Sesaat setelah Manchester United menyelesaikan pertandingannya melawan Huddersfield Town, para penggemar MU langsung mengalihkan matanya dengan menyaksikan laga terakhir pada hari Sabtu yang mempertemukan Arsenal melawan Everton. Mereka penasaran untuk melihat bagaimana permainan Henrikh Mkhitaryan yang menjalani debut pertamanya di Emirates Stadium.

Di sisi lain, para penggemar United juga sedang menunggu siapa yang menjadi Man of the Match dalam laga kontra Huddersfield. Dan di saat akun twitter @Manutd menobatkan Alexis Sanchez sebagai pemain terbaik, fans United dihadapkan pada pemandangan yang sedikit menyayat di benak mereka.

Miki langsung membuat asis ketika pertandingan baru berjalan enam menit. Tidak hanya itu, hingga berakhirnya pertandingan, pemain Armenia ini membuat tiga asis. Permainan Arsenal pun langsung berubah menjadi atraktif ketika Miki, Mesut Ozil, dan Aubameyang, membawa Meriam London melumat Merseyside Biru dengan skor 5-1.

Selepas laga banyak sekali komentar di beberapa akun fans club Man United (baik luar maupun dalam negeri) yang menyayangkan kepergian Miki. Beberapa diantaranya mengutuk keputusan Jose Mourinho yang tidak memberikan kesempatan kedua untuk Miki memperbaiki diri di United. Mereka menyayangkan keputusan klub yang menyia-nyiakan mantan pemain Borussia Dortmund meski di sisi lain mereka juga mendapatkan pemain yang tidak kalah hebatnya yaitu Alexis Sanchez.

Kita tentu ingat, Miki datang pertama kali ke Manchester United dengan membawa bekal berupa 41 gol dan 49 asis bersama Dortmund. Kedatangannya saat itu diharapkan mampu membuat lini tengah United menjadi lebih kreatif setelah menurunnya penampilan pemain-pemain kreatif sebelumnya macam Wayne Rooney dan Michael Carrick.

Ketika menjalani musim keduanya, Miki memulainya dengan sangat apik. Lima asis dari lima laga awal memunculkan optimisme bahwa dirinya sudah masuk ke dalam skema Jose Mourinho. Akan tetapi setelah penampilan impresifnya tersebut, kehebatannya perlahan menguap. Ia lima kali secara beruntun tidak dibawa oleh United. Dimainkan sejak awal pun kontribusinya sangat minim. Sampai pada akhirnya ia menjadi bahan tukar guling dengan Alexis Sanchez.

Pertengahan November lalu, Jose Mourinho pernah mengungkapkan kalau dirinya tidak senang dengan permainan Miki yang mudah kehilangan bola. Selain itu, Meski dibekali kemampuan dalam melepas umpan ke depan, tapi Mou sudah kadung kecewa karena peran Miki dalam bertahan dinilai cukup rendah.

Ungkapan Mou tersebut bukan berarti meminta Miki bermain defensif layaknya pemain bertahan. Melainkan, dia menginginkan para pemainnya untuk ikut bertahan dan bertanggung jawab apabila mereka sedang diserang. Hal ini sudah menjadi pakem di setiap kesebelasan yang ditangani Mou. Bahkan Mou pernah memarahi Marcus Rashford saat mereka mengalahkan Watford karena si pemain hanya berjalan-jalan saja saat timnya sedang diserang.

Atas dasar itu juga yang membuat Mou akhirnya memilih memainkan Jesse Lingard di posisi Mkhitaryan. Lingard disukai karena ia rajin untuk mundur bahkan hingga ke tepi kotak penalti United dan berguna untuk menjadi otak di balik serangan balik Man United mengandalkan kecepatannya.

Penulis Pandit Football, Dex Glenniza, dalam artikelnya yang berjudul “Mkhitaryan Sebenarnya Biasa Saja” menyebut bahwa penampilan apik Miki di awal musim lebih karena sistem permainan United yang memengaruhi Mkhitaryan, bukan karena Miki yang mempengaruhi permainan United.

Jadi, saat sistem permainan United tidak berjalan di posisi Mkhitaryan, Mou tidak mengganti formasi atau filosofinya melainkan mengganti pemainnya. Dalam kasus ini Miki digantikan oleh Lingard ataupun Juan Mata yang membuat sistem permainan United tetap bekerja dengan baik.

Jikapun Miki langsung nyetel bersama Ozil dkk., itupun dikarenakan karena sistem permainan Arsenal yang setipe dengan gaya main Miki. Hal ini juga ditambah dengan banyaknya kesalahan yang dilakukan para pemain Everton di wilayah pertahanan mereka sendiri.

Tidak hanya itu, oleh Arsene Wenger, Miki diberikan banyak kebebasan untuk mengatur serangan Arsenal, sementara di United, Mou sebenarnya juga memberikan kebebasan kepada Mkhitaryan, hanya ia juga diberikan batasan tentang apa-apa saja yang tidak boleh dia lakukan saat sedang menguasai bola.

Jika melihat penampilan miki pada pekan lalu, maka terlalu dini untuk menilai kalau United salah menukar Mkhitaryan dan Sanchez. Penilaian salah atau tidaknya apa yang dilakukan United dengan menukar Miki baru bisa dinilai pada akhir musim nanti atau mungkin ketika mereka bertemu dengan tim-tim yang kekuatannya setara.

Dalam kehidupan asmara, orang diharapkan Move on apabila putus dengan kekasihnya. Hal serupa juga berlaku di dunia sepakbola. Para penggemar United ada baiknya move on karena sekarang kita sudah mendapatkan kekasih baru. Masa lalu yang telah ditinggalkan bersama Mkhitaryan kini sudah berganti. Berganti dengan pemain yang lebih hebat dari Miki bernama Jesse Lingard, eh Alexis Sanchez maksudnya.