Gusar, Geram, Jengkel, Terhina. Empat kata tersebut diucapkan oleh Squidward Tentacles dalam salah satu episode film kartun Spongebob Squarepants berjudul “Bossy Boots”. Pada episode ini Squidward kecewa dengan konsep The Kuddly Krab yang membuat dirinya berpindah posisi kerja dari penjaga kasir menjadi badut di depan pintu masuk.

Empat kata itu pula yang mencerminkan Jose Mourinho setelah takluk dari Brighton kemarin. Dia gusar, geram, sekaligus jengkel karena timnya bermain buruk. Kekalahan ini juga membuat dirinya terhina di depan awak media saat konferensi pers pasca laga.

Kami Membuat Banyak Kesalahan

Kami membuat terlalu banyak kesalahan dan kami dihukum oleh kesalahan itu. Kami dihukum oleh kesalahan kami terutama gol ketiga (penalti) yang sulit kami terima. Kami mencoba pada babak pertama dan babak kedua, tapi saya rasa kesalahan yang sudah dibuat memberikan kepercayaan diri kepada tim seperti Brighton. Mereka percaya diri. Terkadang kesalahan tidak membuat Anda dihukum, tapi kali ini kami harus menerimanya. Tiga (gol) dari tiga (kesalahan). Mereka luar biasa dengan hadiah yang kami berikan dan mereka layak untuk menang.

Sulit memenangi pertandingan dengan mentalitas seperti ini. Gol kedua kami datang terlambat sehingga saya tidak bisa menginginkan hasil minimal 3-3. Tetapi setidaknya kami mencoba untuk mencari gol tapi tidak kunjung datang. Peluang kami tidak banyak dan mereka berjuang keras. Secara psikologis, Brighton adalah pihak yang bahagia.

Normal melihat tim papan tengah bermain dengan ambisi yang luar biasa ketika bertemu tim top. Mereka punya motivasi berbeda. Tetapi hal seperti itu terkadang seperti perasaan yang dibuat-buat. Yang membedakan kami dengan mereka adalah percaya diri, kebahagiaan, dan keunggulan 2-0 yang membuat mental kami turun.

Saya Tidak akan Mengkritik Pemain Saya

Ketika saya berbicara tentang kinerja individual dan mengkritik pemain saya , Anda (media) tidak menerimanya. Pers dan para pengamat biasanya kritis kepada saya jika saya saya membicarakan hal itu. Jadi tolong jangan minta saya untuk berbicara ke arah sana karena tidak baik untuk saya.

Saya akan senang menganalisis penampilan pemain saya ketika bermain bagus. Ini adalah hal yang luar biasa jika datang ke depan kamera dan mengatakan kalau pemain A, B, dan C bermain fantastis. Ketika saya tidak bisa melakukan itu, jangan giring saya ke sisi yang lain.

Kami Kehilangan Kepercayaan Diri dan Arah

Kami membuat kesalahan besar dan kami dihukum oleh kesalahan itu. Kami datang ke sini dengan niat tertentu dan tiba-tiba Anda kalah 2-0. Lalu Anda mencetak gol dan membuat skor 2-1 sehingga Anda berpikir ‘oke mari kita pergi di babak dua dengan skor 2-1’. Lalu tiba-tiba kesalahan membuat Anda kembali tertinggal 3-1 dan mental para pemain benar-benar turun.

Pada babak kedua, satu gol bisa mengubah laga. Tapi gol kami datang terlambat. Kami bisa membuat gol berikutnya tapi wasit Kevin Friend sudah menghentikan bola ketika di udara. Ketika melawan Leicester, pertandingan seharusnya sudah berakhir ketika mereka mendapat sepak pojok dan Schmeichel mempunyai 15 detik untuk naik ke kotak penalti kami. Tetapi Brighton memang pantas menang dan selamat untuk Chris Hughton.