Pada bursa transfer musim panas ini, Manchester United terlihat fokus membenahi sektor bek sayap dan gelandang tengah. Akan tetapi, ada satu sektor lain yang harus diperbaiki oleh mereka jika ingin bersaing untuk gelar juara di musim depan. Posisi tersebut adalah sektor pemain sayap terutama yang beroperasi di sisi kanan.

Musim lalu, Setan Merah bermasalah di sektor tersebut. Beberapa kali Jose terpaksa memainkan Henrikh Mkhitaryan dan Juan Mata sebagai winger. Memainkan Marcus Rashford dan Anthony Martial di sektor tersebut tidak berjalan dengan baik. Alexis Sanchez lebih fasih bermain di kiri. Sementara Jesse Lingard, Ashley Young dan Antonio Valencia sudah paten di posisi barunya.

Dilansir dari beberapa sumber, United mungkin akan mendatangkan salah satu di antara Gareth Bale atau Willian. Namun, yang perlu dicermati oleh Jose Mourinho adalah kebiasaan Setan Merah yang seringkali gagal memaksimalkan pemain sayap yang suda mereka beli. Tren ini setidaknya sudah terlihat sejak musim 2009/2010.

Ketika itu, Sir Alex Ferguson mendatangkan tiga pemain dengan dua diantaranya berposisi sebagai pemain sayap yaitu Antonio Valencia dan Gabriel Obertan. Jika nama pertama bisa bertahan hingga musim lalu maka tidak dengan Obertan. Pemain yang direkrut dari Bordeaux ini sulit beradaptasi dengan skema Sir Alex saat itu. Kariernya di kota Manchester hanya bertahan dua musim dengan koleksi 28 penampilan saja sebelum hijrah ke Newcastle United.

Belum kapok dengan Obertan, Fergie menambah dua pemain sayap lain dalam periode yang berbeda. Pada 2011, ia mendatangkan Ashley Young dari Aston Villa dengan nilai 20 juta paun. Young hampir senasib dengan Obertan. Sempat bersinar di musim pertama, Young kemudian mengalami cedera panjang dan pernah menjadi pemain yang akan dijual United. Beruntung, sejak 2014 penampilan Young perlahan membaik dengan puncaknya adalah kembali dipanggil tim nasional Inggris.

Fergie kemudian meninggalkan Wilfried Zaha sebagai rekrutan terakhir sekaligus warisan untuk David Moyes. Akan tetapi, uang 15 juta paun yang dikeluarkan tidak sebanding dengan apa yang ia tunjukkan selama berseragam United. Zaha hanya bermain empat laga dan justru tersandung skandal dengan anak perempuan Moyes. Pemain berusia 25 tahun ini kemudian memutuskan kembali ke Crystal Palace dan berhasil menemukan kembali permainan terbaiknya.

Seandainya Angel Di Maria dan Memphis Depay bisa nyetel dalam skema Setan Merah, bukan tidak mungkin saat ini mereka masih berada dalam skuat United. Akan tetapi kedua pemain ini justru menjadi salah dua dari beberapa transfer gagal yang pernah dilakukan Louis van Gaal.

Di Maria datang setelah membawa Real Madrid merih La Decima. Keberadaan Gareth Bale membuat Real Madrid mengikhlaskan gelandang Argentina tersebut hijrah ke kota Manchester United rela mengeluarkan dana hampir 1 triliun dan memberikan nomor 7 kepada Di Maria.

Akan tetapi, Di Maria hanya bertahan semusim saja di United. Keputusan Van Gaal yang kerap memainkannya sebagai penyerang membuat ia kesulitan mengeluarkan aksi magisnya. Ia juga sakit hati ketika mengetahui kalau United merekrutnya hanya untuk mendongkrak penjualan jersey. 10 bulan setelah direkrut, Di Maria memutuskan pindah ke Paris Saint Germain.

Seolah tidak kapok. Van Gaal melakukan hal yang sama ketika skuatnya mendatangkan Memphis Depay. Berposisi sebagai winger kiri, Depay justru dipasang sebagai striker murni. Jumlah golnya yang di musim sebelumnya 28 menurun drastis menjadi hanya seperempatnya saja. Di tangan Jose Mourinho pun posisinya mulai tergusur oleh Anthony Martial yang dipilih menjadi winger utama. Pada Januari 2017, ia kemudian hijrah ke Lyon dengan opsi pembelian kembali.

Musim ini, United kembali belum bisa mengeluarkan kemampuan Alexis Sanchez. Direkrut untuk menambah kreativitas serangan, nyatanya ia baru membuat 3 gol dan 5 asis. Menjadi sinyal bahaya bagi Setan Merah apabila musim depan, dirinya belum juga nyetel dalam skema Jose Mourinho.

Selain membeli pemain dari luar United, mereka juga pernah mengorbitkan satu pemain sayap dari akademi dalam diri Adnan Januzaj. Di tangan Moyes, ia menjelma menjadi salah satu calon bintang United di masa depan. Akan tetapi, sinarnya hanya bertahan satu musim. Ketika United dipegang oleh Van Gaal, kariernya justru meredup.

Berkaca dari pengalaman tersebut, maka ada baiknya United lebih cermat lagi dalam merekrut pemain yang beroperasi di sisi sayap. Bukan tidak mungkin, jika mereka berhasil mendaratkan salah satu diantara Willian atau Gareth Bale, nasibnya akan sama seperti ketika membeli Angel Di Maria dan Memphis Depay.