Sumber: Sportingbet

Kemenangan 1-0 atas Young Boys memastikan Manchester United lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Hal ini berarti laga melawan Valencia menjadi tidak menentukan lagi bagi Setan Merah. Sekarang, tugas United tinggal fokus ke kompetisi domestik sembari menunggu babak 16 besar yang akan dimulai pertengahan Februari mendatang.

Akhir pekan ini, United akan berhadapan dengan Southampton. Ini adalah kesempatan bagus bagi Jose Mourinho untuk mengangkat posisi mereka yang masih tertahan di peringkat ketujuh klasemen sementara. Situasi serupa juga terjadi di kubu The Saints. Tiga poin akan membawa mereka keluar dari zona degradasi.

Hingga awal Desember ini, Soton baru meraih dua kemenangan saja di semua kompetisi. Dari dua kemenangan tersebut, hanya satu saja yang dihasilkan di Premier League. Fulham, yang berada di peringkat terakhir, bahkan memiliki kemenangan liga paling banyak dibanding Southampton musim ini.

Terakhir kali Southampton meraih kemenangan di Premier League pada 1 September saat mereka mengalahkan Crystal Palace di London. Sisanya, Soton meraih empat hasil imbang dan menderita lima kekalahan. Performa semenjana ini harus dimaksimalkan oleh United jika ingin mendapatkan poin penuh.

United sendiri terbantu dengan rekor yang cukup apik jika bermain di St Mary Stadium. Sejak Soton kembali promosi pada 2012, United memenangi empat dari enam pertemuan di markas mereka. Dua laga sisanya berakhir imbang yaitu 1-1 (2013/14) dan 0-0 (2016/17).

Selain rekor pertemuan, United juga diuntungkan dengan catatan positif Jose Mourinho tiap kali bertemu dengan Mark Hughes. Sparky, sapaan akrab Hughes, adalah pelatih yang paling sering dikalahkan Mourinho yaitu 11 kali dalam 19 pertemuan.

Meski memiliki catatan yang bagus, namun United tentu tidak boleh meremehkan Soton begitu saja. Empat kemenangan United di St Mary semuanya berakhir dengan skor tipis yaitu 3-2 (2012/13), 2-1 (2014/15), 3-2 (2015/16), dan 1-0 (2017/18). Catatan ini bahkan bisa semakin mengkhawatirkan jika menambah rekor pertemuan mereka di Old Trafford yang justru lebih sering dimenangi Southampton. Hal itu berarti Soton bisa tampil menyulitkan United yang memiliki kualitas pemain yang jauh lebih baik dibanding mereka. Sejak ditangani Jose Mourinho, United bahkan tidak bisa mengalahkan kesebelasan yang diasuh Mark Hughes. Tiga perjumpaan terakhir antara Mourinho dan Hughes selalu berakhir imbang.

Baik United maupun Southampton sebenarnya memiliki beberapa kesamaan pada musim ini. Yang pertama, keduanya begitu bermasalah dengan penyelesaian akhir. Soton memiliki lini serang yang cukup rajin dalam membuat peluang. Rataan tembakan yang mereka lakukan di liga adalah 14,8. Angka ini bahkan lebih baik dari Liverpool, Tottenham, Arsenal, bahkan United sendiri.

Akan tetapi, mereka baru mencetak 10 gol. Jumlah ini adalah yang terendah dibanding 19 tim lainnya. Ini berarti hanya ada satu tembakan saja yang bisa menghasilkan gol dalam satu pertandingan. Top skor mereka, yaitu Dany Ings adalah penyumbang gol terbanyak dengan empat gol.

Produktivitas gol pemain United memang jauh lebih baik dibanding Southampton. Akan tetapi, mereka mengalami masalah serupa. Musim ini, United baru membuat 20 gol dari 13 pertandingan yang sudah dilakoni. Padahal mereka sudah meninggalkan pola pragmatis mereka yang membuat mereka mendapat cibiran pada musim lalu.

Jika ingin meraih kemenangan, maka lini depan kedua kesebelasan harus bis meningkatkan kualitas penyelesaian akhir mereka. Marcus Rashford dituntut untuk tampil lebih tajam lagi di depan gawang. Musim ini, Rashford memiliki 10 peluang mencetak gol dari situasi satu lawan satu namun tidak ada yang menjadi gol.

Baik United dan Southampton juga sama-sama memiliki masalah di lini pertahanan. Keduanya cukup rentan untuk kebobolan. United sudah dibobol sebanyak 21 kali sementara Soton tiga gol lebih banyak dibanding United. Tuan rumah sendiri cukup yakin kkalau mereka bisa mencetak gol ke gawang United akhir pekan nanti.

“Mereka (United) memang masih memiliki pemain-pemain hebat, tetapi secara defensif mereka begitu bermasalah. Mereka sedang kesulitan dan semoga kami bisa mengalahkan mereka dan memutar situasi,” tutur penggawa Soton, Matt Targett.

Melihat kondisi kedua kesebelasan, bukan tidak mungkin kalau lagan anti akan berakhir dengan banyak gol. Akan tetapi dengan catatan lini depan mereka tampil tajam di depan gawang.

Perkiraan Formasi

SOUTHAMPTON:

Alex McCarthy, Cedric Soares, Maya Yoshida, Wesley Hoedt, Ryan Bertrand, P. Hojbjerg, Mario Lemina, Nathan Redmond, Stuart Armstrong, Manolo Gabbiadini, Charlie Austin

MANCHESTER UNITED:

David de Gea, Antonio Valencia, Chris Smalling, Phil Jones, Luke Shaw, Nemanja Matic, Fred, Paul Pogba, Jesse Lingard, Anthony Martial, Marcus Rashford