Foto: Twitter Manchester United.

Sudah menjadi tradisi bagi sebuah kesebelasan untuk meminjamkan para pemainnya ke kesebelasan lain. Mereka-mereka yang dipinjamkan ini biasanya adalah pemain-pemain yang kesulitan untuk mendapatkan jam terbang bersama klub induknya. Dengan dipinjamkan, maka si pemain diharapkan bisa mendapat jatah main sesering mungkin sehingga dia bisa berkembang menjadi pemain yang lebih baik lagi ketika masa peminjamannya berakhir.

Manchester United merupakan kesebelasan yang terus mempertahankan tradisi meminjamkan pemainnya. Musim ini saja, beberapa pemain yang tidak terpakai di tim utama (Chris Smalling dan Alexis Sanchez) serta beberapa pemain muda mulai diberikan kesempatan mencicipi level tertinggi di klub lain. Pada bulan Januari nanti, United nampaknya masih akan melanjutkan tradisi ini.

Yang menarik, beberapa pemain muda yang sudah mendapat status sebagai pemain tim utama juga tidak urung akan dipinjamkan. Hal ini diungkapkan oleh Les Parry. Manajer performa para pemain akademi ini mengungkapkan kepada situs resmi klub kalau ada empat sampai lima pemain yang siap dipinjamkan ke klub lain pada awal tahun 2020 nanti. Nama-nama seperti Angel Gomes, Tahith Chong, dan James Garner diisukan akan dipinjamkan.

“Kami sudah merencanakannya dan kami sudah mengidentifikasi empat sampai lima pemain yang akan kami pinjamkan pada bulan Januari. Namun manajer tim utama tetap menjadi pihak yang mengambil keputusan,” tutur Parry.

“Tiga pemain muda mungkin saja dipinjamkan yaitu Angel Gomes, Tahith Chong, dan James Garner. Namun pihak klub sebenarnya ingin menjaga mereka di sini dan mulai mempercayai mereka dalam pertandingan-pertandingan pra-musim. Keputusan akan dibuat, dan tidak diragukan lagi kalau mereka punya peluang dipinjamkan pada Januari. Semoga ketiganya bisa tetap berada di tim utama dan tidak ke mana-mana. Namun mereka semua harus bekerja keras sebagai bagian dari apa yang diinginkan oleh Nicky Butt,” ujarnya menambahkan.

Gagalnya Spekulasi Solskjaer?

James Garner, Tahith Chong dan Angel Gomes sebenarnya sudah diproyeksikan untuk mengisi peran sebagai pemain utama musim ini bersama Mason Greenwood. Hal ini sudah dijelaskan oleh Solskjaer jelang United bersiap melakukan tur pra-musim mereka. Peminjaman saat itu dianggap bukan jalan yang tepat karena mereka semua dianggap sudah layak bermain di tim utama.

“Tidak ada peminjaman. Saya bisa melihat kalau mereka akan tinggal di sini dan membuat dampak yang tepat. Mereka akan mendapat peluang bermain,” tuturnya saat itu. Ucapan ini sebenarnya hanya sebagai penegas dari ucapannya pada akhir musim lalu ketika ia berikrar memberikan garansi main yang cukup banyak untuk para pemain mudanya termasuk Tahith Chong dan Angel Gomes. “Saya berjanji memberikan mereka kesempatan untuk mendapatkan waktu main yang lebih banyak di tim senior dan berlatih dengan pemain-pemain hebat dunia.”

Karena pemain muda ini pula Solskjaer berani melepas pemain-pemain berpengalaman yang ia punya. Terlepas dari pemain itu memang sudah tidak dibutuhkan lagi, namun spekulasi ini jelas membawa masalah karena probabilitasnya bisa berhasil dan bisa juga tidak.

Bahkan jelang laga melawan Liverpool, Solskjaer masih sesumbar dengan para pemain muda yang dia punya. “Biasanya, pemain muda itu sering takut dan bermain aman. Namun di klub ini, saya lebih suka mengambil risiko karena kami tahu kalau mereka punya kemampuan,” tuturnya.

Nyatanya, Solskjaer sendiri nampak masih belum berani memberikan kesempatan main bagi para pemain mudanya secara konsisten. Nama Tahith Chong masih sering hilang dari 18 pemain yang dibawa Solskjaer ke sebuah pertandingan. Begitu juga dengan Angel Gomes yang partisipasinya juga masih bolong-bolong. Hanya Mason Greenwood dan kini Brandon Williams yang mulai konsisten diberi kesempatan main meski terkadang mereka juga diturunkan sebagai pelengkap pertandingan saja.

Minimnya kesempatan kepada para pemain muda macam Chong dan Gomes sebenarnya sudah terjawab jika melihat penampilan kedua pemain ini ketika diberi kesempatan bermain di Europa League dan Piala Liga. Kedua pemain ini tidak bisa memberikan kontribusi nyata ketika dimainkan menghadapi lawan-lawan macam Astana atau bahkan klub League One, Rochdale. Pada akhirnya, kedua pemain ini kerap diganti di tengah pertandingan.

Situasi ini menunjukkan kalau idealisme Solskjaer mulai terbentur dengan realita yang terjadi di atas lapangan. Ia begitu yakin dengan talenta para pemain mudanya yang bisa memberi dampak secara signifikan, namun kenyataannya para pemain ini masih terlalu muda untuk dibebankan dengan ekspektasi sebagai pemain yang bisa membuat perbedaan di Manchester United.

Hal ini pula yang membuat Solskjaer kemudian berhati-hati dan cenderung selektif dalam memilih pemainnya. Imbasnya adalah Solskjaer akan kekurangan stok pemain karena tipisnya jumlah pemain yang ia punya. Hilangnya pemain karena cedera, lalu pemain muda yang belum bisa menjadi tumpuan memberikan pengaruh terhadap hasil-hasil yang mereka dapatkan sejauh ini.

Lebih Baik Optimis Tapi Hasil Gagal

Peminjaman pemain-pemain muda seperti Chong, Gomes dan Garner sebenarnya bisa mendapatkan keuntungan bagi United. Selain kualitas tiga pemain muda ini yang akan meningkat karena jatah main yang mereka dapat akan jauh lebih sering, hal ini juga membuka peluang bagi MU untuk mendatangkan pemain baru yang jauh lebih berpengalaman dari mereka.

Januari nanti, manajemen United berjanji akan memberikan kesempatan bagi Solskjaer untuk belanja pemain. Dengan catatan, harga yang didapat cocok dengan kapasitas MU yang tidak mau membeli pemain-pemain overprice. Hal ini semata-mata dilakukan agar posisi United bisa jauh lebih baik dibanding sekarang ini.

Akan tetapi, Solskjaer bisa mendapat masalah lain kalau ternyata pada Januari nanti MU tidak mendatangkan satu pemain pun. Tidak bisa dibantah kalau bursa transfer Januari bukan momen yang tepat untuk mencari pemain yang di klub utamanya berstatus pemain inti kecuali pemain-pemain yang tidak lagi terpakai atau yang statusnya kini sedang menganggur. Jika hal ini yang terjadi, maka besar kemungkinan Solskjaer akan tetap mempertahankan tiga pemain muda ini.

Lagipula, Solskjaer sudah berulang kali menyebut kalau dia jauh lebih senang untuk menjadi orang yang optimis namun gagal ketimbang orang pesimis yang berhasil. Dia akan terus berusaha untuk tetap percaya pada pemain mudanya ini meski hasil di atas lapangan masih belum menunjukkan grafik yang maksimal. Pengecualian untuk James Garner yang musim ini lebih diprioritaskan bermain untuk tim U-23.