Statistik musim lalu menunjukkan bahwa ada 3 Hal yang harus diperbaiki Manchester United untuk bisa memaksimalkan hasil akhir di musim ini.

Semua manajer kesebelasan pada umumnya mengacu pada catatan partai-partai yang telah dilakoni dan dimanfaatkan sebagai pertimbangan untuk menyusun taktik yang mampu mencapai tujuan klub. Jose Mourinho, manajer yang menginjak tahun keduanya bersama Manchester United, tentunya memiliki catatan penting yang diperoleh dari setiap pertandingan yang telah berlalu.

Musim lalu, Manchester United bertengger di posisi keenam klasemen akhir Premier League. Banyak sekali yang harus dibenahi oleh pelatih berdarah Portugal ini untuk bisa kembali memerebutkan trofi paling bergengsi di tanah Inggris tersebut.

Badai cedera yang sempat melanda tim asuhan The Special One musim menjadi salah satu faktor penting yang membuatnya harus mereformasi komposisi skuatnya, sama seperti lemahnya pertahanan, tumpulnya serangan, dan absensi gelandang sarat pengalaman.

Hal ini sepertinya sudah berhasil ditanggulangi United dengan melakukan pengawasan intens dalam bursa transfer musim panas kemarin. Pada akhir hikayat pasar pemain bulan lalu, ada tiga nama besar yang datang ke Old Trafford: Victor Lindelof, Romelu Lukaku, dan Nemanja Matic.

Masuknya pemain-pemain anyar ke dalam kubu Manchester United cukup memberi pengaruh positif bagi hasil akhir United di setiap pertandingannya di musim ini. Sejauh ini, United belum pernah mengalami kekalahan tanpa ada bola yang bersarang di gawang David de Gea.

Namun, ada beberapa aspek yang harus diperbaiki Jose Mourinho untuk meningkatkan sepak bola indanya di musim ini. Hasil pengamatan statistik menunjukkan bahwa aspek-aspek ini perlu segera dibenahi demi hasil akhir yang lebih memuaskan.

  1. Jumlah gol

Ketajaman Zlatan Ibrahimovic tidak ditunjang dengan ketajaman para pemain lainnya – 3 Hal yang Harus Diperbaiki Manchester United.

Tak bisa dipungkiri lagi, musim lalu Manchester United memiliki masalah serius pada lini depan mereka. Zlatan Ibrahimovic dilanda cedera parah sejak april hingga musim berakhir. Juan Mata juga tidak kunjung mengeluarkan performa maksimal seperti yang diharapkan. Selain itu, pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah United, Wayne Rooney juga kesulitan menemukan permainan yang biasa dia mainkan.

Alhasil, hanya ada beberapa pemain muda yang menjadi amunisi skuat Setan Merah seperti Rashford dan Martial. Sejak pertandingan pertama musim lalu hingga juara ditetapkan, United hanya mampu mencetak 54 gol; terpaut 24 angka dari sang pemuncak klasemen, Chelsea. Bahkan, AFC Bournemouth mampu mengungguli Pogba dan kawan-kawan dalam hal mencetak gol.

Selama tiga pekan terakhir, Lukaku dan kawan-kawan sudah berhasil mencetak 10 gol, yang paling banyak dari klub-klub lain. Seharusnya, Jose Mourinho mampu memanfaatkan talenta luar biasa dari Lukaku, Rashford, Martial dan Mkhitaryan untuk mencetak gol lebih banyak lagi karena jumlah gol juga menentukan kualitas Manchester Merah.

  1. Kartu kuning

Kartu kuning selain memberikan pelanggaran buat lawan, juga membuat pemain berpotensi mendapatkan hukuman akumulasi – 3 Hal yang Harus Diperbaiki Manchester United.

Disiplin memang kerap menjadi masalah pelik yang melanda sebuah tim. Terkadang beberapa pelanggaran memang harus dilakukan, namun harusnya tidak sampai berbuah kartu kuning atau merah.

Musim lalu, Manchester United mencatatkan 79 kartu kuning dan dua kartu merah di seluruh musim. Dalam tiga pertandingan musim ini, Manchester United telah mengoleksi empat kartu kuning dan semua itu didapat dari tekel yang kurang akurat.

Hal ini merupakan salah satu aspek di mana Mou harus melakukan perubahan. Pasalnya, kartu kuning bisa saja berbuah tendangan bebas dimana lawan bisa mengawali golnya. Selain itu, akumulasi kartu kuning juga bisa membuat seorang pemain tak bisa turun lapangan meskipun dia memegang peran penting dalam tim. Lebih utama lagi, sportivitas yang dijunjung tinggi oleh United akan menambah kecintaan penggemar kepada klubnya.

  1. Off-side

Manchester United terjebak offside lebih dari 90 kali pada musim lalu. Kecermatan pengumpan dan penyerang mutlak diperlukan – 3 Hal yang Harus Diperbaiki Manchester United

Memberi umpan kepada penyerang terdepan memerlukan perhitungan waktu yang akurat; jika tidak, umpan akan terpotong atau sang target terkena offside. Jebakan offside kerap diimplementasikan dalam sistem pertahanan sebuah tim.

Musim lalu, Manchester United tertangkap jebakan offside sebanyak 99 kali. Jika strategi tersebut bisa diakali, tentunya jumlah gol yang dicatatkan United akan bertambah. Mourinho bisa menginstruksikan Paul Pogba dan para inisiator serangan lain untuk bisa memperhitungkan momen dengan baik.

Selain itu, Lukaku, Mkhitaryan atau Rashford bisa lebih cemerlang dalam melihat posisi bek lawan memosisikan dirinya sedikit berada di atas garis pertahanan lawan untuk menghindari pelanggaran luar posisi.