Kemenangan telak dengan skor 4-0 yang diraih Manchester United saat menjamu Wigan Athletic di laga lanjutan Piala FA, Minggu (29/01), ternyata meninggalkan sangat banyak momen spesial bagi sejumlah pemain. Selain debut dua pemain muda, bek Axel Tuanzebe dan kiper Joel Castro, laga ini juga menjadi pembuktian bagi beberapa pemain yang selama ini jarang mendapat kepercayaan dari sang pelatih, Jose Mourinho. Setidaknya, itulah yang dilakukan oleh Bastian Schweinsteiger.

Gelandang senior asal Jerman ini sukses membuktikan kualitasnya pada Mourinho, dengan bermain menawan sepanjang laga. Tidak tanggung-tanggung, diturunkan sebagai pemain utama hingga akhir pertandingan, pemain yang akrab disapa Schweini itu menutup laga dengan gelar man of the match. Sesuatu yang pantas memang, melihat performanya malam itu. Apalagi, dia juga ikut menyumbang satu assist pada gol pertama, dan satu gol tendangan voli yang jadi penutup kemenangan United.

Inilah pertama kali Schweini dipercaya turun dari menit pertama oleh Mourinho, sejak kedatangan pelatih asal Portugal itu di Old Trafford pada awal musim 2016/2017. Sebelumnya, dia hanya sempat dimainkan 4 menit pada debut bersama sang pelatih baru di laga putaran kelima Piala Liga Inggris, saat menjamu West Ham di Old Trafford, 30 November 2016. Kesempatan berikut sedikit lebih lama, 12 menit di laga kontra Reading di Piala FA, 7 Januari 2017. Keduanya berakhir dengan kemenangan.

Schweini memang sempat jadi ‘pesakitan’ sejak awal musim ini. Nama besar pemain yang diboyong oleh pelatih terdahulu, Louis van Gaal dari Bayern Muenchen pada musim 2015/2016 itu memang tak membuat  Mourinho silau. Bahkan, The Special One sempat mencampakkannya dari tim utama, sejak dia menginjakkan kaki di Old Trafford. Dilaporkan The Mirror, permintaan pemain 32 tahun itu untuk diperbolehkan bermain dengan tim cadangan pun tetap tak mendapat restu sang pelatih baru.

Mourinho juga dikabarkan ingin melepas Schweini ke klub lain, meski hingga kini dia bersikeras ingin tetap bertahan. Tak pelak, pelatih berusia 54 tahun itu pun marah besar pada pemainnya ini, seperti dilaporkan Daily Star, karena ketika itu klub Portugal Sporting Lisbon dikabarkan siap meminangnya. Meski hubungan pelatih dan pemain itu semakin kisruh, namun Schweini meyakinkan publik bahwa tak ada masalah antara dirinya dengan Mourinho, dan terus berharap kembali diberi kepercayaan.

Kini, Schweini sudah membuktikan semuanya pada sang pelatih dan publik Old Trafford, setelah 385 hari tak pernah masuk dalam starting line-up. Tak hanya kesetiannya pada The Red Devils, tapi juga kualitasnya di lapangan hijau. Tak ayal, pujian pun langsung berdatangan. Goal memberikan julukan ‘Basti-Gol’ untuknya, seperti yang tertulis pada salah satu judul artikel mereka di website. Media-media lainnya pun memasang foto dan mengulas aksi Schweini dalam laga itu pada headline mereka.

Lalu, bagaimana pula tanggapan Mourinho? Dia memang memberikan apresiasi untuk usaha anak asuhnya tersebut, meski tersirat pemain yang juga kerap disapa Basti ini dimainkan karena sedang dibutuhkan dan tak ada pilihan lagi. Mourinho pun membeberkan alasannya memberi kesempatan pada sang pemain. “Basti mungkin menjadi kejutan bagi beberapa pihak sebagaimana kami sempat membuat keputusan untuk tidak memainkannya hingga beberapa bulan,” ujarnya dilansir BBC Sport.

“Sejak dia kembali bersama tim, dia berjuang untuk mendapatkan tempat ketika kami juga memiliki banyak pertandingan saat ini. Kami menemukan bahwa laga (di Manchester City) ditunda karena ada final Piala Liga Inggris, Liga Eropa, serta fakta bahwa Morgan Schneiderlin dan Memphis Depay telah meninggalkan klub. Skuad saat ini lebih sedikit dan kami membutuhkannya. Hari ini kesempatan lain baginya untuk bermain dan menunjukkan bahwa dia siap, bahkan untuk Premier League,” katanya.

Namun, yang menarik tentu saja pernyataan berikutnya dari Mourinho. Dia seperti memberi garansi bagi Schweini untuk bisa mendapatkan kesempatan bermain yang lebih banyak di masa mendatang. “Dia bertahan dan akan masuk dalam skuad ke Liga Eropa karena ada tempat kosong setelah Depay dan Schneiderlin pergi. Kami tidak punya banyak pemain; di lini tengah kami tidak memiliki banyak pilihan. Jadi, pastinya dia merupakan sebuah pilihan,” ucapnya dilaporkan pula oleh Sports Mole.

“Selama 90 menit pada hari ini mungkin terlalu berat untuknya. Namun, itu penting baginya untuk membuat pengaruh dengan tendangan volinya. Saya pikir, kini dia bahagia,” tutup Mourinho. Fans United tentu pula berharap kapten tim nasional Jerman ini masih akan tetap berseragam merah.