Manchester United langsung merasakan dampak dari kehadiran Ole Gunnar Solskjaer di kursi kepelatihan. Semalam (22/12), Setan Merah mengalahkan Cardiff City dengan skor telak 5-1. Inilah kali pertama United mencetak lima gol dalam satu laga Liga Primer setelah pertandingan terakhir Sir Alex Ferguson saat menghadapi West Bromwich Albion.

Sebelum pertandingan, Manchester United adalah tim dengan produktivitas gol terendah dibanding tim-tim penghuni enam besar lainnya. Berkat hasil tersebut, jumlah gol United kini sudah mendekati perolehan Chelsea dan melebihi Tottenham Hotspur apabila mereka tidak meraih kemenangan ketika melawan Everton.

Ketika Solskjaer pertama kali melakukan konferensi pers pra-laga, ia menekankan para pemainnya menikmati pertandingan seperti anak-anak. Hal itu berhasil ditepati oleh para pemain. Selain hujan gol, para pemain United juga menampilkan permainan yang dinamis, permainan yang begitu diidam-idamkan oleh para pendukungnya.

Kemenangan ini sebenarnya belum memberikan dampak apapun bagi peringkat United di klasemen sementara. Akan tetapi, hasil pertandingan ini meningkatkan optimisme para pendukung United yang kerap sulit menikmati laga ketika dipegang Mourinho.

“Sepakbola jauh lebih mudah dimainkan saat Anda punya pemain berkualitas. Mereka adalah pemain-pemain luar biasa. Pekan ini adalah pekan yang sulit bagi mereka, jadi saya hanya meminta para pemain untuk menjadi diri mereka sendiri, bermain untuk Manchester United,” kata Solskjaer selepas pertandingan.

Dominasi Total Manchester United

Satu hal yang nampak jelas dari permainan United semalam adalah mulai rajinnya para pemain United untuk bergerak mencari ruang. Hal ini yang tidak terlalu nampak saat masih dipegang Mourinho. Para pemain depan rajin untuk meminta bola dari lini belakang agar serangan secepatnya bisa dikreasikan oleh pemain tengah sebelum dialirkan kembali ke pemain depan.

Hal ini membuat Manchester United bisa mendominasi penuh selama 90 menit. Mereka membuat 17 tendangan (sembilan on target). Sementara Cardiff hanya melakukan tendangan sebanyak sembilan kali (tiga on target).

Hanya tiga pemain United saja, dari 11 starter, yang tidak melepaskan tembakan pada pertandingan tersebut. Mereka adalah De Gea, Ashley Young, dan Victor Lindelof. Phil Jones bahkan punya peluang yang bisa diblok oleh Neil Etheridge.

Dua gol United juga berasal dari sepakan spekulasi yang dilakukan dari luar kotak penalti. Marcus Rashford mencetak gol cantik melalui tendangan bebas. Sementara gol kedua lahir dari kecerdikan Ander Herrera memanfaatkan celah besar di lini tengah Cardiff, sebelum sepakannya berbelok dan mengecoh Neil Etheridge.

Musim ini, Cardiff memang menjadi tim yang paling gampang diserang oleh lawan-lawannya. Sebelum pertandingan melawan United, Cardiff adalah tim terbanyak kedua yang mendapat tembakan tepat sasaran dari lawannya yaitu 24 kali. Jadi tidak heran sebenarnya kalau United begitu mudah mencecar lini pertahanan mereka.

False Nine dan Bangkitnya Paul Pogba

Rajinnya para pemain United mencari ruang berdampak dengan beraninya para pemain United untuk memegang bola. Semalam, United menyentuh bola sebanyak 803 kali yang menandakan kalau seluruh pemain begitu aktif terlibat dalam setiap serangan yang mereka lakukan. Pengecualian untuk tiga pemain pengganti, para pemain United menyentuh bola paling sedikit 30 kali dalam pertandingan tersebut.

