Tradisi bagus United akan diuji oleh tetangganya yang juga sedang membutuhkan poin demi menjaga asa untuk mempertahankan gelar juara.

***

Di tengah musim 2019/2020 yang berjalan tidak stabil, Manchester United masih memiliki beberapa hal yang bisa dibanggakan. Salah satunya adalah kesuksesan mereka meraup poin dari tim-tim papan atas klasemen sementara. Setan Merah kerap mendadak jago ketika bertemu tim top six meski ketika menghadapi tim papan tengah-bawah penampilan mereka berubah 180 derajat.

Tiga dari lima kemenangan United di Premier League diraih ketika melawan Chelsea, Leicester City, dan Tottenham Hotspur. Ketika menghadapi Arsenal dan Liverpool, United masih sanggup memaksakan hasil imbang. Bahkan Chelsea sudah dua kali menjadi korban United musim ini setelah mereka juga menderita kekalahan pada ajang Piala Liga.

Pada Minggu (8/12) dini hari nanti, konsistensi United dalam menghadapi tim besar akan diuji. Kali ini, giliran Manchester City yang mendapat giliran untuk mengetahui sekuat apa mereka ketika melawan kesebelasan papan atas.

Ujian ini nampak tidak akan mudah. Pasalnya, United akan bertindak sebagai tamu. Pada lima laga sebelumnya melawan Chelsea, Spurs, Leicester, Arsenal, dan Liverpool, semuanya dimainkan United di kandang mereka yaitu Old Trafford.

Bagi Manchester United, laga ini wajib mereka menangkan. Selain meneruskan eksistensi mereka melawan tim besar, tiga poin akan membuat peluang United untuk masuk lima besar kembali terbuka. Mereka kini hanya tertinggal dua angka dari Wolverhampton. Bahkan peluang mereka untuk ke empat besar juga bisa terbuka asalkan Chelsea kalah melawan Everton.

Situasi psikologis United sedang berada dalam kondisi baik jelang pertandingan ini. Kemenangan melawan Tottenham Hotspur tengah pekan lalu membuat ruang ganti klub sedikit lebih sejuk. Sebelumnya, muncul isu kalau Ole Gunnar Solskjaer akan dipecat jika tidak berhasil meraih kemenangan dalam dua laga melawan Spurs dan City. Lawan pertama berhasil ia kalahkan, kini ia tinggal menanti City sebagai korban berikutnya sekaligus mengamankan jabatannya dari tekanan pemecatan.

Akan tetapi, United bukannya tanpa masalah. Mereka kerap tidak konsisten ketika datang ke sebuah pertandingan. Mereka bisa bermain bagus pada hari ini, namun penampilan mereka bisa berubah 180 derajat pada pertandingan berikutnya. Musim ini saja United belum pernah menang dua kali beruntun.

Potensi untuk kembali inkonsisten bisa saja terjadi mengingat United mulai kesulitan mengalahkan City sejak 2011. Dalam kurun waktu tersebut, mereka hanya menang tujuh kali dalam 19 laga terakhir antar kedua kesebelasan di semua kompetisi. Bahkan jika hanya menghitung laga di Premier League, United hanya sanggup mengalahkan City empat kali.

“Banyak hal sudah berubah saat ini. Manchester City adalah tim yang lebih kuat dibanding tim mereka saat saya masih bermain dulu. Sepakbola sudah berubah. Mulai dari tekel, hingga hal-hal teknis seperti taktik. Namun derby tetaplah derby dan kami akan memainkan laga ini seperti biasanya,” ujarnya.

Meski begitu, tiga dari empat kemenangan yang mereka raih melawan City terjadi di Etihad Stadium (2012, 2016, dan 2018). Hal ini jelas menandakan kalau Solskjaer punya peluang untuk membuat kejutan pada malam nanti.

“Kami butuh konsistensi. Kami perlu mengubah keraguan menjadi kepercayaan diri dan menghasilkan performa bagus jauh lebih sering pada musim ini. Jika kami tampil di Etihad seperti kami tampil melawan Tottenham, maka hasil bagus akan kami dapat,” ujarnya.

Keuntungan lain yang didapat United adalah absennya beberapa penggawa utama Manchester City. Pep Guardiola sudah memastikan kalau Sergio Aguero akan absen. Aguero adalah momok bagi United mengingat ia sudah mencetak banyak gol ke gawang Setan Merah.

Selain itu, performa tuan rumah juga sedang naik turun. Sebelum menang 4-1 melawan Burnley, mereka bahkan ditahan imbang 2-2 oleh Newcastle United. Sebelumnya, City bahkan pernah tumbang 0-2 di kandang melawan Wolverhampton.

Lini belakang mereka juga sedang bermasalah. Tidak ada lagi clean sheets dalam lima laga terakhir. Meski masalah bek tengah City sudah bisa ditutupi dengan Fernandinho yang bermain di posisi itu, namun tetap saja lini belakang mereka kerap rapuh karena kurangnya perlindungan dari lini kedua.

Besar kemungkinan United akan bermain menunggu dan bermain rapat menggunakan blok rendah. Cara ini terbilang efektif untuk mematikan kreativitas City dan memaksa mereka melakukan banyak variasi serangan. Solskjaer bisa mencontoh Wolves dan Newcastle yang berhasil mendapat poin dari City berkat taktik ini.

Jika United berhasil mematikan kreativitas City, maka tugas berikutnya hanya tinggal mengirimkan bola direct ke sisi sayap yang diisi oleh Daniel James dan Marcus Rashford. Nama terakhir diharapkan bisa memberi kontribusi melalui gol-golnya agar United bisa membuka kembali peluang ke empat besar sekaligus memberikan kesempatan kepada Liverpool untuk memperlebar jarak.

Susunan Pemain

MAN CITY:

Ederson, Kyle Walker, Nicolas Otamendi, Fernandinho, Oleksander Zinchenko, Rodri, David Silva, Kevin De Bruyne, Riyad Mahrez, Raheem Sterling, Gabriel Jesus

MAN UNITED:

David de Gea, Aaron Wan-Bissaka, Harry Maguire, Victor Lindelof, Ashley Young, Scott McTominay, Fred, Daniel James, Jesse Lingard, Marcus Rashford, Mason Greenwood