Kesialan nampaknya belum mau lepas dari Manchester United. Setelah momentum kemenangan yang sedang dibangun terhenti karena adanya jeda internasional, mereka juga terancam kehilangan salah satu pemainnya untuk jangka waktu yang cukup lama. Scott McTominay menderita cedera yang membuatnya berpotensi absen selama empat minggu.

Pada menit-menit penghabisan laga melawan Brighton, penggawa asal Skotlandia ini terjatuh setelah kakinya tersangkut salah satu pemain The Seagulls dalam situasi permainan yang sebenarnya tidak membahayakan. Engkel McTominay pun tertekuk hingga membuatnya mengerang kesakitan. Seberapa sakitnya McTominay bisa terlihat dari sulitnya ia ketika ingin berjalan keluar. Butuh bantuan dari fisioterapis klub untuk membawanya keluar. Ia pun tidak langsung menuju ruang ganti melainkan harus dirawat di depan bangku cadangan Setan Merah.

“Dia keluar dengan pergelangan kaki yang menyakitkan. Saya pernah merasakannya sekali dan saya absen delapan minggu. Tapi sekali waktu, Anda bisa kembali dalam kurun dua minggu. Jadi saya tidak tahu, tapi cederanya menyakitkan dan dia buka pemain yang suka berguling-guling di tanah,” kata Solskjaer.

Dilansir dari Metro, McTominay disinyalir menderita kerusakan pada ligamen kakinya tersebut. Belum jelas memang berapa lama McTominay akan absen, namun pihak United khawatir kalau ia akan absen untuk jangka waktu empat pekan. Durasi ini tentu waktu yang sebentar mengingat United akan menjalani lima pertandingan hingga minggu kedua Desember 2019. Cedera ini juga membuatnya keluar dari panggilan timnas Skotlandia dari kualifikasi Euro 2020.

Sebelum pertandingan melawan Brighton, nama McTominay sebenarnya diragukan untuk tampil. Setelah melawan FK Partizan, ia mendapati masalah dalam kakinya dan sempat dikabarkan akan absen pada pertandingan tersebut. Namun setelah tim datang ke Hotel Lowry, nama McTominay tetap dibawa oleh Solskjaer dan dimainkan selama 90 menit. Tak ayal keputusannya ini membawa petaka.

Kehilangan McTominay jelas sangat merugikan bagi Manchester United. Pasalnya, ia adalah salah satu pemain terbaik klub musim ini. Mematenkan satu tempat di tim inti, ia menjadi sosok gelandang bertahan yang penampilannya selalu konsisten setiap pekannya. Kapasitasnya sebagai ball winner beberapa kali sukses membuat gawang United terlindungi dari ancaman lawan. Ia juga mulai berani untuk mengeksekusi peluang dan sudah mencetak dua gol sejauh ini.

Memainkan James Garner atau Axel Tuanzebe

Banyak penggemar United merasa yakin kalau cedera Scott McTominay tidak akan berpengaruh terhadap kestabilan klub setelah meraih dua kemenangan. Mereka beralasan kalau United masih punya pemain-pemain yang bisa dimainkan sebagai DM dan menjadi pasangan Fred dalam lima pertandingan kedepan.

Namun mengganti pemain yang cedera tidak sekadar mengubahnya dengan memainkan pemain lain layaknya Anda sedang bermain Pro Evolution Soccer atau FIFA 20. Butuh lebih dari sekadar pemain pengganti untuk bisa mengganti peran McTominay di atas lapangan.

Hal ini yang membuat rasa panik internal Manchester United bisa dimaklumi. Tidak ada sosok DM dalam skuad United sejauh ini yang lebih baik dari Scott McTominay yang bisa menggalang pertahanan, merebut bola, penuh determinasi, sekaligus menjadi penghubung dari lini tengah dan depan Manchester United. Ia bahkan bisa menjadi otak serangan dan dibekali skill individu mumpuni.

Ada beberapa opsi yang bisa dipilih Solskjaer untuk mengatasi hilangnya McTominay. Sang manajer sebenarnya bisa memainkan Nemanja Matic. Saat masih menjadi caretaker, pemain Serbia ini adalah gelandang bertahan utama klub bersanding dengan Ander Herrera. Namun serangkaian cedera membuat penampilannya menurun. Saat ini, ia berada di Dubai dengan beberapa pemain United lain yang sedang menjalani pemulihan. Namun kemungkinan besar ia tidak akan lagi dimainkan dan dijual pada bursa transfer Januari mendatang.

Memainkan Andreas Pereira ke posisi seperti awal musim 2018/19 bisa menjadi opsi. Penuhnya sektor pemain di lini depan membuat Jose Mourinho saat itu memainkan Andreas lebih ke belakang sebagai DM. Namun beberapa kali diberi kesempatan, ia tidak bisa menjalani peran barunya tersebut. Solskjaer juga nampaknya lebih senang memainkan dia sebagai pemain depan ketimbang pemain tengah.

Solskjaer juga bisa bermain dengan pola 4-2-3-1 menggunakan satu bek tengah sebagai pengganti McTominay. Seiring laga berjalan, formasi ini bisa berganti menjadi 3-4-3 atau bahkan 3-5-2. Lagipula, Setan Merah dibekali bek tengah yang bisa bermain sebagai pemain tengah seperti Phil Jones dan Axel Tuanzebe. Saat ini keduanya dikabarkan mulai pulih dari cedera.

Opsi ketiga ini jelas sangat realistis ketimbang berani memainkan James Garner. Pemain yang sudah tiga kali bermain bersama United ini adalah gelandang yang gaya main dan posisinya setipe dengan McTominay. Namun United juga harus berbagi dengan tim U-23 yang sama-sama masih membutuhkan Garner untuk mengangkat mereka kembali promosi dari Divisi dua Premier League 2.

Selain itu, tidak layak juga untuk membebankan lini tengah kepada pemain yang masih berusia 18 tahun. Pemain muda seperti Garner masih memiliki penyakit berupa penampilan yang tidak konsisten. Ketika penampilannya buruk, maka hal itu bisa memberikan pengaruh terhadap mentalnya. Memainkannya perlahan menit demi menit merupakan pilihan yang jauh lebih realistis seperti ketika United memainkan McTominay di awal kemunculannya ketimbang langsung memberikan beban berat layaknya pemain senior.

Pengecualian jika Garner langsung memberikan dampak seperti Brandon Williams. Namun sejauh ini, Garner belum memberikan kontribusi apa pun ketika diberi kesempatan.

Pasalnya, jadwal United tidak main-main dalam lima laga setelahnya. Mereka akan menghadapi Sheffield United, Astana, Aston Villa, dan pesaing di top enam yaitu Tottenham Hotspur dan Manchester City. Laga-laga yang bisa menjadi penentu nasib United sekaligus uji kelayakan Solskjaer menghadapi jadwal padat sehingga mereka butuh pemain-pemain terbaiknya untuk menghadapi pertandingan ini.

United kini hanya bisa berdoa agar cedera McTominay tidak membutuhkan waktu pemulihan selama yang ditakuti pihak klub.