Jose Mourinho sempat melakukan ‘tindakan ekstrem’ untuk menghentikan permainan Eden Hazard dalam kemenangan 2-0 Manchester United atas Chelsea di Old Trafford pada musim lalu. Namun, apakah ia kembali bisa menghentikannya lagi di laga Super Sunday Big Match pada akhir pekan ini (25/2)?

Terakhir kali Manchester United menghadapi Chelsea di Old Trafford, Jose Mourinho tahu jika ia akan membawa sesuatu yang istimewa untuk menghentikan Eden Hazard. Hal itu terjadi pada April lalu, ketika pemain Belgia itu menjadi salah satu pemain terbaik Premier League musim 2016/2017 tidak berkutik di hadapan publik Theatre of Dream.

Namun tidak hanya itu, dalam pertemuan terakhir mereka, Hazard menunjukkan tekadnya untuk bisa berhasil dalam mengatasi bos lamanya itu. Pasalnya, perkara musim lalu terus membelenggu Mourinho. Kembalinya ia ke Stamford Bridge pada Oktober 2016, menjadi sebuah hasil yang memalukan saat Hazard mengobrak-abrik pertahanan United dan mencetak gol ketiga Chelsea pada laga yang berakhir dengan skor 4-0 tersebut.

Kemudian, pada Maret 2017, saat mereka berhadapan di perempatfinal Piala FA di tempat yang sama, Manchester United mencoba mengganggu Hazard dengan serangkaian pelanggaran. Tapi itu semua tidak berhasil, karena Hazard lah yang justru membintangi skuat Chelsea dengan kemenangan 1-0 di akhir laga.

Sebelumnya, Eden Hazard merasa putus asa untuk membuktikan satu poin pada pria yang mempertanyakan kapabilitasnya saat The Blues terpuruk di musim 2015/2016, tapi tidak diragukan lagi pada akhirnya ia berhasil membuktikan semua itu setelahnya. Namun saat ia melakukan perjalanan ke Old Trafford untuk pertemuan ketiga antara Chelsea dan United pada paruh kedua terakhir musim lalu, Mourinho akhirnya menikmati keunggulannya sendiri di akhir laga.

Ada sebuah petunjuk soal bagaimana ia bisa menghentikan Hazard dalam pertandingan Piala FA sebulan sebelumnya, saat Phil Jones diperintahkan untuk mengunci Hazard. Pada babak pertama, Ander Herrera menjadi orang yang pas dalam rencana Mourinho pada kesempatan tersebut, dan ia ditugaskan menjadi pemain yang lebih bertahan di Old Trafford. Kala itu, bagaimanapun, Herrera adalah orang yang ditugaskan untuk menjaga dan mengunci pergerakan Hazard.

Pemain asal Spanyol itu pun memberikan asis untuk gol pembuka Marcus Rashford dan menjadi pencetak gol kedua pada hari itu di Old Trafford. Namun, aspek yang menentukan dirinya berhasil atau tidak dari penampilannya kala itu adalah seberapa efektif ia membelenggu Hazard di Chelsea.

Herrera terus mengikuti Hazard ke mana-mana, menarik lehernya dan ‘menggigit’ tumitnya setiap kali bola mendekatinya. Hazard pada akhirnya tersendat. Ini adalah pertandingan pertama sepanjang musim lalu dimana ia tidak menyentuh bola di kotak penalti atau mencoba menggiring bola secara sendirian. Hazard juga menyelesaikan 90 menit tanpa tembakan ke gawang United.

Meski telah menghentikan Hazard, United tidak mengumpulkan satu upaya pada pun pada targetnya untuk menghentikan Chelsea memenangkan gelar Premier League dalam satu dekade mereka. Penampilan Hazard yang terdiam adalah hal kontras yang mengejutkan dari dua pertunjukan sebelumnya. Pemain Belgia itu membuat enam dribble sukses di pertandingan Piala FA dan menyelesaikan 71 dari 72 kali operan. Namun, di bawah perhatian Herrera di Old Trafford, ia kehilangan kepemilikan bola dan hanya melakukan 19 operan.

