Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, telah memberikan penilaian yang jujur kepada para pemainnya ​​dalam konferensi pers pasca kekalahan memalukan 4-0 atas Everton di Premier League.

Selain itu, Solskjaer juga mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui apakah semua pemain Manchester United cukup peduli dengan hasil buruk ini. United menderita salah satu kekalahan terburuk di musim ini, dan kekalahan melawan Everton adalah kekalahan keenam mereka dari delapan pertandingan terakhir, sehingga harus membuat mereka terdampar di posisi keenam Premier League.

Di laga yang dihelat di Goodison Park itu, United tampak bermain bak minim motivasi. Mereka benar-benar tidak memiliki upaya serangan yang mengancam sampai menit ke-86, dan hal ini membuat Solskjaer melangkah ke para suporter yang sudah bernyanyi mendukung pasukan Setan Merah untuk meminta maaf atas kekalahan tersebut.

Namun, beberapa pemain United justru seperti tidak peduli dengan hasil buruk yang menerpa mereka dengan berjalan tanpa dosa menuju ruang ganti. Bahkan, pemain sekelas Paul Pogba menjadi yang pertama keluar lapangan setelah peluit akhir pertandingan dibunyikan. Meskipun, dua pemain United yang lain seperti Scott McTominay dan Diogo Dalot tetap berada di atas lapangan dan mengangkat tangan sebagai tanda permohonan maaf.

Manchester United telah mulai kehilangan aura garangnya, dan mereka harus mengalami catatan kekalahan terburuk dengan enam kekalahan dari delapan pertandingan untuk pertama kalinya sejak 1989. Maka menyikapi hal ini, Solskjaer lalu angkat bicara dengan mengatakan bahwa ia melihat cukup banyak rasa sakit yang akhirnya mempengaruhi kepercayaan diri para pemain.

“Saya tidak tahu pastinya. Anda harus bertanya kepada mereka. Saya juga sudah bertanya kepada mereka, tapi saya tetap tidak tahu pasti apa mereka peduli atau tidak, dan Anda tidak akan mendapatkan jawaban dari saya. Tetapi tentu saja, jika Anda ingin bermain di klub ini, itu berarti Anda harus mengalami banyak hal,” tutur Ole Gunnar Solskjaer dikutip dari Manchester Evening News.

“Saya sudah mengatakan bahwa saya ingin mereka menjadi yang paling konsisten di liga, mereka sudah baik ketika bermain sebagai tim. Karena hal seperti itulah yang juga saya rasakan ketika berada di bawah asuhan Sir Alex, dan hal ini pula yang saya bawa di klub ini. Maka jika mereka konsisten, itu berarti mereka melakukan apa yang Giggsy, Becks, Gary Neville, Denis Irwin sudah lakukan.”

“Bakat yang mereka miliki, adalah bakat yang baik. Mereka berlari lebih banyak dari setiap pemain di Premier League, mereka melakukan pergerakan ke setiap sisi di lapangan, dan mereka selalu bermain bersama sebagai satu tim. Tapi, saya melihat ada banyak rasa sakit yang mempengaruhi kepercayaan diri mereka.”

Kemudian, Solskjaer mengungkapkan jika dirinya sedikit putus asa pada ketidakmampuan pasukan United untuk menguasai dasar-dasar skema permainan ketika mereka melawan Everton. Menurutnya, United tidak bisa menebak pola permainan Everton, dan ia juga mempertanyakan kurangnya keberanian tim dalam menutup serangan anak-anak asuh Marco Silva tersebut.

“Kami seharusnya meminta maaf kepada para penggemar, dan kami harus mengakui bahwa kinerja kami tidak cukup baik. Tapi beberapa pemain justru tidak menunjukkan sikap itu. Sepanjang jalannya pertandingan, saya memberi pesan kepada para pemain untuk menutup semua serangan Everton, tapi mereka justru mengecewakan para penggemar dengan ketidaktahuan tentang hal itu,” ungkap Solskjaer.

“Kami bermain dengan sangat buruk. Mereka mengalahkan kami di semua dasar-dasar skema permainan, dan mereka unggul di aspek tendangan sudut. Jadi bisa dibilang kami dikalahkan dari segala sisi. Para pemain United benar-benar kurang berani menutup sisi-sisi itu. 85 menit kami tanpa serangan yang mengancam, sebelum akhirnya kami berhasil menyerang tepat sasaran. Tapi tetap, ini tidak cukup baik bagi kami.”

 

Sumber: Manchester Evening News