Setelah beristirahat selama dua pekan karena jeda Internasional, para pemain Manchester United akhirnya kembali ke Carrington. Pekan ini, mereka akan menghadapi Swansea City pada pekan ke-32 (31 untuk United) di Old Trafford.

Pertandingan nanti tentu harus dimenangkan oleh United. Tiga poin menjadi harga yang tidak bisa ditawar lagi mengingat mereka kembali dikejar oleh Liverpool yang saat ini unggul satu pertandingan dibandingkan Setan Merah. United juga hanya menyisakan 8 plus 2 pertandingan (jika lolos ke final Piala FA) saja di musim ini sehingga setiap laganya harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Tumpulnya Lini Depan Swansea City yang Harus dimaksimalkan United

Kedua kesebelasan kemungkinan besar akan kehilangan beberapa pilarnya pada laga Sabtu nanti. United terancam tampil tanpa Scott McTominay, Sergio Romero, Ashley Young, dan Paul Pogba. Keempatnya mengalami cedera pasca jeda Internasional. Sedangkan Swansea City sudah pasti kehilangan Jordan Ayew yang masih menjalani skorsing akibat kartu merah yang ia terima ketika laga melawan Huddersfield pada pekan ke-30 lalu.

Baca juga: Romero 1, De Gea 1

Kehilangan Jordan tentu menjadi pukulan bagi skuad Carlos Carvalhal. Jordan adalah top skor mereka saat ini dengan 10 gol. Kombinasinya dengan sang kakak, Andrew, sejauh ini mampu membuat mereka keluar dari zona degradasi dan berada di peringkat ke-14 klasemen sementara. Absennya Jordan tentu saja mengurangi agresivitas serangan Si Angsa yang di musim ini tidak terlalu baik.

Sejauh ini, mereka baru mencetak 25 gol (kedua terendah setelah WBA) dan hanya melepaskan rata-rata 8,2 tembakan ke arah gawang yang menjadi catatan terburuk diantara klub liga primer lainnya. Dari jumlah tersebut, hanya 2,4 tembakan mereka yang mengarah ke gawang. Mereka bahkan butuh 9 tembakan hanya untuk mencetak satu gol. Sebuah catatan yang tentu saja minor bagi tim sekelas Swansea.

Buruknya Lini Depan Swansea

Dalam laga terakhir di Premier League melawan Huddersfield, lini depan Swansea tidak bisa berbuat banyak saat itu. Meski dipengaruhi oleh keluarnya Jordan Ayew di menit ke-11, lini depan Swansea memang tidak bisa memberikan suplai yang baik bahkan hingga ke kotak penalti sekalipun. Sepanjang 90 menit, mereka hanya bisa satu kali saja melepaskan umpan silang.

Tumpulnya lini depan Swansea inilah yang harus dimanfaatkan United untuk setidaknya fokus bermain menyerang lini pertahanan mereka. Romelu Lukaku diharapkan bisa meneruskan ketajamannya yang beberapa waktu lalu sah menjadi pemain kedelapan United yang mampu mencetak 25 gol di musim pertamanya.

Hanya, lini depan United tentu tidak akan begitu mudah untuk mencetak gol ke gawang Swansea. Mereka dijaga oleh Malaikat Pelindung dalam diri Lukasz Fabianski. Sama seperti United, lini belakang Swansea City kerap bergantung kepada mantan penjaga gawang Arsenal tersebut.

Tercatat, Fabianski sudah membuat 106 penyelamatan yang merupakan catatan terbaik kedua di liga musim ini. Di laga terakhir di liga, Fabianski berhasil menjaga gawangnya dari berondongan 38 tembakan pemain Huddersfield sehingga bisa membawa pulang satu poin.

Duel Udara yang bisa Dimanfaatkan Swansea

Meski di atas kertas United diunggulkan untuk menjadi pemenang, namun tidak tertutup kemungkinan Swansea akan tampil mengejutkan di stadion Old Trafford. Dalam lima laga terakhir keduanya di Teater Impian, Swansea bisa tiga kali mengakhiri laga tanpa kalah. Dua diantaranya bahkan diakhiri dengan kemenangan.

Salah satu cara yang bisa dimanfaatkan oleh Swansea City adalah dengan memaksimalkan duel udara. Musim ini, pemenang Piala Liga 2013 adalah jagonya dalam urusan duel-duel bola atas. Rata-rata mereka bisa melakukan 18,5 duel udara per partainya. Kemampuan ini didukung dari gaya main mereka yang mayoritas emngandalkan bola-bola langsung alias direct (70 umpan panjang per laga).

Tidak hanya itu, bola-bola atas diharapkan para pendukung Swans mampu mencuri gol dari jala David De Gea. Dari 25 gol mereka musim ini, delapan atau sepertiga dari total gol mereka dibuat dari skema bola mati. United juga tidak boleh membuat pelanggaran-pelanggaran yang bisa merugikan timnya mengingat Swansea pintar sekali mencari pelanggaran (10,8 kali dilanggar per laga).

Maka dari itu, konsentrasi tentu sangat dibutuhkan oleh lini belakang United. Baik Chris Smalling maupun Eric Bailly harus mewaspadai situasi sepak pojok atau tendangan bebas di sisi sayap. United sendiri hanya memiliki rata-rata duel udara sebanyak 17,6 saja atau lebih rendah sedikit dibandingkan Swansea.

Perkiraan Formasi

MANCHESTER UNITED:

David De Gea, Antonio Valencia, Eric Bailly, Chris Smalling, Luke Shaw, Nemanja Matic, Paul Pogba, Jesse Lingard, Juan Mata, Marcus Rashford, Romelu Lukaku

SWANSEA CITY:

Lukasz Fabianski, Kyle Naughton, Mike Van Der Hoorn, Federico Fernandez, Alfie Mawson, Martin Olsson, Andy King, Ki Sung Yueng, Sam Clucas, Andre Ayew, Tammy Abraham