Dalam dua laga terakhir, Manchester United menunjukkan ciri khas mereka yaitu menang ketika mereka tertinggal terlebih dahulu. Yang terbaru, Crystal Palace menjadi korban di mana kegigihan United membuat keunggulan dua gol menjadi sia-sia.

Gaya permainan layaknya melawan Chelsea dan Palace diharapkan kembali muncul dalam pertandingan pekan ke-30 Sabtu esok. Akan tetapi, lawan yang mereka hadapi nanti bukanlah lawan sembarangan. Jose Mourinho akan menghadapi ujian untuk mempertahankan pos kedua mereka dengan menjamu Liverpool.

Ujian untuk Lini Belakang United

Selisih kedua kesebelasan di musim ini hanya terpaut dua poin. Keduanya selalu konsisten meraih kemenangan sejak Premier League memasuki 2018. Dari delapan laga sejak awal tahun keduanya sama-sama telah meraih enam kemenangan.

Laga yang akan dipimpin wasit Craig Pawson ini mempertemukan lini belakang tersolid kedua (United) dengan lini depan tertajam kedua (Liverpool). Menarik untuk melihat siapa yang akan tertawa paling akhir. Si jagonya mencari hasil akhir atau si penyuka sepakbola Rock n Roll.

Dari segi psikologis, pertemuan ini sekilas menguntungkan Liverpool. Dalam laga Liga Champions tengah pekan kemarin, Klopp mencadangkan beberapa pilarnya termasuk Mohammed Salah dan Alex Chamberlain. Roberto Firmino dan Sadio Mane diganti pada babak kedua demi bugar di Old Trafford nanti.

Sebaliknya, United dipusingkan dengan mengatur kebugaran pemainnya mengingat pada Selasa pekan depan mereka akan melawan Sevilla dalam partai yang sangat menentukan di Liga Champions. Fokus mereka bukan tidak mungkin akan terpecah meski Mou sendiri meyakinkan kalau dirinya akan total berkonsentrasi untuk pertandingan melawan Liverpool.

Sorotan dalam laga kali ini tentu mengarah kepada trio Firmansah (Firmino, Mane, Salah) yang tampil luar biasa di musim ini. Dari 67 gol yang sudah dibuat The Reds, 45 atau 67% berasal dari kaki ketiganya. Salah menjadi penyumbang terbanyak dengan 24 gol. Total, pemain Mesir ini sudah membuat 32 gol melebihi apa yang telah ditorehkan Luis Suarez empat musim sebelumnya.

United harus bisa mematikan pergerakan mantan anak asuh Jose Mourinho tersebut. Salah dikenal mampu memanfaatkan celah kecil untuk mencari ruang sebelum mencetak gol. Gol kedua melawan Spurs menunjukkan kelihaian Salah dalam meliuk-liuk untuk mencari ruang yang bisa ia manfaatkan sendiri. Konsentrasi untuk membaca pergerakan Mane dan Firmino juga harus dilakukan mengingat keduanya pandai membuka ruang.

Dalam laga nanti, besar kemungkinan Mou akan menggunakan tiga pemain belakang untuk meredam ketiganya. Bisa jadi ini akan menjadi laga pertama Eric Bailly sebagai starter bersama Chris Smalling dan Victor Lindelof yang penampilannya masih sering naik turun. Ketiganya diharapkan bisa menjaga masing-masing satu diantara trio maut tersebut sembari meminta bantuan dari Nemanja Matic ataupun Scott McTominay untuk turun hingga tepi kotak 16.

Jangan Kaget Apabila Mou Bermain Bertahan

Pekan lalu, Antonio Conte dicibir karena memainkan sepakbola bertahan saat melawan Manchester City. Namun Conte memiliki pembelaan karena apabila ia bermain terbuka timnya bisa kebobolan tiga sampai empat gol. Sebuah alaan yang terbilang cukup logis.

Hal senada juga diungkapkan oleh bek mereka, Dejan Lovren. Palang pintu Kroasia ini mengungkapkan kalau United kemungkinan besar akan bermain bertahan layaknya pertemuan pertama mereka yang membosankan.

Bukan tidak mungkin dalam laga melawan Liverpool nanti, Mou akan mencoba memainkan skema yang sama seperti dua laga terakhir. Ketika itu, Mou membiarkan para pemainnya diserang sembari melihat celah yang bisa dimaksimalkan untuk memulai serangan balik. Sejauh ini ia berhasil melakukannya dengan membawa dua kemenangan yang dihasilkan setelah tertinggal.

Akan tetapi, melawan Liverpool tentu berbeda dibandingkan Chelsea dan Palace. Daya sengat mereka memang begitu mematikan pasca kedatangan Mohamed Salah. Si Merah selalu berada di dua besar kesebelasan pemilik tendangan terbanyak, peluang membentur mistar terbanyak serta kesebelasan yang paling banyak mencetak gol dari dalam kotak penalti. Tentu sangat berisiko apabila United cenderung bertahan terlebih dahulu layaknya laga melawan Chelsea.

Liverpool sendiri sejauh ini kerap tampil apik dalam laga tandang. Sepanjang 2018 ini hanya satu kali Liverpool gagal mencetak gol di laga away yaitu ketika tumbang 1-0 atas Swansea. Saat itu, Chris Carvahal, manajer mereka menganalogikan daya serang Liverpool menjadi macet karena mereka melepas bannya.

Taktik menunggu ini sebenarnya cukup berhasil digunakan Jose pada pertemuan terakhir mereka di OT musim lalu. Di babak kedua, United berhasil mencuri gol setelah bermain terbuka melalui Zlatan Ibrahimovic jelang akhir pertandingan. Akan tetapi, pendekatan itu sedikit terlambat karena pada babak pertama Liverpool unggul terlebih dahulu lewat James Milner. Beraninya United bermain terbuka pasca kebobolan menimbulkan celah yang saat itu dimanfaatkan Firmino dan Mane. Beruntung beberapa peluang mereka bisa digagalkan David De Gea.

Hasil Imbang Bisa Terjadi

Ada kecenderungan pertandingan nanti berjalan ke arah membosankan. Mou bisa jadi hanya memilih untuk mencari hasil imbang karena dengan satu poin pun United masih akan bertahan di peringkat dua. Sebelumnya ia pernah mengatakan kalau finis kedua, ketiga, atau keempat sama saja karena musim depan peringkat keempat akan langsung masuk fase grup Liga Champions.

Laga melawan Sevilla bisa jadi menjadi prioritas utama Mou meski ia sebelumnya juga pernah mengungkapkan kalau melawan Liverpool adalah laga yang bisa memberikan kesan baik kepada supporternya. Situasi dilematis seperti ini bisa jadi membuat Jose hanya akan mencari hasil imbang di laga nanti.

Perkiraan Formasi:

MANCHESTER UNITED:

David De Gea, Antonio Valencia, Chris Smalling, Victor Lindelof, Luke Shaw, Nemanja Matic, Scott McTominay, Paul Pogba, Alexis Sanchez, Juan Mata, Romelu Lukaku

LIVERPOOL:

Loris Karius, Trent Alexander Arnold, Dejan Lovren, Virgil Van Dijk, Andy Robertson, Emre Can, Jordan Henderson, Alex Oxlaide Chamberlain, Mohamed Salah, Sadio Mane, Roberto Firmino