Di masa lalu, Manchester United selalu kesulitan tiap kali bertemu dengan Wolverhampton Wanderers. Namun melihat kondisi saat ini, Setan Merah seharusnya bisa dengan mudah mengalahkan mereka pada pertandingan pada hari terakhir tahun 2022.

Hal ini tidak lepas dari buruknya performa Wolves sejak awal musim kompetisi dimulai. Mereka yang kerap dianggap sebagai kuda hitam, kini sedang susah beranjak dari zona degradasi. Untuk sementara mereka ada di peringkat ke-18. Bahkan sebelum Boxing Day, Wolves untuk pertama kalinya sejak promosi ada di peringkat terbawah.

Zona degradasi seolah menjadi zona nyaman bagi Wolves. Sudah enam pekan mereka terjebak di sana. Sejak promosi 2018 lalu, Wolves paling lama bertahan di zona degradasi itu hanya satu pekan. Itupun terjadi pada 2021 lalu.

Inilah kenapa United seharusnya mampu memanfaatkan situasi ini untuk mempertajam catatan apik mereka bersama Erik ten Hag. Kemenangan melawan Nottingham Forest semakin mempertebal keyakinan mereka untuk bisa masuk empat besar. Dalam 14 laga terakhir, United hanya satu kali kalah dan 11 kali meraih kemenangan.

Tidak hanya itu, para pemain United juga sedang on-fire terutama para pemain depan. Rashford kini terus menunjukkan peningkatannya sebagai striker. Di sisi lain, Martial juga tampak kembali menemukan kepercayaan dirinya berkat satu gol yang dibuat ke gawang Forest.

Moral semakin membaik ketika satu per satu pemain mereka yang sebelumnya absen karena Piala Dunia kini mulai kembali termasuk Lisandro Martinez. Praktis, The Winning Team United era Ten Hag sepertinya akan kembali pada pertandingan nanti.

Di sisi lain, Wolves sendiri baru mendapat kemenangan lagi pada Boxing Day kemarin. Tiga poin di markas Everton dengan skor 1-2 adalah kemenangan pertama di liga sejak bulan Oktober atau setelah lima laga tidak pernah meraih kemenangan. Hasil ini meneruskan tren positif mereka yang sebelumnya juga menang 2-0 melawan klub Elkan Bagott, Gillingham, pada kompetisi Piala Liga.

“Kami menikmati kemenangan ini tapi kami belum melakukan apa-apa. Para pemain terus bekerja dan mereka berhasil mengubah situasi yang tentu saja meningkatkan keyakinan kami. Ini (kemenangan atas Everton) adalah tiga poin awal dan kami tahu kalau kami punya tugas yang berat untuk ke depannya,” kata mantan pelatih Real Madrid ini.

Pelan-pelan Julen Lopetegui mulai membuat moral di dalam tubuh Wolves membaik setelah sebelumnya kacau balau di bawah arahan Bruno Lage. Bersama Lage, Wolves sama sekali tidak bisa memenuhi harapan suporter yang ingin melihat mereka bermain jauh lebih menghibur.

Bersama Lage, Wolves kurang dalam segi efektivitas. Mereka  memang bisa membuat peluang, akan tetapi mereka juga kurang tajam dan bermasalah dalam hal penyelesaian akhir. Inilah yang coba diperbaiki oleh Lopetegui. Ketika melawan Everton, Wolves hanya membuat empat shots on target sedangkan Everton membuat enam.

Lopetegui juga bisa menjadi momok tambahan bagi United mengingat ia berasal dari Spanyol. United kerap kesulitan apabila menghadapi tim yang dilatih oleh pria asal negeri Matador tersebut. Dalam tiga laga terakhir Premier League melawan klub yang dilatih orang Spanyol, United selalu kalah. Tiga kekalahan itu diraih ketika melawan Unai Emery (3-1), Pep Guardiola (6-3), dan Mikel Arteta (3-1 pada musim 2021/2022).

Tidak hanya itu, pertemuan terakhir Lopetegui melawan United juga berakhir dengan kemenangan saat dia masih melatih Sevilla. United saat itu kalah 2-1 pada semifinal Liga Europa musim 2019/2020.

Perkiraan Susunan Pemain

WOLVERHAMPTON:

Jose Sa, Nelson Semedo, Nathan Collins, Max Kilman, Rayan Ait-Nouri, Joe Hodge, Ruben Neves, Joao Moutinho, Hwang Hee-Chan, Dani Podence, Diego Costa

MAN UNITED:

David de Gea, Aaron Wan-Bissaka, Raphael Varane, Lisandro Martinez, Luke Shaw, Casemiro, Christian Eriksen, Bruno Fernandes, Antony, Anthony Martial, Marcus Rashford