Foto: Givemesports.com

Dalam laga Manchester United menghadapi Juventus, Jose Mourinho membuat keputusan yang terbilang mengagetkan. Ia memasukkan nama Tahith Chong dalam daftar pemain cadangan pada pertandingan tersebut. Inilah kali pertama pemain asal Belanda tersebut masuk dalam tim utama pada ajang resmi setelah sebelumnya hanya masuk skuad di ajang pra musim.

Akan tetapi, Chong sama sekali tidak diturunkan. Mourinho bahkan tidak menggunakan satu kalipun pergantian pemain hingga laga tersebut rampung. Keputusan Mourinho tersebut sempat mendapat kecaman dari beberapa pihak dan menuduh Mourinho memang tidak percaya kepada pemain muda.

Baca juga: Tahith Chong, Solusi Alternatif Masalah United di Sisi Kanan?

“Saya akan menarik keluar Romelu Lukaku yang sudah absen mencetak gol selama tujuh pertandingan dan dia kesulitan dalam pertandingan tersebut. Kenapa Mourinho tidak berjudi dengan memainkan Tahith Chong? Saat itu United juga dalam kondisi yang tanpa beban (tidak diunggulkan),” tutur Tony Cascarino, mantan pemain Chelsea, yang menentang keputusan Mourinho untuk tidak memainkan Chong.

Sosok berambur lebat ini memang sudah mencuri perhatian sejak Senin lalu. Ia dan rekan setimnya di U-23, Tom Sang, dipanggil oleh Jose Mourinho untuk ikut berlatih bersama tim utama jelang menghadapi Juventus. Akan tetapi, hanya Chong saja yang terpilih untuk masuk dalam 18 nama yang dibawa sedangkan Sang tidak diikutsertakan.

Mourinho sendiri beralasan kalau keputusan untuk tidak memainkan Chong murni karena taktik. Ia tidak yakin si pemain siap untuk bermain di laga sekeras Liga Champions dan menghadapi tim sekaliber Juventus.

“Alexis Sanchez di tribun, Lingard juga ada di tribun, Fellaini, saya tidak tahu dia ada di tribun atau tetap di rumah, namun saya tidak melihat dia. Satu-satunya pilihan pemain menyerang saya adalah pemuda 18 tahun yang belum pernah main di tim utama sebelumnya, dan saya tidak yakin dengannya mengingat tensi permainan cukup tinggi,” tuturnya.

Apa yang diucapkan oleh Tony maupun Mourinho sebenarnya sama-sama memiliki alasan yang sangat logis. Tony merasa Mourinho seharusnya mengambil spekulasi karena secara keseluruhan United memang sudah kalah, akan tetapi, Mourinho tidak mau mengambil risiko karena takut Chong terbebani dengan tekanan timnya yang sedang mencoba mengejar ketertinggalan. “Dengan pemain sekelas Martial dan Lukaku saja kami tidak berhasil, apalagi memainkan Chong,” mungkin itu yang ada di benak Mourinho sepanjang 90 menit.

Melihat komentar dari Mourinho, ia sepertinya ingin melindungi Chong dari tekanan yang mungkin akan timbul apabila dia tidak membawa perubahan apapun sampai menit akhir. Patut diingat kalau Chong masih berusia 18 tahun dan biasanya pemain muda rentan melakukan kesalahan.

Talentanya yang masih dibutuhkan tim U-23 dan U-19 juga menjadi alasan mengapa Chong tidak dimainkan oleh Mourinho. Tensi tinggi dan level permainan yang berbeda jauh juga ditakutkan bisa membuat Chong cedera.

Chong sendiri adalah salah satu bintang di tim U-23 dan U-19. Ia berperan penting dalam kesuksesan United yang untuk sementara berada di urutan teratas Premier League 2 dan UEFA Youth League. Perkembangannya yang pesat membuat kepala akademi United, Nicky Butt, meminta para pemainnya untuk mengikuti jejak Chong agar bisa cepat dilirik untuk naik ke tim utama.

“Chong sudah melakukan kerjanya dengan baik. Dia sukses naik ke tim utama dan saya berkata kepada pemain lain kalau ada kesempatan untuk menjadi pemain di sana. Menembus tim utama dari level akademi adalah tuntutan dari penggemar dan dewan klub. Saat jeda babak pertama (vs Juventus di UEFA Youth League), saya berkata kalau ada tiga sampai empat pemain yang mengarah ke sana.”

Merasakan atmosfer Liga Champions jelas menjadi dambaan seluruh pemain sepakbola di belahan dunia manapun. Namun untuk saat ini, Chong hanya merasakannya dari bangku cadangan saja. Tetapi bukan tidak mungkin kelak ia akan merasakan sendiri anthem Liga Champions sembari berdiri di lapangan asalkan ia mau berusaha dan terus mengasah kemampuan sepakbolanya.