Kekalahan atas Brighton pekan lalu memang mengejutkan bagi kubu Manchester United. Hilangnya tiga poin membuat mereka langsung diragukan untuk bisa sukses di Premier League musim ini. Hanya satu cara untuk menghilangkan keraguan tersebut yaitu menang. Sayangnya, mereka kedatangan tamu Tottenham Hotspur yang sedang dalam kepercayaan diri yang tinggi.

Tim tamu tidak memiliki masalah apapun. Para pemain Spurs berada dalam kondisi yang siap tempur. Hanya Son Heung Min yang absen karena tugas negara untuk mengikuti Asian Games. Itupun tidak terlalu berdampak pada lini serang mereka. Performa mereka pun sangat bagus. Dua kemenangan dari dua laga awal adalah performa terbaik mereka sejak 2014.

Di sisi lain, kekalahan melawan Brighton jelas masih membayangi kubu Manchester United. Sama seperti Spurs, United tidak terlalu kehilangan banyak pemain. Hanya Marcos Rojo saja yang kemungkinan belum bisa tampil pada Selasa dini hari nanti. Meski begitu, patut untuk dinanti bagaimana sikap Mourinho menghadapi Spurs. Apakah ia ingin merotasi skuadnya atau menurunkan skuad yang sama layaknya pekan lalu.

Rekor Pertemuan dan Manajer yang Memihak United

Spurs mungkin saja lebih dijagokan pada laga nanti. Namun jika melihat rekor pertemuan mereka dengan United di Teater Impian maka Spurs patut untuk waspada. Si Lili Putih tidak pernah menang dalam empat pertemuan terakhir mereka di kandang Setan Merah. Tidak hanya itu, mereka juga tidak bisa mencetak gol dalam empat pertandingan tersebut.

Pada pertemuan terakhir mereka, Oktober lalu, Spurs takluk melalui gol Anthony Martial. Sebelumnya, Henrikh Mkhitaryan yang mencetak gol ke gawang Hugo Lloris. Kyle Walker sebenarnya pemain Spurs terakhir yang mencetak gol di kandang United. Namun itu dibuatnya ke gawang sendiri pada awal musim 2015.

Pemain Spurs terakhir yang bisa membobol gawang United di Old Trafford adalah Christian Eriksen. Kejadiannya pada Januari 2014 saat Spurs menang tipis 2-1 atas si pemilik stadion. Itulah kemenangan terakhir yang bisa diraih Spurs atas United. Selanjutnya, Setan Merah berkuasa atas Spurs hingga musim lalu.

Selain rekor pertemuan, rekor antar manajer juga menguntungkan sisi merah Manchester. Jose Mourinho adalah manajer yang sulit dikalahkan oleh Mauricio Pochettino sepanjang karier kepelatihannya. Dari 15 pertemuan, hanya tiga kali saja pria Argentina tersebut unggul atas tim yang dipegang Mourinho. Sisanya selalu berakhir dengan kekalahan (11 kali) dan satu kali hasil imbang.

Akan tetapi, Mourinho juga tidak boleh pongah. Dari tiga kekalahan yang ia alami melawan Pochettino, dua diantaranya justru didapat saat ia sudah bersama Manchester United. Hal ini berarti, skema yang dimiliki Pochettino bisa merepotkan United alih-alih dua tim sebelumnya yang pernah dipegang Mourinho. Terbukti, Spurs hanya kalah tipis saban menghadapi United di Old Trafford dan kerap membahayakan gawang United.

Meningkatkan Serangan dan Menghilangkan Kesalahan

Pochettino mungkin tidak diuntungkan dengan rekor pertemuan antara dirinya dengan Mourinho maupun Spurs dengan United. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan bagi dirinya untuk bisa pulang dengan tiga poin pada laga kali ini. Caranya adalah dengan memanfaatkan kesalahan para pemain belakang United.

Empat gol yang bersarang ke gawang De Gea semuanya berawal dari error para pemain belakang. Yang paling parah tentu saja ketika melawan Brighton. Tiga gol yang bersarang saat itu lahir hanya dari tiga tembakan ke gawang yang dilakukan oleh Brighton.

Dua pemain belakang United, Bailly dan Lindelof, kerap kehilangan fokus ketika menghadapi pemain depan yang mengandalkan kecepatan. Spurs punya senjata dalam diri Dele Alli dan Lucas Moura yang permainannya kerap menusuk ke tengah setelah bergerak dari sayap. Belum lagi mewaspadai Harry Kane yang pekan lalu mencetak gol pertamanya di bulan Agustus.

Seandainya para pemain belakang United dapat meredam lini serang Spurs, maka Mourinho sudah setengah langkah untuk membawa United meraih kemenangan keduanya musim ini. Akan tetapi, itu semua tergantung dengan para pemain tengah dan depan United yang sama bermasalahnya dengan pemain belakang.

Statistik United terkait aksi menyerang begitu buruk dalam dua laga terakhir. Angka penguasaan bola mereka hanya berada di urutan keenam. Jumlah tembakan ke gawang lawan pun hanya berada di urutan ke-17 dari 20 kesebelasan. Mereka adalah tim terburuk ketiga terkait sentuhan bola di kotak penalti dan paling rendah dalam hal persentase. Catatan terburuk juga mengarah ke United terkait lamanya mereka membangun serangan. Kesimpulannya United kurang kreatif meski bisa menguasai pertandingan.

Cara United untuk bisa meraih kemenangan pada laga nanti adalah dengan memanfaatkan permainan Paul Pogba. Laga melawan Tottenham nanti bisa menjadi cara untuk membungkam kritik yang terus berdatangan kepadanya. Pogba adalah satu-satunya pemain yang memiliki catatan positif dalam dua laga awal United.

Ia adalah pemain United terbanyak yang melakukan sepakan ke gawang (4 kali), umpan terbanyak (145), sentuhan bola terbanyak (192), dan membuat tujuh dribel sukses. Akan tetapi, Pogba juga harus mengurangi kesalahan yang sering ia buat. Ia adalah pemain yang paling sering kehilangan bola diantara seluruh skuad United lainnya. Jika Pogba bisa bermain sederhana dan mengurangi kesalahan-kesalahan yang sering ia buat, maka bukan tidak mungkin ia bisa menjadi sosok pahlawan yang memberikan tiga poin penuh bagi timnya.

Perkiraan Formasi

Manchester United:

David De Gea, Matteo Darmian, Eric Bailly, Victor Lindelof, Luke Shaw, Andreas Pereira, Fred, Paul Pogba, Jesse Lingard, Marcus Rashford, Romelu Lukaku

Tottenham Hotspur:

Hugo Lloris, Kieran Trippier, Toby Alderweireld, Jan Vertonghen, Davinson Sanchez, Ben Davies, Cristian Eriksen, Eric Dier, Dele Alli, Lucas Moura, Harry Kane