Anthony Martial kembali menemukan permainan terbaiknya, saat membawa Manchester United menang atas Watford dalam laga lanjutan Premier League, Sabtu (12/2) kemarin. Diturunkan sejak menit pertama oleh pelatih Jose Mourinho, penyerang muda berusia 21 tahun tersebut sukses menginspirasi kemenangan Setan Merah dengan skor 2-0, dalam laga pekan ke-25 yang digelar di Old Trafford itu. Alhasil, United bisa menjaga kans mengejar tiket Liga Champions musim depan.

Satu gol dan satu assist yang dibuat Anthony Martial, serta gelar man of the match di akhir pertandingan itu pun menjadi pembuktian kapasitasnya kepada sang pelatih. Buah permainan impresifnya selama 81 menit di pertandingan itu sebelum digantikan oleh bomber muda lainnya, Marcus Rashford. Dalam dua laga United sebelumnya, kontra Leicester City dan Hull City, Martial memang hanya diparkir oleh Mourinho di bangku cadangan, sedang tempatnya diisi oleh wonderkid berusia 19 tahun tersebut.

Terakhir kali pemain tim nasional Prancis itu diturunkan adalah dalam laga menjamu Wigan Athletic di Piala FA, 29 Januari 2017. United menang besar 4-0, dan Martial yang bermain penuh saat itu ikut menyumbangkan dua assist. Meski begitu, ternyata Mourinho tetap saja tidak memberikan jaminan bermain secara reguler di tim utama untuk striker kelahiran 5 Desember 1995 itu.

“Dia harus tampil lebih baik dari pemain lain yang bersaing dengannya di posisi yang sama. Untuk posisi tersebut, kami punya banyak opsi,” tegas pelatih asal Portugal itu tak lama setelah laga kontra Wigan, dilansir Goal.

Penampilan Martial musim ini memang naik-surut, tidak sekonsisten debutnya di musim 2015/2016 lalu, di mana dia mencuri perhatian pelatih Louis Van Gaal dan publik Theatre of The Dreams dengan 11 gol dalam 31 penampilan di Premier League. Dia selalu jadi pilihan utama pelatih asal Belanda itu di lini depan, bersama kapten Wayne Rooney. Namun kedatangan bomber gaek Zlatan Ibrahimovic dan promosinya Marcus Rashford ke tim utama musim, malah seperti membawa bala bagi Martial.

Kondisi itu seiring pula dengan performanya yang terkadang menurun di beberapa laga. Sejauh ini, pemain bernomor punggung 11 tersebut baru bermain dalam 14 laga di Premier League, dan hanya sembilan penampilan sebagai starter. Bahkan, hanya sekali laga saja Martial diberikan kesempatan bermain penuh selama 90 menit di liga domestik musim ini oleh Mourinho. Mantan pemain klub Prancis, AS Monaco, yang dikontrak senilai 36 juta paun itu pun juga baru mampu mencetak tiga gol.

Baca juga: Agar Bisa Berkembang, Martial Mesti Meniru Mkhitaryan

Mourinho pun menyebutnya tidak memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan dengan baik. “Saya pikir dia bukan kehilangan fokus. Dia hanya belum bisa memaksimalkan kesempatan besar yang ada. Kami masih punya lima pemain lain untuk posisi yang sama, ada Rashford, Jesse Lingard, Juan Mata, Henrikh Mkhitaryan, dan Martial. Saya tak bisa terus memberi kesempatan pada pemain yang sama tanpa mempertimbangkan yang lain. Saat saya punya lima pemain untuk satu posisi, saya harus memuji yang bagus, dan kadang mengeluarkan yang lain dari tim. Sesederhana itu,” katanya.

Kondisi ini pun kemudian membuat masa depan Martial di skuat Setan Merah jadi abu-abu. Berbagai rumor soal kepindahannya mulai berhembus. Pada bursa transfer musim dingin Januari 2017 lalu, dia disebut-sebut akan ‘disekolahkan’ ke klub La Liga Spanyol, Sevilla. Pemain yang turut membela tim nasional Prancis di Piala Eropa 2016 lalu itu pun dikabarkan sempat mempertimbangkan untuk hijrah ke klub tersebut. Namun, sang pelatih langsung mencegah dan United menolak tawaran itu.

“Terkait Martial, saya yang setiap hari membaca koran selalu menemukan; Martial ke Sevilla, Martial dipinjamkan, Martial tidak bahagia. Sekali lagi, Martial hanya harus mendengarkan saya. Dia punya kualitas hebat untuk jadi pemain yang luar biasa,” tegas Mourinho ketika itu, dilansir oleh BBC Sport.

Saat itu, Anthony Martial memang baru saja tampil apik dalam laga Premier League antara United menjamu Middlesbrough, pada 31 Desember 2016. Dia juga mencetak satu gol dan jadi man of the match.

Baru-baru ini, rumor kepindahannya kembali mengemuka. Dilaporkan bahwa Martial tertarik untuk kembali ke Ligue 1 Prancis bersama Paris Saint-Germain. Namun, dia langsung meredam spekulasi itu melalui akun Twitter pribadinya. “Jangan dengarkan media, itu salah, terima kasih. Ayo United,” cuitnya.

Sejumlah seniornya, seperti Mikael Silvestre dan Gary Neville pun berharap Martial bisa bersabar dan terus belajar lebih banyak, karena usianya juga masih sangat muda. Sekarang, Martial memang harus membuktikan lagi kepada Mourinho bahwa dia bisa menjadi pemain yang spesial.

Baca juga: Alasan Mengapa Martial Harus Dipertahankan