Foto: Talksport

Jika musim lalu Manchester United kesulitan mendatangkan bek tengah baru hingga akhir bursa transfer, maka musim ini mereka kelabakan mencari gelandang baru.

***

Misi pencarian pemain depan dan belakang Manchester United akhirnya berakhir pada musim ini. Untuk lini depan, kedatangan Daniel James dan diorbitkannya Mason Greenwood membuat United tampak tidak sedih jika harus kehilangan Romelu Lukaku.

Pada sektor lini belakang, kepingan puzzle United nampaknya sudah lengkap setelah mereka resmi mendatangkan Harry Maguire beberapa waktu lalu. Sebelumnya, mereka telah lebih dulu mendatangkan Aaron Wan-Bissaka. Lini belakang mereka semakin kuat setelah Axel Tuanzebe kembali dari masa peminjaman. United yang sebelumnya kesulitan membeli pemain belakang kini justru kesulitan membuang beberapa pemain belakangnya.

Baca juga: Soal Harga Mahal, Virgil van Dijk Peringatkan Harry Maguire

Namun satu posisi belum mengalami perbaikan yaitu di lini tengah. Hingga bursa transfer menyisakan 24 jam saja, mereka belum bisa mendapatkan pengganti Ander Herrera dan Marouane Fellaini. Lucunya, rumor United membeli pemain tengah hadir lebih dulu dibanding rumor mereka merekrut pemain belakang.

Lini tengah United saat ini memang masih jauh dari kata solid. Mereka memang memiliki Nemanja Matic, Scott McTominay, Paul Pogba, Andreas Pereira, Fred, Juan Mata. Namun semua nama tersebut jarang sekali bermain konsisten. Bahkan pemain sekaliber Paul Pogba, dan pemenang Premier League dan Piala Dunia macam Nemanja Matic dan Juan Mata pun kerap tampil angin-anginan.

Hal ini yang menimbulkan kecemasan bagi kubu United. Tanda-tanda lini tengah mereka butuh penguatan muncul ketika mereka kesulitan mengatasi perlawanan Milan yang secara nama besar, tidak terlalu bagus dibanding United. Selain itu, potensi hengkangnya Pogba setelah 8 Agustus membuat Setan Merah disinyalir akan melakukan segala cara untuk mendatangkan satu lagi gelandang di sisa bursa transfer yang akan berakhir dalam hitungan jam.

Bruno Tidak Masuk Target, Eriksen Gagal

Namun langkah mereka untuk mendatangkan gelandang baru terbilang sangat terjal. Satu per satu target mereka menjauh. Bahkan salah satu pemain ternyata tidak pernah masuk dalam target utama Solskjaer.

Beberapa hari setelah pertandingan melawan AC Milan, BBC melansir kabar kalau Bruno Fernandes ternyata bukan target utama Ole Gunnar Solskjaer. Kabar ini tentu bak petir di siang bolong terutama bagi para penggemar United yang cukup yakin kalau Bruno akan menjadi rekrutan keempat setelah Harry Maguire.

Sebelumnya, banyak media yang menginformasikan ketertarikan United kepada gelandang asal Portugal ini. Pada akhir Juli lalu, Marca mengklaim kalau Fernandes tinggal selangkah lagi menuju Old Trafford. Sehari kemudian, giliran Sky Sports yang mengkonfirmasi kalau kepindahan Bruno akan terjadi 48 jam ke depan. Namun seminggu setelah itu, Bruno justru bukan target utama Solskjaer.

Padahal, kedatangan Bruno bisa mengikis ketergantungan United kepada Paul Pogba. Tidak bisa dibantah betapa serangan United sering mandek ketika Pogba dimatikan. Fernandes bisa menjadi jawaban mengingat ia adalah seorang playmaker yang tidak harus terpaku bermain pada posisi nomor 10.

Selain itu, lini tengah United juga masih jauh dari kata ideal. Laga melawan AC Milan bisa menjadi bukti kalau lini tengah United tidak bisa berbuat banyak tanpa pemain seperti Pogba. Nemanja Matic, Scott McTominay, Andreas Pereira, dan Juan Mata, terlihat kesulitan mengeluarkan kreativitas ketika jalur umpan dan posisi mereka ditutup oleh para pemain Milan.

