Pada pengujung laga antara Manchester United vs Liverpool, Minggu (15/1) malam kemarin, sempat terjadi perselisihan antar dua kubu, yaitu perselisihan yang diawali dari tarikan Ander Herrera kepada baju penyerang Liverpool, Roberto Firmino.

Kejadian tersebut tepatnya terjadi pada menit ke-90, saat Liverpool sedang melakukan serangan balik. Firmino yang sedang menggiring bola, berhasil mengecoh Herrera. Seketika, gelandang asal Spanyol tersebut menarik baju Firmino hingga wasit meniup peluit tanda pelanggaran. Tak berhenti di situ, karena kesal Firmino pun mendorong Herrera hingga terjatuh. Alhasil kedua pemain mendapatkan kartu kuning.

Selain dua pemain yang berselisih,  kedua manajer kesebelasan di laga tersebut juga ikut berselisih dalam kata-kata. Dilansir Telegraph, Jurgen Klopp merasa Mourinho ingin mengintimidasi wasit keempat di pinggir lapangan untuk mengeluarkan Firmino dari pertandingan.

“Dia (Mourinho) menginginkan minimal kartu kuning untuk Firmino. Saya tidak tahu. Tapi saya pikir wasit meniup sebelum yang lainnya terjadi. Firmino adalah seorang pemain bola dari ujung rambut hingga ujung kaki, dia hanya ingin bermain. Tapi dia mendapatkan kartu kuning. Untuk saat ini saya pikir saya tidak bisa sepahaman dengan Mourinho,” terang Klopp.

Aksi Herrera Terhitung Professional Foul?

Berdasarkan Asosiasi Sepakbola Inggris, FA, pelanggaran profesional adalah kondisi saat seorang bek atau pemain terakhir melanggar penyerang tim lawan, dengan tujuan untuk menggagalkan gol. Di mana hasil yang didapatkan dari pelanggaran tersebut akan lebih ringan, misalnya hanya tendangan bebas.

Melihat definisi tersebut dan berkaca pada situasi pada kejadian Herrera vs Firmino dalam laga malam tadi, maka bisa dibilang aksi tersebut adalah professional foul. Meski terjadi dalam jarak yang cukup jauh dari kotak penalti, situasi saat itu sangat menguntungkan bagi Liverpool untuk mencetak gol.

Bahkan selain berhasil menggagalkan ritme serangan balik Liverpool tersebut, Herrera jua berhasil memancing emosi Firmino. Sehingga kartu kuning disematkan jua kepada pemain asal Brasil tersebut.

Meski melakukan pelanggaran, secara keseluruhan performa Herrera dalam laga malam tadi perlu diacungi jempol. Berdasarkan The Peoples Person, pemain berusia 27 tahun ini mencatatkan 58 operan, 10 tekel, dan 4 intercept. Kemudian usai Carrick digantikan Rooney pada babak kedua, Herrera yang menjadi lebih mundur dari sebelumnya tetap mampu mempertahankan permainan dengan baik.

Sejarah Singkat Professional Foul

Istilah pelanggaran ini mulai terkenal semenjak Final Piala FA tahun 1980. Ketika itu pemain Arsenal, Willie Young melanggar Paul Allen dari West Ham. Situasinya pada saat itu adalah Allen tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Arsenal, tetiba dari belakang Willie menekel Allen. Akibatnya Willie dihadiahi kartu kuning. Namun kerugian bisa dibilang ada pada kubu West Ham, mereka hanya mendapatkan tendangan bebas saja.

Semenjak saat itu, mungkin karena terjadi di Final Piala FA, kejadian tersebut menjadi perdebatan hangat di tanah Britania Raya. Sehingga Asosiasi Sepakbola Inggris pada tahun 1982 menelurkan peraturan baru, bahwa setiap pelanggaran yang menghambat pemain lawan untuk mencetak gol, akan dianggap sebagai pelanggaran serius dan berhak mendapatkan kartu merah. Namun, tetap wasit sebagai hakim di lapangan berhak menentukan apakah sebuah pelanggaran adalah aksi professional foul atau bukan.

Ada Solksjaer Sebelum Herrera

Sebelum Herrera, pemain United yang pernah melakukan hal serupa adalah Ole Gunnar Solksjaer. Mungkin banyak pemain United lain yang pernah melakukan professional foul, namun untuk yang satu ini lebih meninggalkan kesan. Lantaran, aksi striker berwajah bayi ini dilakukan saat United tengah berlomba ketat dengan Arsenal untuk titel Liga Primer Inggris.

Kejadian tersebut tepatnya terjadi pada tahun 1998. United kala itu sedang menjamu Newcastle United di Old Trafford. Pemain Newcastle, Rob Lee, mendapat kesempatan emas dari serangan balik, tinggal berhadap-hadapan dengan kiper United, Van Der Gouw. Tetiba, Solksjaer datang dari belakang dan menekel Lee sebelum dirinya mencapai kotak penalti. Sontak, pemain asal Norwegia ini mendapat kartu merah. Namun atas aksinya, United terhindar dari kekalahan.

Meski professional foul terkesan tidak buruk, namun tetap saja merupakan sebuah pelanggaran. Baik Herrera maupun Solksjaer tentu sudah paham akan konsekuensi sebelum melakukannya. Dimana kartu kuning tidak seberapa dibandingkan poin yang didapat. Terbukti dari hasil seri semalam, United berhasil mempertahankan rekor tidak terkalahkan dalam 12 pertandingan Liga Primer Inggris. Walau masih bertengger di posisi 6 klasemen, United berhasil memperkecil jarak 2 poin saja dengan peringkat lima, Manchester City. Semoga ke depan Herrera tak perlu melakukan professional foul lagi!

Sumber : manchestereveningnews.co.uk, telegraph.co.uk, 101greatgoals.com, theguardian.com, dan thenational.ae.