United memang betul-betul menguasai pertandingan. Penguasaan bola mereka mencapai 75%. Penguasaan bola terbaik United di Premier League musim ini. Nemanja Matic dan Paul Pogba, dua pemain yang menurun di bawah kendali Mourinho, justru menjadi pemain yang punya peran paling besar dalam kemenangan United semalam.

Aliran bola yang terasa cair juga disebabkan penampilan para pemain depan yang ikut rajin bergerak untuk meminta bola. Alih-alih memakai format satu striker yang berdiri sebagai target man, United terlihat seperti memainkan formasi dengan false nine alias striker palsu.

Rashford yang ditekankan sebagai penyerang tengah, tiba-tiba sering melakukan pergerakan ke belakang. Ia juga kadang bergerak ke kiri maupun kanan. Ruang kosong yang ia tinggalkan, kemudian bergantian diisi oleh Jesse Lingard dan Anthony Martial yang mencetak gol dari dalam kotak penalti. Gol terakhir dibuat Lingard dengan ciri khas layaknya seorang striker. Tidak ada rasa egois yang seringkali mereka lakukan sebelumnya.

Satu pemain yang paling disorot dalam kemenangan United adalah Paul Pogba. Solskjaer benar-benar menepati janji yang pernah ia ucap tujuh tahun lalu yaitu akan menjadikan Pogba sebagai inti serangan jika ia dipercaya sebagai pelatih United. Dalam laga ini, kreatifitas Pogba langsung terlihat pada 45 menit pertama. Ia mmebuat 16 umpan di sepertiga akhir.

Tidak hanya itu, ia menjadi pemain yang paling banyak menyentuh bola (114 kali), paling banyak membuat umpan (100 umpan), dan tiga asis. Rumor kalau Pogba adalah pemain yang paling semangat ketika mendengar Mourinho dipecat nampaknya benar adanya jika melihat performanya di laga semalam.

Fase Natal Ujian Sesungguhnya

Selain para pemain yang mulai nyaman bermain dan menguasai bola, ada beberapa hal yang mulai membaik ketimbang pertandingan terakhir melawan Liverpool. Tidak ada umpan lambung tidak jelas yang sering terlihat, dua bek tengah United nampak rajin memanfaatkan kelebihan mereka sebagai ball playing defender, serta sisi sayap yang lebih ditekankan kepada dua bek sayap yang bertindak sebagai wingback. Suasana di bangku cadangan juga cukup positif.

Dalam akun twitternya, mantan pelatih Persema Malang, Timo Scheunemann, berkata bahwa pelatih baru akan memberikan efek baru terutama perubahan mental yang membuat para pemain menjadi lebih fokus, segar, bekerja keras, dan munculnya suasana baru. Hal ini yang terlihat dari debut Solskjaer semalam. Sikap mental para pemain berubah. Mereka bekerja untuk tim dan tidak egois satu sama lain.

Namun, ia mengungkapkan kalau pelatih baru belum akan terlihat jelas dari sisi taktikal. Hal ini yang menjadi tantangan United kedepannya. Apa yang sudah mereka tunjukkan semalam sudah berjalan dengan bagus. Pertanyaan besarnya adalah mampukah mereka mempertahankan performa seperti ini di sisa pertandingan selanjutnya?

United akan kedatangan lawan-lawan yang sebenarnya relatif ringan yaitu Huddersfield, Bournemouth, Newcastle United, dan Reading (Piala FA). Akan tetapi, empat laga tersebut harus dilawan dalam kurun waktu 10 hari. Ini akan menjadi ujian besar bagi Solskjaer dan para pemain yang memiliki masalah dalam konsistensi permainan ketika masih dipegang Mourinho.

Para penggemar United boleh saja merasa kalau sepakbola MU, DNA United, atau permainan indah ala Sir Alex sudah kembali. Tapi patut diingat kalau lawan yang mereka hadapi adalah Cardiff City, kesebelasan yang musim ini tampil buruk sepanjang musim ini.