Dua hari setelah dikalahkan Real Madrid di final Liga Champions, Liverpool tiba-tiba secara resmi mengumumkan gelandang asal Brasil, Fabinho, sebagai pemain baru mereka musim depan. Pemain berusia 24 tahun ini direkrut dari AS Monaco dengan banderol 39 juta paun. Ia adalah rekrutan kedua The Reds untuk musim depan setelah gelandang asal RB Leipzig, Naby Keita.

Transfer Fabinho ke Anfield terbilang mengejutkan. Bagaimana tidak? Si pemain sebenarnya lebih sering dihubung-hubungkan akan merapat ke Manchester United ketimbang Liverpool. Sejak dua musim lalu, Setan Merah memang tertarik untuk mendatangkan jebolan akademi Real Madrid tersebut.

Bahkan, kanal Youtube independen milik penggemar United yaitu The United Stand telah mengunggah lebih dari 30 video yang membahas mengenai gosip kepindahan Fabinho ke Manchester United. Video terbaru bahkan baru diunggah tiga hari yang lalu atau sehari sebelum Fabinho memilih Liverpool.

Tidak sedikit para penggemar Setan Merah yang memberi tanggapan terkait keputusan Fabinho memilih Liverpool. Ada yang bersikap santai, namun tidak sedikit yang marah akibat manajemen United terkesan lamban dalam merekrut Fabinho. Sejauh ini, United ibaratnya sudah tertinggal 2-0 dari Liverpool dalam hal pembelian pemain.

Matic Membuat United Tidak Tertarik dengan Fabinho

Jika melihat kontribusi Fabinho di atas lapangan, maka United sebenarnya rugi. Fabinho adalah pemain yang punya kemampuan bermain di banyak posisi yaitu bek sayap dan gelandang bertahan. Akurasi umpannya musim lalu terbilang tinggi yaitu 86%. Ia rata-rata membuat 1,9 dribel sukses per laga yang merupakan torehan terbanyak di Monaco. Rata-rata sapuan per laganya juga yang terbanyak diantara pemain lainnya.

Apabila melihat statistik di atas, maka wajar apabila pendukung United mencak-mencak melihat Fabinho justru memegang seragam The Reds. Akan tetapi, jika melihat pola transfer yang dilakukan Setan Merah setidaknya dalam dua musim terakhir, maka terlihat jelas kalau United tidak terlalu ngebet untuk mendatangkan Fabinho.

Pada musim pertama Jose menangani United, dirinya sudah memiliki Ander Herrera dan Michael Carrick yang baru memperpanjang kontrak selama setahun. Tidak hanya itu, United juga sudah mengeluarkan banyak uang setelah mendatangkan Paul Pogba. Setan Merah pun lebih menitikberatkan pemain yang bisa membantu penyerangan. Maka rekrutan mereka pun tidak jauh dari pemain penyerang yaitu Ibrahimovic, Mkhitaryan, dan Pogba.

Musim lalu, United memang membutuhkan pemain yang berposisi gelandang tengah untuk menjadi pengganti Michael Carrick. Nama Fabinho kembali masuk daftar incaran, hanya saja dia adalah prioritas ketiga setelah gelandang Tottenham Hotspur Eric Dier, dan penggawa Chelsea, Nemanja Matic.

Sekilas, dua pemain tersebut sama-sama punya hubungan erat dengan Mourinho. Dier adalah orang Inggris yang besar di Portugal. Jose sudah mengenal Dier saat ia masih bermain untuk Sporting. Sementara Matic adalah jagoan Mou di lini tengah saat dirinya masih menangani Chelsea empat musim lalu.

Jika dua pemain tersebut tidak berhasil didapatkan, barulah Jose mencoba merekrut Fabinho. Namun, alur cerita sudah diketahui akhirnya. Setan Merah justru berhasil mendapatkan Matic sementara Dier memilih untuk bertahan bersama Tottenham. Keberhasilan mereka mendatangkan Matic secara “dadakan” juga mengakhiri ketertarikan United kepada Fabinho.

Keputusan merekrut Matic pun terbilang tepat. Ia tidak butuh penyesuaian untuk masuk dalam skema Jose dan menjadi pilar penting Setan Merah musim lalu. Meski, usianya jauh lebih tua dari Fabinho, namun pengalaman Matic di liga Primer menjadi nilai plus yang tidak dimiliki Fabinho.

Musim depan, United kembali ingin memperkuat lini tengah. Mereka sedang fokus untuk mendatangkan gelandang Shakhtar Donetsk, Fred. Kesepakatan dikabarkan akan selesai sebentar lagi mengingat si pemain sedang berada di London untuk persiapan Piala Dunia bersama Brasil.

United Hanya Sebatas Pancingan

Salah satu reporter Manchester Evening News bernama Samuel Luckhurst menyebut kalau banyak media yang mengarang berita transfer dengan menggunakan nama United sebagai pancingan agar klub lain berminat. Dalam kasus Fabinho, United sebenarnya memang tidak betul-betul tertarik kepadanya. Akan tetapi, karena ada nama United disitu maka klub-klub lain akan berusaha untuk menggagalkan ketertarikan mereka dengan cara membeli si pemain.

Kasus seperti ini pernah terjadi saat United dirumorkan merekrut Nicolas Otamendi dari Valencia. United yang hanya sebatas tertarik kepada Otamendi secara tidak langsung mengundang perhatian Manchester City.

Meski Otamendi menjelma menjadi bek kelas dunia, namun United tidak perlu menyesal mengingat mereka memang tidak ada niat mendatangkan Palang Pintu Argentina tersebut.

Pada 2015, Luckhurst menceritakan kalau salah satu perwakilan klub Aston Villa berang kepada salah satu media yang menyebut kalau United akan mendatangkan Christian Benteke. Akan tetapi, United tidak tertarik kepada rekan setim Lukaku tersebut. Hanya dalam waktu 24 jam, rumor tersebut memancing pihak Liverpool yang kemudian menebus release clause Benteke sebesar 32,5 juta paun.