Manchester United berhasil menggarap lima gol di Stadion StubHub markas LA Galaxy. Namun, Romelu Lukaku tidak mencatatkan namanya di papan skor.

Debut Lukaku sebagai penggawa Manchester United dalam pertandingan tur pramusim lintas benua melawan LA Galaxy. Pertandingan yang digelar pekan lalu ini memiliki jumlah gol yang sama dengan saat United masih diarsiteki Louis van Gaal tiga tahun silam. Bedanya, dulu semua gol dicetak oleh United, tapi kini dua gol lainnya dicetak tuan rumah.

Lukaku sendiri tidak tampil 90 menit, melainkan tergabung ke dalam tim kedua yang bermain di babak kedua. Mengenakan kostum bernomor punggung “9”, Lukaku menjadi perhatian banyak penonton. Pasalnya, ia mengampu beban berat sebagai calon mesin gol baru Manchester United.

Dalam durasi 45 menit yang dimilikinya, Lukaku kesulitan menyumbang gol dalam pertandingan tersebut. Setelah babak kedua di mulai, saat itu papan skor sudah menunjukkan angka “3” untuk United dan “0” untuk Galaxy. Lukaku memberi sentuhan pertama pertanda pertandingan dimulai.

Kesempatan pertama yang dimiliki oleh Lukaku merupakan sebuah umpan yang diberikan oleh Pogba. Tendangan keras kaki kirinya berhasil ditepis oleh sang penjaga gawang, Rowe.

Setelah kesempatan emas tersebut, pemain bertubuh tinggi besar ini cukup sering mendapatkan umpan dan memainkan si kulit bundar di kakinya. Sejumlah pemain bertahan klub Liga MLS tersebut jelas terlihat kesulitan untuk merebut bola dari Lukaku, jelas karena penyerang tersebut mengetahui dengan benar bagaimana dia bisa menjaga bola dengan memanfaatkan tubuh besarnya.

Beberapa menit berlalu, Lukaku berhasil menggiring bola sampai ke kotak penalti. Yakin akan situasi yang tidak memungkinkan untuk mencetak gol, ia memberi bola kepada Henrikh Mkhitaryan untuk dikonversi menjadi sebuah gol. Namun, umpan tersebut belum bisa disebut sebagai asis mengingat Henrikh, pria yang bergabung dengan United musim lalu tersebut, gagal menyelesaikan serangan dengan sebuah gol.

Peluang juga terjadi saat Lukaku menerima umpan datar yang berasal dari bola mati hasil sebuah pelanggaran, dia mencoba peruntungannya dengan tembakan jarak jauh dari luar kotak penalti. Namun sekali lagi, usahanya gagal setelah bola melebar jauh dari gawang.

Dari beberapa momen di saat bola berada dalam penguasaan Lukaku, bisa dilihat bahwa pemain ini masih belum bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya. Akurasi umpan kurang bisa dijaga oleh pemain eks Everton ini. Kemampuan menggiring bolanya juga masih memerlukan pengembangan, beberapa kali bola direbut dari kakinya saat Lukaku mencoba melewati pemain-pemain bertahan Galaxy. Selain itu, dari penampilannya di Los Angeles ini, bisa ditarik kesimpulan bahwa ada kemampuan kaki kanan Lukaku masih sangat lemah.

Lukaku datang ke Old Trafford dengan nilai transfer yang cukup menarik perhatian, yakni 75 juta paun. Kesepakatan antara United dan Everton diraih di awal bulan ini. Hal ini membuat semua pihak mengalihkan perhatiannya kepada sang penyerang asal Belgia ini.

Keadaan ini bisa dipandang oleh Lukaku sebagai tanggung jawab besar. Dia harus bisa membayar semua kepercayaan atas dirinya dengan permainan yang menghibur dan torehan gol seperti yang diharapkan.

Kondisi ini mungkin membuat Romelu sedikit gugup dalam panggung pertamanya bersama klub baru dengan level yang lebih tinggi. Selain itu, penyesuaian dengan rekan-rekan tim yang baru serta gaya bermain yang berbeda juga memerlukan waktu yang tidak sebentar. Hal ini bisa dijadikan sebagai jawaban atas berbagai pertanyaan yang muncul dari keseluruhan penampilannya di Los Angeles.

Terlepas dari segala kekurangan yang ditampilkan dalam debut Lukaku, sang pelatih tetap memberi pujian kepada penyerang tersebut yang bermain sebagai anggota dari keseluruhan tim.

Mou berkata kepada reporter pasca pertandingan, “Dia merupakan pemain yang bermain sebagai tim. Dia tidak egois dan tidak terobsesi dengan gol. Dia tidak mengkhawatirkan penampilannya sendiri, Dia fokus dengan perkembangan tim. Jadi, dia bermain bagus tadi.”

Victor Lindelof, pemain yang ditransfer dari Benfica, juga bermain kurang maksimal. Merumput pada babak kedua pertandingan menggantikan Chris Smalling, United kebobolan dua gol dari pemain yang sama, yakni Giovanni Dos Santos.

Formasi dengan dua bek di belakang mungkin juga menjadi salah satu hal yang patut menjadi pekerjaan rumah Jose Mourinho untuk permainan yang lebih baik di masa depan. Hal ini juga bisa menjadi salah satu alasan mengapa eks pelatih Chelsea ini harus membawa satu lagi pemain gelandang yang bisa membantu pertahanan.