Foto: Standard

 

Tragis! Begitulah akhir dari perjalanan Manchester United di Liga Champions Eropa. Sudah hebat-hebatnya setelah menang pada dua pertandingan awal, Setan Merah justru kalah dalam tiga dari empat pertandingan berikutnya. United yang menurut Ole hanya butuh 10 poin untuk lolos, ternyata hanya bisa membawa tim ini meraih sembilan poin saja.

Kekalahan 3-2 dari RB Leipzig menutup ambisi Ole yang menyebut ingin sukses di Liga Champions musim ini. Apes, ia justru harus menerima takdir membawa United ke Liga Europa, kompetisi yang menurutnya tidak layak untuk tim sekelas United.

Ole tidak bisa menutupi kekecewaannya setelah kekalahan tersebut. Wajar, kekalahan ini akan menjadi salah satu dosa dirinya yang sudah memasuki musim penuh keduanya sebagai manajer. Berikut adalah komentar Ole yang kami kutip dari situs resmi klub.

Hampir Comeback

“Hampir. Tetapi Andaa tidak bisa berharap banyak untuk lolos ketika tertinggal tiga gol melawan tim yang bagus seperti Leipzig. Saya tidak bisa menyalahkan tim karakter, usaha, dan tekanan yang kami berikan pada mereka di babak kedua, di mana kami hampir pantas mendapatkannya. Tetapi Anda tidak bisa kebobolan tiga gol seperti itu dan berharap untuk kembali. Terlambat. Kami sial di akhir laga.”

Tertinggal Lagi

“Ya, kami sudah memulai pertandingan dengan baik dan bermain bagus, tapi kebobolan gol pertama dan kedua yang dikarenakan pasifnya pertahanan kami. Kami tidak cukup agresif dalam bertahan menutup umpan silang atau bola diagonal yang sebenarnya sudah kami persiapkan sejak awal. Kami tidak bisa menghadapi umpan-umpan silang mereka.”

Kami  Terlambat

“Hari ini kami tidak muncul sebagai sebuah tim sampai kami mencetak gol kedua. Tiba-tiba permainan kami hidup kembali. Saat tertinggal 1-0, Mason Greenwood punya peluang bagus, tapi kami baru bisa bermain justru setelah tertinggal 2-0. Babak kedua kami memegang kendali dan mereka hanya punya satu peluang yang justru menjadi gol ketiga. Sulit untuk bangkit dari ketertinggalan 3-0, tapi kami sudah memberikan segalanya, karakter dan usaha yang bagus. Saya tidak bisa salahkan siapa pun dan kami hampir mendapatkan gol ketiga. Sebuah pengalaman luar biasa melawan tim seperti Leipzig. Kami memang tidak main bagus dan ini tanggung jawab saya.”

Tidak Pernah Menyerah

“Selalu. Dengan para pemain ini, kami tidak akan pernah menyerah. Para pemain ini tidak pernah menyerah. Mudah untuk membuat Anda tertunduk dan menyerah, tetapi mereka tidak. Pada akhirnya, ketika Pogba mencetak gol membuat tim ini berada lebih dekat untuk comeback, tapi nyatanya kami tidak cukup baik.”

Semua Karena Kekalahan di Istanbul

“Ya tentu saja. Kekalahan di Turki berharga sangat mahal. Poin yang seharusnya membuat kami bisa lolos ke babak berikutnya.”

Tersingkir

“Kalian memang tidak bisa bilang kalau kami bermain baik. Kami tidak cukup baik, dalam kelompok yang sulit. Kami memulai dengan baik, tapi titik balik adalah ketika kalah di Istanbul. Itulah yang kami sesali. Hari ini kami nyaris lolos, tapi semua berantakan karena umpan silang. Kami tidak bisa mengalahkan umpan silang mereka.”