Manchester United langsung gercep alias Gerak Cepat mempersiapkan diri memasuki musim 2018/2019. Hanya butuh 48 jam, Setan Merah langsung meresmikan dua pemain anyar yaitu Fred dan Diogo Dalot. Hal seperti ini terbilang jarang terjadi mengingat biasanya United kerap kesulitan mendatangkan pemain yang mereka incar.

Merekrut Fred adalah keputusan tepat. United butuh pemain berpengalaman di lini tengah yang berguna untuk memperkuat ruang mesin mereka yang kurang konsisten musim lalu. Yang menarik adalah ketika melihat rekrutan kedua Setan Merah yaitu bek muda Portugal bernama Diogo Dalot.

Negosiasi antara United dengan Dalot terbilang singkat. Ketertarikan mereka baru terlihat pada akhir Mei lalu. Kurang dari sepekan, tanda tangan pemain 19 tahun ini sudah didapat United. Negosiasi terbilang cepat karena Setan Merah menebus buy out clause Dalot sebesar 19 juta paun.

Keputusan tersebut menegaskan kalau ada ekspektasi yang terbilang besar akan kedatangan Dalot. Ia menyingkirkan nama-nama lain yang sebenarnya telah dirumorkan akan bergabung ke United musim lalu seperti Kieran Tierney, Ryan Sessegnon hingga Alex Sandro.

Dalot berposisi sebagai bek sayap. Posisi idealnya adalah bek sayap kanan, tempat yang menjadi masalah Setan Merah musim lalu.Dalot menjanjikan satu hal yang tidak dimiliki United musim lalu yaitu umpan crossing dari sektor bek sayap.

Jose Mourinho menegaskan ada tiga kelebihan Dalot sebagai bek sayap, “Dia memiliki semua atribut yang dibutuhkan: fisik, kecerdasan taktis dan kualitas teknis. Ketiganya digabungkan dengan mentalitas akademi Porto yang mempersiapkan pemain mereka untuk cepat dewasa. Sesuatu yang dibutuhkan pada sepakbola profesional.”

Jika melihat apa yang ditampilkan Dalot musim lalu, maka ucapan Jose bukan sekadar bualan. Beberapa potongan video kerap menampilkan bagaimana aksi Dalot dalam berakselerasi di sisi kanan maupun kiri. Kecepatannya saat membangun serangan kerap merepotkan lawan-lawannya. Hal serupa juga terlihat ketika ia bertahan dari gempuran para penyerang lawan.

Namun perlu diingat kalau itu semua dilakukan Dalot saat berhadapan dengan para pemain yang seumuran dengannya. Di saat pengalaman Dalot masih sedikit, United sudah kadung tertarik dengan permainannya. Hanya butuh delapan laga, United sudah ngebet untuk membawanya keluar dari Do Dragao. Sebuah keputusan tergolong berani yang dilakukan jajaran manajemen United.

Dalot memang sudah pernah mencicipi laga level Liga Champions. Lawannya pun tidak main-main yaitu Liverpool. Penampilannya pun terbilang bagus dan berhasil membuat gawangnya tidak kebobolan. Akan tetapi, perlu diingat kalau agregat saat itu sudah memihak Liverpool dengan skor 5-0. Meski bermain baik, bukan tidak mungkin gemilangnya Dalot saat itu dibantu dengan permainan tanpa beban Si Merah yang sudah unggul jauh.

Senyuman seringkali muncul dari raut mukanya. Ia jelas senang karena dalam waktu singkat dirinya langsung menjadi idola di kota Manchester. Namun, ia harus waspada karena ia akan bermain dalam kompetisi yang pemenangnya sulit diprediksi setidaknya dalam lima musim terakhir.

Musim lalu, Jose Mourinho mendatangkan Victor Lindelof dari kompetisi yang sama dengan Dalot. Pengalaman Victor jelas lebih banyak. Ia sudah pernah mencicipi Liga Champions secara rutin dan beberapa kali memperkuat tim nasional. Akan tetapi, musim pertama Victor tidak ramah bersama United. Kesalahan demi kesalahan seringkali muncul yang membuat dirinya beberapa kali mendapat hujatan. Hal ini yang harus dikikis oleh Dalot jika dia ingin menjadi idola diantara penggemar United.

Liga Inggris adalah kompetisi yang sulit ditebak. Siapa yang menyangka kalau permainan Pascal Gross di lini tengah jauh lebih baik ketimbang Paul Pogba. Atau anak baru rasa lama macam Mohamed Salah bisa mengalahkan bomber kesayangan Inggris dua musim terakhir. Hal ini yang nantinya akan dialami Dalot pada musim pertamanya. Apakah dia akan lengsung nyetel dengan skema United atau bahkan menjadi bulan-bulanan para lawannya.

Besar kemungkinan Dalot hanya akan bermain dalam beberapa pertandingan saja pada musim pertamanya. Laga-laga seperti Piala Liga mungkin akan dijadikan alat pengukur apakah pemain ini siap untuk masuk skuad utama Jose Mourinho. Meski begitu, satu hal yang pasti dari perekrutan Dalot ini adalah terjaganya tradisi United yang terus melakukan regenerasi. Namanya sudah disiapkan sebagai pengganti salah satu diantara Antonio Valencia atau Ashley Young yang sudah menua.

Tugas pertama Dalot saat ini tinggal mempersiapkan diri untuk pra musim yang akan dimulai 19 Juli mendatang. Ia harus memanfaatkan semua pertandingan yang dijalani United jika ingin mendapat tempat di tim utama. Seandainya dia tidak bisa memberikan yang terbaik bagi Jose Mourinho dan penggemarnya, bukan tidak mungkin musim depan nama Antonio Valencia atau Ashley Young masih wara-wiri dalam susunan starting eleven Manchester United.