Skema yang diberikan kepada Herrera itu dipuji sebagai kelas master oleh Mourinho, dan menjadi taktik terbaik dalam 10 bulan pertamanya melatih United. Musim ini, Chelsea tidak lagi terbang tinggi di Premier League dan hasilnya terus turun di paruh kedua musim. Namun, jika melihat Hazard, ia selalu menjadi pemain yang terbukti efektif sama seperti sebelumnya. Dalam tujuh penampilan terakhirnya, ia telah mencetak enam gol dan memberikan dua asis termasuk umpan gol pembuka Willian kala melawan Barcelona pada tengah pekan lalu.

Mourinho yakin bisa mempertimbangkan untuk mengadopsi pendekatan serupa akhir pekan ini, namun kurang jelas siapa sebenarnya yang akan menempati posisi lini tengah dengan tugas seperti itu. Herrera sendiri berduet dengan Marouane Fellaini di ruang perawatan pada Rabu malam saat United melawan Sevilla, dan dengan ketidakpastian seputar Paul Pogba, Nemanja Matic terlihat seperti satu-satunya starter yang terjamin.

Ini akan tampak menggelikan untuk mempertanyakan tempat Pogba di tim awal musim ini, tapi Mourinho tidak merahasiakan ketidakpuasannya dengan penampilan pemain Prancis itu. Pogba dicadangkan pada pertemuan Premier League saat melawan Huddersfield. Itu semua terkait dengan penampilannya kala melawan Tottenham, dan melihat penampilannya saat menghadapi Newcastle, ia pun kembali di bangkucadangkan saat melawan Sevilla.

Ada tanda-tanda kesadaran defensif yang lebih besar setelah menjadi opsi untuk skema baru Mourinho, namun saat ini Pogba tampaknya tertinggal dari penampilan brilian Scott McTominay di atas taktik Mou tersebut. Dengan Michael Carrick yang sudah berusia 36 tahun dan Jones masih diragukan karena masih cedera, pemain lulusan akademi tersebut adalah satu-satunya kandidat yang jelas untuk peran penjaga Hazard pada akhir pekan ini. Mourinho tentu saja merasa senang saat memainkannya di Stadion Sanchez Pizjuan, dan menggambarkan penampilannya sebagai permainan “fantastis” dan “brilian” saat ia membantu United menyimpan selembar cleansheet di laga tandang leg pertama Liga Champions.

McTominay sangat yakin, jika penampilan kesembilannya untuk klub tersebut adalah sebuah pertanda baik. Dengan membayangi pemain seperti Ever Banega, ia juga memiliki praktik bagus untuk ditunjukannya saat bertemu Eden Hazard di Old Trafford nanti. Tapi sementara, ia tetap terus berpegang pada tugasnya dengan tekun, dan akan menjadi salah jika ia akan menahan Hazard dengan cara yang sama seperti ia melakukannya kepada Banega.

Sebenarnya, pemain Argentina itu membuat hampir dua kali lebih banyak peluang gol masuk di pertandingan tersebut dibandingankan dengan pemain United lainnya pada pertandingan tengah pekan tersebut. Selama 90 menit, ia menciptakan 10 peluang, yang paling banyak dari pemain manapun dalam pertandingan Liga Champions sepanjang musim. Statistik tersebut memberi banyak kesempatan kepada Mourinho, dan ia juga akan menyadari bahwa bintang Chelsea kemungkinan akan jauh lebih siap dalam menghadapi taktik kali ini.

Ditambah dengan fakta bahwa Hazard memang sering bermain maju ke depan di musim ini, itu akan mempersulit masalah Mourinho. Manajer Manchester United tersebut akan putus asa untuk mengklaim tiga poin melawan mantan klubnya. Namun, sejarah baru-baru ini menunjukkan jika menghentikan Hazard adalah sebuah penanda untuk melihat apa hasil akhinya nanti.

 

Sumber: Sky Sports