Dalam beberapa laga terakhir, Manchester United sedang bermasalah dengan performa para pemainnya di lini belakang. Duet bek tengah United kerapkali membuat kesalahan sehingga tidak jarang berpengaruh dengan hasil akhir yang diraih United. Hal ini kemudian memusingkan Jose Mourinho hingga harus mengubah susunan bek tengahnya setiap menghadapi pertandingan.

Akan tetapi dalam tiga partai terakhir, Manchester United seperti mulai menemukan kembali konsistensi mereka di lini belakang. Dua kali nir bobol saat menghadapi Huddersfield dan Sevilla menjadi awalan yang bagus untuk mengokohkan kembali sektor pertahanan yang menjadi kekuatan United di musim ini.

Hal ini tidak lepas dari keberanian Jose Mourinho yang dalam tiga pertandingan tersebut memilih menduetkan Chris Smalling dan Victor Lindelof. Dengan sangat berani, Mou menduetkan dua pemain yang kurang disukai para fans United ini untuk mengemban tanggung jawab besar menjaga David De Gea dari kebobolan.

Pada tulisan kami sebelumnya yang berjudul “Mencari Bek Tengah Ideal Untuk Manchester United,” duet Smalling-Jones dan Jones-Bailly adalah pemain yang paling sering dipasangkan Mou dan paling sering meraih kemenangan di Premier League. Akan tetapi, jika cakupan diperluas menjadi di semua kompetisi maka Smalling-Lindelof bisa dibilang lebih menjanjikan ketimbang dua pasangan tersebut.

Musim ini, pasangan Smalling-Lindelof sudah 15 kali bermain bersama sejak menit awal baik itu dengan formasi 2 bek atau 3 bek tengah di semua kompetisi. Dan ketika keduanya dipasangkan sejak awal, United meraih 12 kemenangan dan hanya satu kali mengalami kekalahan.

Kekalahan tersebut didapat pada awal musim saat bermain di Piala Super Eropa menghadapi Real Madrid. Ketika itu, United kalah 1-2 dengan penampilan Lindelof yang ketika itu membuat kesalahan.

Keduanya kemudian baru dipasangkan kembali ketika United melawan Basel pada pertandingan pertama fase grup Liga Champions. Ketika itu, mereka membuat gawang De Gea tidak kebobolan. Keduanya pun dipasangkan kembali saat United menang 4-1 di markas CSKA.

Laga menghadapi Newcastle United pada pekan ke-12 menjadi awal mula duet ini ditampilkan di Premier League. Lindelof memang membuat kesalahan saat dirinya terpeleset dalam proses gol Newcastle, namun ia kemudian tampil apik pada babak kedua bersama Smalling.

Pertandingan menghadapi Arsenal mungkin menjadi laga terbaik dari pasangan ini. Meski digempur habis-habisan dengan lebih dari 20 sepakan, duet ini masih mampu membuat Alexander Lacazette dkk frustrasi melalui aksi bertahannya terutama ketika menghalau bola-bola silang.

Ketika menghadapi Sevilla di leg pertama 16 besar Liga Champions, keduanya tampil cukup solid meski ditekan sepanjang pertandingan. Keduanya membuat 11 sapuan dan sembilan blok dengan enam diantaranya dibuat oleh Smalling. Mantan bek dari Fulham ini bahkan menjadi bek tengah dengan penampilan apik dalam pertandingan Liga Champions di hari Rabu.

Smalling kembali mengulangi penampilan apiknya di Sevilla dengan membuat lima intersep (terbanyak diantara pemain lain) saat menghadapi Chelsea. Sementara Lindelof sudah tidak menunjukkan kecanggungan lagi ketika menghadapi tekanan pemain lawan.

Satu hal yang membuat Smalling dan Lindelof selalu dipercaya oleh Mourinho adalah kedua-duanya bisa menutup kekurangan dari masing-masing pasangannya. Lindelof yang di musim ini bermasalah di duel udara bisa ditutupi dengan kehadiran Smalling. Sebaliknya, urusan menyerang dari belakang bisa dilakukan oleh Lindelof yang memiliki akurasi umpan yang jauh lebih baik dari Smalling. Tidak hanya itu, Lindelof bisa menutupi kelemahan Smalling yang kerap kesulitan membaca permainan lawan.

Akan tetapi, keduanya juga tidak terlepas dari kekurangan. Baik Smalling dan Lindelof masih kesulitan ketika mencoba menutup celah striker lawan. Smalling bisa menjadi pesakitan kembali seandainya sundulan Luis Muriel tidak bisa dijangkau De Gea. Mereka juga baru mengumpulkan 6 clean sheet saat dipasangkan dari 13 pertandingan yang menunjukkan bahwa keduanya masih rentan dibobol.

Meski tidak selalu menghasilkan clean sheet, namun mereka selalu memberikan penampilan yang terbaik setiap dipercaya oleh Jose Mourinho. Mereka hanya tinggal memperbaiki mentalitas ketika menghadapi lawan-lawan yang di atas kertas setara atau lebih kuat ketimbang United seperti ketika melawan Chelsea kemarin.

Bukan tidak mungkin, Mou akan memaksimalkan keduanya hingga akhir musim sembari menunggu perkembangan Eric Bailly dan Phil Jones yang masih bermasalah dengan kebugaran.

Penampilan Manchester United saat Smalling-Lindelof Bermain Sejak Awal

Pertandingan Ajang
Real Madrid 2-1 Man United UEFA Super Cup, 8 Agustus 2017
Man United 3-0 FC Basel Liga Champions, 12 September 2017
Man United 4-1 Burton Albion Piala Liga, 20 September 2017
CSKA 1-4 Man United Liga Champions, 27 September 2017
Benfica 0-1 Man United Liga Champions, 18 Oktober 2017
Swansea 0-2 Man United Piala Liga, 24 Oktober 2017
Man United 4-1 Newcastle United Premier League, 18 November 2017
Man United 1-0 Brighton Premier League, 25 November 2017
Watford 2-4 Man United Premier League, 28 November 2017
Arsenal 1-3 Man United Premier League, 2 Desember 2017
Man United 2-1 CSKA Liga Champions, 5 Desember 2017
Huddersfield 0-2 Man United Piala FA17, Februari 2018
Sevilla 0-0 Man United Liga Champions, 21 Februari 2018
Man United 2-1 Chelsea Premier League, 25 Februari 2018


Catatan Penulis: Saat United takluk dari Huddersfield dan Manchester City di Premier League, United sebenarnya memainkan duet Chris Smalling dan Victor Lindelof di lini belakang. Akan tetapi, saat itu Lindelof tidak dimainkan sejak awal dan hanya menjadi pemain pengganti.