai menemukan rentetan kemenangan yang sempat sulit mereka raih dalam beberapa laga sebelumnya. Setelah mengalahkan Burnley di Turf Moor dua pekan sebelumnya, kali ini Watford yang merasakan kekalahan kandang dari Setan Merah. Hasil ini tentu saja memutus rekor sempurna The Hornets yang sudah berlangsung dalam empat laga awal.

Di laga kemarin, Watford menurunkan pemain-pemain terbaiknya termasuk dua eks United, Ben Foster dan Craig Catchart. Sementara Jose Mourinho mengganti Luke Shaw yang mengalami cedera dengan Ashley Young yang merupakan lulusan akademi Watford. Di sisi lain, Marouane Fellaini yang dikabarkan mengalami cedera justru bisa bermain sejak awal.

45 Menit Pertama: Rajin Menyerang Namun Tidak Efektif

United, yang butuh kemenangan untuk naik ke papan atas, memulai laga dengan sangat baik. Mereka menguasai pertandingan dan membuat banyak peluang. Delapan tembakan ke gawang berhasil dilakukan dengan enam diantaranya mengarah ke gawang Foster. Sedangkan Watford hanya sesekali melakukan serangan dengan melakukan umpan-umpan panjang yang menjadi gaya main mereka.

Kedua kesebelasan sebenarnya sama-sama menekankan umpan panjang sebagai identitas mereka. Akan tetapi, cara mereka membangun serangan sedikit berbeda. United baru akan melepas umpan lambung saat mendekati sisi sayap sementara Watford beberapa kali langsung memberikan bola panjang sejak penguasaan bola masih ada di wilayah pertahanan mereka dengan harapan bola bisa dipantulkan dua striker mereka Deeney dan Gray agar bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Hughes dan Roberto Pereyra. Meski begitu, mereka hanya membuat dua tembakan saja ke gawang De Gea. Efektivitas mereka yang sudah terbangun sejak pekan pertama tidak nampak di laga kali ini karena dua peluang tersebut bisa diamankan penjaga gawang Spanyol tersebut.

Hal serupa juga terjadi pada kubu Setan Merah. Penyelesaian akhir kembali menjadi masalah Romelu Lukaku cs. Ben Foster juga bermain gemilang dengan menahan empat dari enam tembakan yang mengarah kepada penjaga gawang yang direkrut dari West Brom tersebut.

Meski kembali bermasalah dengan penyelesaian akhir, namun United setidaknya mampu membuat dua gol yang diawali dari umpan di sisi sayap. Gol pertama dibuat Romelu Lukaku memanfaatkan asis Ashley Young. Young pula yang kemudian membangun gol kedua United yang dibuat Chris Smalling memanfaatkan asis dari Marouane Fellaini. Gol yang disambut meriah oleh Mourinho dan Kieran McKeena di bangku cadangan.

45 Menit Kedua: Tertekan, dan Sulit Mengembangkan Pertandingan

Akan tetapi, United kembali menunjukkan wajahnya yang berbeda ketika memasuki 45 menit kedua. Jika pada babak pertama, mereka begitu dominan dengan menguasai bola hingga 65% serta menciptakan banyak peluang, maka di babak kedua Setan Merah jauh lebih sering tertekan dibanding menekan.

Hanya satu tembakan saja yang bisa dibuat United pada babak kedua. Itupun tidak mengarah ke gawang. Sebaliknya, Watford berhasil mengeksploitasi lini belakang United dengan membuat sembilan tembakan.

Dominasi yang dilakukan tuan rumah disebabkan keberanian Javi Gracia untuk memainkan garis pertahanan tinggi. Hal ini yang membuat dua gelandang tengah mereka, Etiene Capoue dan Abdoulaye Doucoure berhasil menekan trio Fellaini-Matic-Pogba untuk berada lebih dekat dengan gawang United. Sementara empat pemain belakang Watford bertugas mengawal trio lini depan United.

Strategi ini yang membuat Watford bisa mencuri satu gol melalui sepakan Andre Gray. Dalam proses gol tersebut, terlihat Matic dan Pogba gagal mengisi ruang yang ditinggalkan Fellaini yang memilih untuk mengganggu para pemain depan yang mendekati gawang De Gea.

Pola seperti ini yang kemudian membuat United kerepotan untuk menyerang Watford di sisa laga. Kepanikan lebih sering terjadi ketika ingin memulai serangan balik yang berakibat beberapa kali mereka salah mengumpan bola.

Mourinho sebenarnya bukan tanpa upaya untuk menambah keunggulan. Ia sempat memasukkan Anthony Martial dengan harapan bisa menambah gol. Akan tetapi, hal ini justru membuat lini tengah United kalah jumlah. Apalagi dengan masuknya Kiko Femenia dan Adam Masina yang fisiknya jauh lebih segar. Belum lagi dengan masuknya Isaac Success yang membuat lini depan mereka semakin bervariasi. Sementara tugas mengawal pemain depan United diemban oleh Kabasele dan Doucoure. Ini yang kemudian memaksa Mourinho memainkan McTominay dan Bailly sebagai upaya untuk mengamankan tiga poin dan bermain “parkir bus” di sisa tiga menit akhir pertandingan.

“Kami kebobolan dua gol mudah di babak pertama dan bermain terlalu pelan. Kami memberikan banyak tekanan pada babak kedua dan saya rasa mereka (United) tidak bermain sebaik babak pertama,” tutur Andre Gray.

Kemenangan Dibantu Dua Dewa

Para penggemar United kerap kecewa sebelum laga ketika mengetahui nama Marouane Fellaini dan Chris Smalling. Wajar, mereka berdua adalah pemain yang tidak disukai karena dianggap medioker dan tidak punya kelebihan yang bisa dibanggakan. Akan tetapi, dua pemain yang sering dijuluki sebagai dewa aatu “Lord” ini menjadi pemain penting dalam kemenangan kemarin.

Fellaini membuat satu asis. Keberadaannya memudahkan Paul Pogba dan Nemanja Matic untuk fokus membangun serangan. Sementara Smalling mencetak satu gol dari asis pemain Belgia tersebut.

Keduanya menjadi perusak alur serangan Watford yang mengandalkan bola-bola panjang. Smalling memenangi tujuh duel udara sementara Fellaini memenangi lima duel. Sesuatu yang disambut dengan sangat gembira oleh Jose Mourinho.

“Fellaini bermain lebih dari sekedar menggunakan fisiknya. Sementara Smalling bermain bagus. Hanya satu yang saya tidak suka yaitu gaya rambutnya,” tutur Mourinho.