“Saya menanti tawaran ini sekian lama dan tidak sulit untuk menerima tawaran yang datang dari klub sekelas Arsenal. Cara bermain mereka adalah alasan mengapa setiap pemain ingin bermain disini. Bermain sepak bola menyerang.”

Kutipan tersebut hadir sesaat setelah Henrikh Mkhitaryan diresmikan sebagai pemain anyar Meriam London. Meski harus mengorbankan Alexis Sanchez, namun para Gunners optimis kalau Miki bisa menjadi pengganti yang tepat untuk pemain asal Chile tersebut.

Sekilas kapten timnas Armenia ini memang diprediksi akan cepat nyetel dengan sistem permainan Arsenal. Kegemaran Wenger yang menjadikan tumpuan serangan dari lini tengah sejalan dengan peran yang sering dilakukan Mkhitaryan saat masih di Borussia Dortmund dulu. Ia bahkan mendapat tambahan berupa partner hebat macam Mesut Ozil yang akan bertugas dari sisi sayap.

Cara main seperti ini yang tidak didapatkan Miki di Manchester United. Setan Merah yang menjadikan Pogba berperan sebagai Playmaker membuat peran Miki seperti tidak terlihat. Setan Merah juga gemar memulai serangan dari sisi sayap, posisi yang bukan menjadi area tempat Miki bermain.

Rasa optimis Miki untuk bermain dengan pola menyerang di Arsenal datang pada pekan ini. Pada Gameweek 25, Arsenal hanya berhadapan dengan juru kunci Swansea. Meski harus memulai laga dari bangku cadangan, bukan tidak mungkin, Miki langsung terpacu untuk bisa berkontribusi layaknya Alexis Sanchez beberapa hari sebelumnya.

Sayangnya jalan pertandingan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Setelah mereka unggul 1-0 melalui kaki Nacho Monreal, Arsenal justru kebobolan satu menit setelah Sam Clucas memanfaatkan kelemahan para pemain belakang Arsenal. Ketika pertandingan memasuki menit ke 60, Miki akhirnya dimasukkan oleh Arsene Wenger.

Miki masuk menggantikan Mohamed Elneny. Posisinya didorong kedepan untuk dapat memberikan bola kepada tiga pemain depan Arsenal yang diisi oleh Iwobi, Lacazette, dan Mesut Ozil. Akan tetapi, belum lima menit menginjakkan kakinya di lapangan, Miki sudah diberikan pemandangan ironi yang dilakukan rekan setimnya.

Saat stasiun TV Sky Sports menginformasikan pergantian pemain di layar televisi, Skhodran Mustafi memberikan bola back pass kepada Petr Cech karena mendapat tekanan dari Nathan Dyer. Penjaga gawang dengan jumlah clean sheet terbanyak di Premier League ini justru gagal membuang bola. Ia gagal menendang bola dengan sempurna yang membuat bola justru terpantul ke kaki kanannya yang dimanfaatkan dengan baik oleh Jordan Ayew. Lima menit sebelum pertandingan usai, lini belakang Arsenal kembali membuat lelucon dengan kembali berperan dalam gol ketiga yang dibuat Clucas.

Hasil pertandingan kemudian tidak memihak Meriam London. Mereka kalah 3-1 dari tim peringkat ke 20. Cech, Mustafi, Monreal, bahkan Xhaka tidak luput menjadi biang kerok yang diarahkan para pendukung mereka. Yang menarik, nama Mkhitaryan juga tidak lepas dari bahan olok-olok di dunia maya.

Selama 30 menit, Miki tidak memberikan kontribusi apapun. Hanya 36 passing yang bisa dilakukan dan hanya mampu membuat satu dribel sukses serta satu tembakan ke gawang. Satu-satunya tembakan ke gawang tersebut bahkan tidak sah karena Miki berada dalam posisi offside. Selain itu, ia juga beberapa kali kalah berduel satu lawan satu dengan Leroy Fer dan Ki Sung Yueng di lini tengah.

Jagad maya sendiri penuh dengan meme-meme yang memojokkan Mkhitaryan. Ada yang mengupload foto seseorang sedang menangis seolah menggambarkan situasi Miki di ruang ganti peraih tiga gelar Premie League tersebut.

Ada pula yang kembali mengungkit pernyataan Miki soal sepakbola menyerang yang akan dia mainkan di Arsenal. Akun twitter @HakiimMagemeso bahkan mengeluarkan cuitan berbunyi “Mkhitaryan menang 4-0 dengan permainan defensif dan kalah 1-3 dengan permainan ofensif.” Cuitan tersebut terbilang ironi mengingat ia membawa United menang 4-0 di kandang Swansea awal musim lalu dengan membuat dua asis.

Laga ini memang bukan menjadi gambaran kalau musim Mkhitaryan di Arsenal akan berjalan buruk. Ia diprediksi akan mulai nyetel dengan skema Gunners apabila mereka berhasil mendaratkan Aubameyang yang merupakan rekan sehati saat masih di Dortmund dulu.

Akan tetapi, kekalahan ini setidaknya membantu United serta beberapa tim lain yang berada di atas Arsenal untuk berkesempatan memperlebar jarak dari Meriam London yang saat ini sulit untuk bisa kembali ke habitatnya, yaitu posisi empat besar.

Sumber: ESPN, Independent, Sky Sports