Tidak hanya mencari pemain baru, Manchester United sekarang sedang kesulitan untuk mencari pemimpin alias kapten yang baru.
***
Antonio Valencia mendapat sambutan meriah ketika menjalani debutnya bersama kesebelasan barunya, LDU Quito. Dalam pertandingan menghadapi Quito America, ia disambut dengan ratusan orang yang membuat simbol AV 25 yang menjadi ciri khasnya selama menjadi pemain sepakbola. Pada pertandingan tersebut, Quito menang tipis 1-0.
Hilangnya Valencia membuat Manchester United untuk ketiga kalinya secara beruntun kehilangan kapten utamanya. Sebelumnya, mereka sudah kehilangan Michael Carrick pada musim panas 2018, dan Wayne Rooney yang memutuskan pindah ke Everton setahun sebelumnya. Hal ini membuat United saat ini sedang kehilangan sosok pemimpin untuk mengarungi musim 2019/20.
Dalam kurun beberapa musim terakhir, Manchester United selalu menjadikan wakil kapten mereka sebagai kapten utama jika kapten utama memutuskan pindah. Carrick adalah wakil kapten Rooney. Begitu juga Antonio Valencia yang merupakan wakil kapten Carrick. Jika United menggunakan sistem tersebut, maka kapten utama Setan Merah musim depan sudah pasti dipegang Ashley Young. Pemain multi posisi ini adalah wakil kapten Antonio Valencia pada musim lalu.
Namun yang menjadi kendala Solskjaer adalah siapa yang akan menjadi wakil kapten alias kapten United ketika Young absen. Meski Young diangkat menjadi kapten utama, namun besar kemungkinan ia jarang mendapatkan menit bermain mengingat kehadiran Aaron Wan-Bissaka yang menjanjikan selama pra-musim. Digeser ke sisi kiri pun sudah pasti akan kalah dari Luke Shaw. Bisa dipastikan kalau musim depan United tidak lagi dipimpin kapten utama mereka di atas lapangan.
Musim depan, United kemungkinan besar akan bertumpu pada pemain muda dalam susunan 11 pemain utama mereka. Jika melihat dari tiga laga pra-musim yang sudah dilakukan, gambaran skuad utama Solskjaer musim depan akan diisi De Gea (jika bertahan) sebagai penjaga gawang, lalu kuartet lini belakang diisi Wan-Bissaka, Tuanzebe, Lindelof, dan Shaw. Lini tengah akan diisi trio Matic, Pogba, dan Lingard, sementara Rashford, James, dan Mason Greenwood, akan menjadi andalan Solskjaer di lini depan.
Seandainya susunan tersebut yang digunakan, maka hanya Pogba, Lingard, Matic, dan De Gea, yang bisa diandalkan sebagai kapten dari segi pengalaman. Diantara empat nama tersebut, hanya Pogba dan De Gea yang pernah menjadi kapten United pada laga resmi. Satu nama lain yang juga punya pengalaman menjadi kapten adalah Axel Tuanzebe. Namun jabatan tersebut ia peroleh ketika masih memperkuat tim United U-18.
Dua sosok lain yang juga bisa menjadi kapten adalah Juan Mata dan Chris Smalling. Namun kedua pemain ini nampaknya akan bernasib sama seperti Young yaitu lebih banyak berada di bangku cadangan. Chris Smalling sendiri sebenarnya pernah menjabat kapten ketiga klub saat masih dimanajeri oleh Louis van Gaal dan menjalani rutinitas tersebut saat Rooney dan Carrick absen.
Jika tidak jadi pindah ke klub lain, salah satu diantara Pogba dan Matic mungkin akan menjadi kapten United musim depan. Pihak klub akan memberikan Pogba ban kapten sebagai bagian dari upaya mempertahankan pemain asal Prancis tersebut. Sementara Nemanja Matic menghitung sisi senioritas dan beberapa kali pernah menjadi kapten bersama Chelsea dan timnas Serbia.
Solskjaer mengaku kesulitan untuk mencari kapten baru United di atas lapangan. Terutama kapten yang memiliki atribut seperti Roy Keane dan Gary Neville, dua pemain yang karakteristiknya selalu menjadi patokan suporter United dalam menilai siapa yang pantas menjadi kapten di tim favoritnya. Di mata Solskjaer, kapten Manchester City, Vincent Kompany, adalah kapten dengan karakteristik Keane-Neville terakhir yang ada di Premier League.
“Ada banyak cara untuk memilih kapten Anda. Tentu Anda dapat memiliki beberapa pemain, Anda dapat meminta para pemain lain untuk memilih, atau saya yang menjadi dictator dengan memilihnya sendiri. Ada beberapa pemimpin yang kami miliki di sini yaitu Juan Mata, Ashley Young, David De Gea, Paul Pogba, dan Nemanja Matic,” tuturnya.
“Kami memiliki beberapa kapten musim lalu, jadi mari kita lihat siapa yang pantas menjadi kapten utama kami musim depan karena hingga saat ini kemi belum membuat keputusan apa pun. Saya setuju kalau kapten yang bagus adalah yang punya karakteristik macam Roy Keane dan Bryan Robson, tetapi saat ini pemain seperti mereka sulit ditemukan. Saat Vincent Kompany meninggalkan City, saya kira mereka (City) juga paham kalau mencari suksesor kapten tidak akan pernah mudah.”
Solskjaer sendiri baru akan mengumumkan siapa saja kapten United jelang Premier League musim 2019/20 dimulai. Ia masih melakukan penilaian yang didasarkan dari performa para pemain pada pertandingan pra-musim. Namun satu hal yang pasti, Ashley Young sudah mendapat garansi kalau dia akan menjadi kapten ketika bermain. “Seperti yang Anda bisa lihat, Young adalah kapten kami ketika dia bermain,” tutur Solskjaer.