Marco Silva merupakan nama baru di kancah sepakbola Inggris, bahkan mungkin pecinta sepakbola dunia pun tak banyak yang mengetahui pria satu ini. Namun belakangan ini banyak media yang membanding-bandingkan Marco dengan salah satu pelatih top dunia yang melatih Manchester United, Jose Mourinho. Lalu siapakah Marco sebenarnya?

Marco Alexandre Saraiva Silva merupakan pelatih berkebangsaan Portugal. Namanya mulai dikenal saat Hull City menunjuknya sebagai pelatih kepala menggantikan Mike Phelan yang dipecat karena tak bisa mengangkat performa Hull City. Tidak banyak yang mengetahui tentang Marco. Bahkan para pemain Hull City pun harus berselancar di dunia maya untuk mengetahui siapa Marco Silva itu.

Andy Robertson mengakui bahwa mungkin dia satu-satu nya orang di tim yang mengetahui Marco Silva. Itu pun karena Robertson memiliki teman yang bermain di bawah asuhan Marco Silva. Dilansir dari Daily Star, Robertson mengatakan, “Saya berbicara dengan Ryan Gauld, yang bermain di bawah asuhan Marco di Sporting (Lisbon). Jadi saya mungkin satu-satunya pemain di sini yang telah mendengar tentang dia.”

Marco Silva memulai karier sebagai pelatih di klub Estoril, Portugal pada musim 2013/2014. Kemudian, pada musim 2014/2015, Silva melanjutkan karier kepelatihannya di Sporting Lisbon. Di sinilah Marco mendapatkan trofi pertamanya sebagai pelatih dengan membawa Sporting meraih Piala Portugal.

Meskipun berhasil membawa Sporting menjuarai Piala Portugal, namun karier Marco di Sporting berakhir dengan pemecatan karena dianggap melanggar norma kedisplinan klub. Dia pun mulai mencoba peruntungan di luar Portugal dengan membesut kesebelasan asal Yunani, Olympiakos.

Di Yunani, Marco mencatatkan rekor yang cukup luar biasa yaitu dengan membawa Olympiakos memenangi 28 laga dari 30 pertandingan dan membuat Olympiakos meraih gelar liga ke-43-nya. Di Europa League, Marco juga menunjukan kemahirannya dalam meracik taktik, salah satunya dengan mengalahkan Arsenal dengan skor 3-2 di Europa League. Bagi Olympiakos ini merupakan kemenangan pertama di tanah Inggris dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. Namun, mereka harus tersingkir setelah dikalahkan Anderlecht dengan skor 0-3. Karir Marco terus berlanjut. Pada 5 Januari 2017 kemarin, Marco dipercaya untuk membesut Hull City.

Dilihat dari asal negara dan perjalanan karir Marco, membuat banyak orang yang menyamakan Marco dengan “The Special One”, Jose Mourinho. Seperti diketahui bahwa Mourinho juga pernah melatih klub kecil, Leiria, sebelum pindah ke Porto dan klub-klub besar Eropa lainnya.

Banyaknya media yang membanding-bandingkan dirinya dengan Mourinho membuat Marco angkat bicara soal ini. “Saya sangat senang karena Mourinho adalah pelatih Portugal dan apa yang dia lakukan dalam karirnya fantastis baginya dan negaranya,” jelas Marco.

Meski menyatakan kekagumannya terhadap Mourinho tapi Marco tidak mau disamakan dengan Jose Mourinho dan menegaskan dia akan melakukan segala sesuatu dengan caranya sendiri. “Tidak akan ada baiknya saat Anda membandingkan beberapa orang atau pelatih yang berbeda. Ini tidak baik.”

“Saya seorang pelatih muda, tentu saja, apa yang saya lakukan dalam karir saya karena saya banyak bekerja dan saya memiliki banyak ambisi untuk mengambil langkah-langkah dalam karir saya. Saya akan berada di sini (Hull City) untuk melakukan hal yang sama, dan untuk meningkatkan karir dan saya harus meningkatkan performa tim saya dan membuat tim saya bermain seperti yang saya inginkan. Saya memiliki begitu banyak hal yang saya pikirkan dan mencoba melakukannya pada saat ini dan itu semua manjadi fokus saya saat ini.”

“Saya tidak ingin berbicara banyak mengenai hal ini. Apa yang dia (Mourinho) lakukan sebelumnya. Tidak hanya di Portugal tapi apa yang dia lakukan di Inggris, Italia, dan Spanyol, itu sangat luar biasa baginya, untuk pelatih Portugal. Saya hanya ingin mengerjakan pekerjaan saya, hanya itu.”

Mourinho pun juga angkat suara mengenai hal ini. Dia menegaskan Marco bukanlah the next “Special One” dan membandingkan Marco dengan dirinya itu tidak adil. “Saya bisa melihat kesamaan dalam memulai karir karena dia memulai karir dari klub kecil, Estoril, sebelum dia pindah ke Sporting,” kata bos United tersebut.

“Saya berada di klub kecil, Leiria, sebelum saya pindah ke Porto, jadi kami memiliki awal yang sama di Portugal. Dia melakukannya dengan baik dan saya melihat dia sebagai pria cerdas dengan sikap yang baik. Saya berharap baik pada dirinya, tapi bukan awal yang baik, dia mengalami tiga kekalahan (melawan United).”

“Saya tidak berpikir itu baik bagi Marco untuk dibandingkan dengan saya. Saya pikir ini tidak baik baginya. Dan saya pikir ini tidak adil,” ujar Mourinho dikutip dari Daily Star.

Sumber : Dailystar.com, Mirror.co.uk, transfermarkt.com