Pekan lalu, untuk pertama kalinya Manchester United mengalami kekalahan di Premier League. Tidak tanggung-tanggung, klub promosi Huddersfield Town menghabisi perlawanan Setan Merah dengan skor 2-1. Hasil ini membuat selisih poin United dengan Manchester City melebar menjadi lima poin.

Lazimnya seorang penggemar, maka sangat mudah bagi mereka untuk mencari kambing hitam. Penulis yang mengikuti salah satu fanpage Manchester United di sosial media, menemukan bahwa rata-rata mereka menganggap Ander Herrera sebagai biang kekalahan United atas Huddersfield.

Banyak yang menganggap bahwa performa pemain Spanyol ini jauh menurun dibanding musim lalu. Tidak ada lagi tekel-tekel yang membuat lawan kesulitan melewatinya. Kepandaian ia dalam membaca bola kedua perlahan mulai menghilang. Beberapa fans bahkan menyebutnya sebagai ‘medioker.’ Sebuah ironi bagi pemain yang lima bulan sebelumnya menyandang status sebagai pemain terbaik klub.

Saat ini nama Herrera seolah mulai keluar dari daftar pemain kesayangan fans. Sosok Marouane Fellaini yang sebelumnya kerap menjadi bahan tertawaan justru semakin dirindukan. Anomali yang sangat menarik mengingat Herrera bahkan sampai menangis hanya untuk meminta pindah ke Manchester United 2013 lalu.

Ia sebenarnya bisa bergabung lebih cepat seandainya Bilbao sedikit melunak kepada United. Beruntung pada musim 2014/2015 namanya berhasil didaratkan. Dengan penuh percaya diri saat itu ia mengatakan, “Saya akan bekerja keras menjadi pemain yang hebat karena bergabung untuk klub ini adalah mimpi saya.”

Perlahan-lahan pemain kelahiran Bilbao ini mulai menepati janjinya. Kalah saing dengan para pemain senior macam Michael Carrick dan Darren Fletcher tidak membuat Herrera kehilangan semangatnya menembus skuad inti. Kerja kerasnya kemudian membuahkan hasil dimana penampilannya setiap musim semakin meningkat.

Puncak performa Herrera terjadi pada musim lalu. 50 kali ia bermain pada musim tersebut dengan raihan tiga gelar. Penampilannya di lini tengah pun sangat dominan. Sampai-sampai pemain sekelas Eden Hazard tidak sanggup melewati penjagaannya. Gelar Sir Matt Busby Player of The Year pun dibawa pulang olehnya.

Sayangnya tidak banyak yang tahu bahwa jelang akhir musim 2016/2017 lalu, Jose Mourinho mulai tidak menyukai sikap Herrera. Kejadian yang terjadi jelang semifinal Leg kedua menghadapi Celta Vigo menjadi awal keretakan hubungan kedua sosok tersebut.

Ketika itu Herrera mengundang beberapa temannya ke markas latihan United di Carrington tanpa seizin Mou. Mou yang mengetahui hal tersebut merasa bahwa teman yang diundang oleh Herrera tersebut memiliki koneksi khusus dengan Celta Vigo. Entah apa yang dirasakan Mou saat itu, namun yang jelas Herrera kemudian dipanggil ke ruangannya.

Sejak saat itu hubungan keduanya dikabarkan mulai merenggang. Entah ada hubungannya atau tidak, namun mungkin saja kejadian ini membuat Mou meminta Ed Woodward mendatangkan salah satu diantara Nemanja Matic atau Eric Dier. Nama pertama kemudian berhasil didatangkan dan langsung menjadi pemain utama Setan Merah.

Mou sendiri seperti sulit untuk menentukan sikap terhadap Herrera. Hal ini sama dengan apa yang terjadi antara dia dan Luke Shaw. Sampai saat ini tidak jelas apakah Luke Shaw akan kembali mendapat tempat di tim utama atau tidak. Yang jelas, ia sekarang lebih banyak bermain untuk tim cadangan.

Hubungan keduanya pun semakin memanas setelah Mou mengecam pernyataan Herrera saat wawancara pasca laga melawan Huddersfield. Saat itu Herrera berkata bahwa kekalahan timnya disebabkan oleh sikap para pemain yang sangat buruk. Ucapan yang dibantah mentah-mentah oleh Mou beberapa saat setelah Herrera diwawancarai.

“Aku mendengar Ander Herrera dalam wawancara singkatnya di televisi bilang kalau sikap dan gairah pemain sangat rendah. Ya Tuhan, saat pemain bilang hal itu, aku pikir mereka semua harus datang dan menjelaskan tentang sikap pemain itu. Kalau sikap pemain menjadi penyebab kekalahan tim hari ini, bukan tak mungkin juga terjadi pada laga berikutnya.”

Bukan tidak mungkin Herrera bisa bernasib sama dengan Shaw. Scott Mctominay semakin hari semakin berkembang. Empat minggu lagi Paul Pogba dan Marouane Fellaini diprediksi akan kembali. Hanya ada waktu empat minggu bagi seorang Ander Herrera menunjukkan permainan terbaiknya apabila tidak ingin ditendang keluar di akhir musim.

Musim ini memang tampak tidak lagi sama untuk Herrera. Kedatangan Nemanja Matic membuat perannya mulai terpinggirkan. Kebesaran Marouane Fellaini pun mulai diagungkan. Kontrak yang akan berakhir akhir musim nanti bisa saja tidak diperpanjang. Kalau sudah seperti ini, harapan para penggemar untuk melihat dirinya menjadi kapten masa depan United bisa jadi hanya sebatas angan-angan.