Manchester United kembali tampil apik di pekan kedua Premier League musim 2017/2018. Menghadapi Swansea City, Setan Merah kembali menang telak 4-0 atas lawannya tersebut. Keempat gol United dicetak masing-masing oleh Eric Bailly, Romelu Lukaku, Paul Pogba, dan Anthony Martial. Kami menuliskan enam catatan penting dari kemenangan United tersebut.

  1. Duet Matic-Pogba semakin padu

Dua pemain ini kembali menjadi pemain penting dalam pertandingan ini. Pogba misalnya, ia terlibat di semua gol yang dibuat United. Gol pertama Bailly berasal dari rebound tandukannya.

Gol Lukaku berawal dari pergerakan Pogba yang mengacaukan konsentrasi lini belakang Swansea. Ia lalu membuat gol ketiga dan mengkreasikan gol dari Anthony Martial. Selama 90 menit ia membuat tiga tembakan, tiga peluang, tiga dribel sukses dan beberapa kali membantu pertahanan.

Sementara Matic mampu membuat umpan dengan akurasi mencapai 90%. Selain itu ia berhasil menjaga lini tengah United tetap aman dari serangan Swansea. Sebuah kombinasi baik yang menimbulkan pertanyaan, “Bagaimana nasib seorang Ander Herrera?”

  1. Swansea bermain baik

Manajer Swansea, Paul Clement, sebenarnya memainkan strategi yang cukup baik. Dengan formasi 3-5-2 ia membuat lini tengah United beberapa kali kesulitan ketika membangun serangan. Bahkan dua bek sayap United tidak bisa leluasa melakukan overlap dikarenakan keberadaan Naughton dan Olsson di posisi wing back.

Mereka bahkan sempat mengancam ketika laga baru berjalan dua menit. Akan tetapi di laga ini keempat gol United hampir semuanya berasal dari kelengahan mereka dalam mengawal pemain United. Pada gol Lukaku, bek tengah mereka justru lebih berfokus kepada bola begitu pun dengan gol ketiga yang dibuat Pogba.

  1. Bailly-Jones Cerminan Masa Depan United?

Lini belakang Setan Merah tampil sangat nyaman ketika dikawal oleh Eric Bailly dan Phil Jones dibanding duet Lindelof-Smalling. Keduanya tampil sangat baik dalam dua laga awal mereka di Premier League.

Pada laga melawan Swansea, keduanya tampil cukup tenang untuk menjaga daerah pertahanan United tidak diacak-acak oleh Tammy Abraham. Meski sempat membuat kesalahan di menit awal, namun Bailly mencatat tiga intersep dan sembilan kali sapuan. Ia mampu melengkapinya dengan gol di menit akhir babak pertama.

Sementara Jones mencatatkan tiga intersep dan 10 sapuan dan beberapa kali menekan para pemain depan Swansea untuk terus kehilangan bola. Usia keduanya bahkan baru 23 dan 25 tahun, dan jika selalu tampil konsisten bukan tidak mungkin keduanya akan menjadi duet kokoh layaknya Rio Ferdinand-Nemanja Vidic beberapa tahun lalu.

  1. Musim kedua yang lebih baik untuk Mkhitaryan

Musim lalu, si raja assist Bundesliga ini hanya membuat satu assist saja dari 24 penampilan di partai liga. Ia pun lambat panas di musim pertamanya bermain di bawah arahan Jose Mourinho.

Akan tetapi di musim ini nampaknya akan berjalan baik bagi kapten timnas Armenia tersebut. Dalam dua pertandingan saja ia sudah membuat empat assist. Para penggemar United tentu berharap sosok Miki di musim ini terus tampil konsisten dan tidak terganggu cedera layaknya musim lalu.

  1. Super-sub dalam diri Anthony Martial

Sempat terancam akan dijual dan digantikan oleh Ivan Perisic, namun Anthony Martial menegaskan bahwa dia layak untuk mengisi posisi starting eleven Setan Merah. Dalam laga melawan Swansea ini ia kembali menjadi Super-sub dengan mencetak gol terakhir. Sejauh ini ia baru turun selama 25 menit, namun mampu membuat dua gol dan satu assist yang semuanya dilakukan dari bangku cadangan.

  1. Yang terbaik sejak 2006/2007

Kemenangan 4-0 ini membuat United sudah mengumpulkan delapan gol dari dua pertandingan liga. Selain itu mereka juga masih belum kebobolan yang menjadikan catatan musim 2017/2018 ini menjadi yang terbaik sejak musim 2006/2007. Kala itu dalam dua pertandingan awal, United juga mencetak delapan gol. Akan tetapi gawang mereka kebobolan satu gol dalam kemenangan 5-1 melawan Fulham di pekan perdana.