Banyak yang menyebut kalau target utama Solskjaer di lini tengah adalah Sean Longstaff. Pemain Newcastle United ini memang sempat masuk radar Manchester United. Namun seperti yang sudah dikonfirmasi oleh Steve Bruce, Longstaff tidak akan kemana-mana dan akan menjalani pemulihan cedera lutut bersama mereka.

Mundur dari Eriksen

Tidak ada nama Bruno dalam daftar, membuat Spurs disinyalir berusaha mendatangkan gelandang berusia 24 tahun tersebut. Lebih dari 900 miliar coba diupayakan kubu Spurs untuk membawanya ke London. Satu masalahnya adalah permintaan kubu Sporting yang menginginkan satu triliun lebih.

Spurs sendiri sedang menghadapi situasi dilematis mengingat mereka juga mengincar Paulo Dybala, Giovanni Lo Celso, dan masuk perburuan untuk mendapatkan Philipe Coutinho. Jika satu diantara pemain ini berhasil didapatkan maka mereka siap melepas Christian Eriksen. Pemain asal Denmark ini hanya menyisakan kontrak satu musim lagi dan ia sudah mengumumkan ingin mencari tantangan baru.

“Saya merasa ingin mencari tantangan baru. Saya memiliki rasa hormat yang tinggi atas apa yang sudah saya lakukan bersama Tottenham Hotspurs, saya tidak ingin menjadi sosok yang negatif tetapi saya juga ingin mengatakan kalau saya ingin mencoba sesuatu yang baru,” tutur Eriksen awal Juli lalu.

Di sinilah United dikabarkan mencoba untuk mengalihkan fokus kepada pemain Denmark tersebut. Seperti dilansir AS, kubu Spurs disinyalir akan mencoba menurunkan harga Eriksen dari yang sebelumnya menyentuh 130 juta paun kini menjadi 60 juta paun saja. Spurs mengambil jalan pintas demi bisa mendapat dana segar dari mantan pemain Ajax tersebut ketimbang melepasnya secara gratis.

Akan tetapi, tidak mudah bagi United untuk melakukan negosiasi kilat jika seandainya mereka betul-betul menginginkan Eriksen. Salah satu penghalangnya adalah sang chairman, Daniel Levy. Levy mungkin butuh dana cepat, namun jika melihat United yang mengincar Eriksen, bukan tidak mungkin harganya tidak seperti yang diberitakan media alias 60 juta paun saja.

Berkaca dari sejarah, United dan Spurs kerap menghabiskan waktu yang cukup panjang dalam melakukan negosiasi. Hal ini yang membuat banyak yang tidak yakin kalau Eriksen akan datang. Ajaib rasanya jika United dan Spurs bisa menyelesaikan negosiasi kurang dari 24 jam.

“Melakukan negosiasi transfer dengan Levy adalah perbuatan yang menyakitkan. Lebih menyakitkan dibanding ketika saya melakukan operasi pinggul saya,” tutur Sir Alex Ferguson.

“Negosiasi sangat sulit dan berlangsung sangat lama. Saya ingat ketika negosiasi sudah berakhir dan David Gill tiba-tiba menelepon saya di lapangan golf untuk mengatakan kalau mereka ingin uang lebih,” tutur Fergie menambahkan rumitnya negosiasi antara United dan Spurs ketika mereka ingin membeli Michael Carrick. Hal serupa juga terjadi ketika mereka ingin membeli Dimitar Berbatov.

***

Jika melihat situasi yang rumit seperti ini, maka besar kemungkinan kalau Harry Maguire akan menjadi rekrutan terakhir United musim ini. Kabar terbaru yang hadir, United juga ternyata mengurungkan niatnya untuk mendatangkan Eriksen. Si pemain disinyalir lebih menginginkan hijrah ke Spanyol dalam hal ini adalah Real Madrid.

Namun ancaman bagi Setan Merah tidak akan berhenti sampai di situ. Bisa jadi, bukan Eriksen yang akan pergi ke Real Madrid melainkan Paul Pogba. Gelandang Prancis ini sempat mengumumkan kalau dia butuh tantangan baru dan Real Madrid belum berhenti untuk memburu tanda tangannya. Meski Solskjaer menyebut kalau United yang bermain tanpa Pogba bukanlah tim inti United, namun segalanya masih bisa terjadi mengingat bursa transfer keluar masih dibuka hingga akhir bulan Agustus nanti.