Satu-satunya gol dari Anthony Martial mampu membawa Manchester United membawa pulang tiga poin dari markas Burnley. Kemenangan pada Sabtu lalu ini membuat United sudah mengumpulkan empat kemenangan di tahun 2018. Tidak hanya itu, hasil ini juga cukup menjaga jarak dengan posisi ketiga Chelsea.

Dalam laga yang dipimpin Mike Dean tersebut, United hanya membuat pengubahan di pos bek kiri. Luke Shaw yang sedang on fire, digantikan oleh Ashley Young yang menurut Mou lebih siap untuk laga melawan Clarets.

Sementara itu, Tuan Rumah juga hanya melakukan satu pergantian dari pertandingan sebelumnya. Sam Vokes yang bermain di pertandingan pekan ke-23 digantikan oleh Scott Arfield. Rekrutan baru mereka, George Kevin N’Koudou pun ditempatkan sebagai pemain cadangan.

United yang kembali tampil efektif

Musim ini Burnley kerap menjadi pengganggu beberapa kesebelasan Liga Primer terkait lini pertahanan mereka yang tidak mudah ditembus. Hal serupa kembali mereka tunjukkan di laga menghadapi United Sabtu lalu. Empat pemain belakang yang dibantu oleh empat pemain tengah membuat United seperti menghadapi tembok kokoh.

Pertarungan antar kedua kesebelasan bahkan lebih banyak diisi oleh duel-duel di lini tengah. Keduanya sama-sama kesulitan ketika mencoba untuk memasuki lini pertahanan masing-masing karena lini belakang kedua kesebelasan tampil sangat baik. Tercatat kedua tim total melakukan 50 percobaan tekel yang menunjukkan sulitnya kedua tim dalam mencari peluang.

Jack Cork menjadi sosok yang menyulitkan United. Mantan pemain Southampton ini membuat lima tekel sukses atau yang tertinggi di antara rekan-rekannya yang lain. Beberapa kali, Cork mampu mengawal lini tengah Burnley dengan baik yang membuat Pogba begitu frustrasi sepanjang laga.

Pada babak pertama, skuad arahan Jose Mourinho bahkan tidak mampu membuat satu tembakan ke gawang pun. Peluang emas mereka pun baru hadir jelang babak pertama usai melalui sepakan Ashley Young yang melebar tipis di gawang Nick Pope.

Akan tetapi, di babak kedua United mampu mencuri satu peluang dari kondisi serangan balik. Romelu Lukaku yang beberapa laga terakhir kerap menjadi pemberi umpan kembali melakukan tugasnya setelah mendapati Anthony Martial bebas tanpa penjagaan.

Celah inilah yang kemudian dimanfaatkan dengan baik oleh striker Prancis tersebut. Satu gol dari Martial ini bahkan lahir dari satu-satunya tembakan on target yang dilakukan United sepanjang pertandingan. Hal ini mengaskan bagaimana United kerap tampil efektif meski hanya mendapat sedikit peluang.

Hebat bertahan belum tentu pandai menyerang

Meski lini belakang Burnley tampil sangat solid, namun tetap saja sebuah pertandingan dinilai dari banyaknya gol yang tercipta. Hal inilah yang tidak bisa dilakukan Burnley bahkan dalam tujuh penampilan terakhir sebelum menghadapi MU.

Tuan rumah sebenarnya membuat tembakan jauh lebih banyak dibanding United (14 berbanding 11). Akan tetapi, dari jumlah tersebut hanya satu yang membahayakan gawang David De Gea. Satu-satunya peluang berbahaya Burnley lahir dari sepakan Johan Berg Gudmundsson yang membentur mistar. Sisanya, tendangan mereka hanyalah tendangan-tendangan kejut yang dengan mudah dijangkau David De Gea.

Tidak hanya itu, penampilan para pemain belakang United pun terbilang luar biasa. Hampir semua bola-bola panjang yang dilakukan Burnley mampu diantisipasi dengan baik. Tercatat, 26 kali United memenangi duel udara. Mereka juga mampu mendominasi dalam aksi bertahan lain semisal cegatan atau pun sapuan. Tak ayal, gemilangnya penampilan Jones-Smalling mengundang pujian tersendiri dari Jose Mourinho.

Murungnya Romelu Lukaku

Sebuah kemenangan layaknya dirayakan dengan penuh suka cita. Namun lain halnya dengan Romelu Lukaku. Striker andalan United ini terlihat kecewa ketika peluit akhir dari Mike Dean berbunyi. Pria Belgia ini bahkan sampai harus dihibur oleh Marcos Rojo yang terlihat mencoba mengajak tersenyum.

Kekecewaan ini terlihat wajar mengingat dirinya tidak mendapat suplai bola yang baik dari tiga rekan yang ada di belakangnya. Bahkan, ketika ia sudah dalam posisi bebas sekalipun para pemain United justru memilih menendang bola langsung tanpa melihat posisi Lukaku yang terbebas. Keegoisan ini yang tentu saja harus dikurangi mengingat kedepannya lawan-lawan United semakin berat.