Foto: Premierleague.com

Sejak promosi ke Premier League pada musim 2015/2016, Bournemouth hanya satu kali bisa mengalahkan Manchester United. Kejadiannya pada Desember 2015, saat dua sepak pojok mereka menghasilkan kemenangan 2-1. Namun setelah kemenangan tersebut, The Cherries tidak bisa mengalahkan Setan Merah.

Dalam lima perjumpaan terakhir, United empat kali meraih kemenangan dan satu kali bermain imbang. Dua dari empat kemenangan tersebut bahkan diraih di kandang Bournemouth, Vitality Stadium. Secara keseluruhan, rekor Setan Merah memang cukup bagus menghadapi tim asuhan Eddie Howe tersebut.

Akan tetapi, United patut waspada ketika mereka kembali dijamu Bournemouth akhir pekan nanti. Untuk sementara, Simon Francis dan rekan, memiliki posisi yang jauh lebih baik di klasemen. Hal ini memberikan kepercayaan diri bagi Bournemouth untuk memutus tren tidak pernah menang dalam lima pertemuan sebelumnya.

“Tentu saja kami tidak takut menghadapi mereka. Buku catatan mungkin berkata kalau dalam laga nanti kami adalah favorit. Saya rasa kami tidak akan memberikan tiga poin gratis lagi seperti sebelumnya. Kami yakin bisa mengalahkan mereka,” tutur Francis.

Wajar jika Francis begitu percaya diri. Modal mereka cukup bagus dalam 10 pertandingan pertama mereka di liga. Dari enam pertandingan terakhir, mereka memenangi lima diantaranya dan hanya satu kali menelan kekalahan. Tidak hanya itu, pada tiga pertandingan terakhirnya, mereka selalu meraih clean sheet. Hal ini membuktikan, selain lini depan mereka konsisten mencetak gol, lini belakang mereka nampak cukup sulit untuk ditembus.

Kemenangan akan membawa mereka masuk ke zona empat besar, posisi yang jarang sekali mereka rasakan. Tiga poin melawan United, bukan tidak mungkin mengubah target mereka dari sekedar finis 10 besar menjadi pengincar zona Eropa.

Akan tetapi, Eddie Howe terancam tidak bisa menurunkan mesin gol mereka, Joshua King. Jebolan Akademi United ini sudah absen dalam dua pertandingan liga dan Piala Liga karena mengalami cedera engkel. Tentu sebuah kerugian jika King absen mengingat ia sudah mencetak empat gol pada musim ini.

Di sisi lain, Manchester United sebenarnya juga berada dalam kondisi yang cukup positif jelang pertandingan ini. Akan tetapi, inkonsistensi yang mereka miliki membuat performa mereka sulit ditebak tiap pertandingannya. Hal ini yang masih menjadi PR bagi Mourinho meski sudah tiga musim menangani klub.

Kebalikan dari tuan rumah, United memiliki lini belakang yang amburadul. Meski tidak pernah kalah dalam tiga pertandingan terakhir, namun gawang United selalu kebobolan. Dalam kurun tiga pertandingan tersebut, De Gea sudah lima kali memungut bola dari gawangnya.

Jika melihat masalah yang mendera lini belakang United, Howe sebaiknya tidak perlu khawatir akan absennya King. Mereka masih memiliki amunisi-amunisi yang juga pandai dalam menjebol gawang lawan. Ada Callum Wilson yang merupakan top skor mereka musim ini dengan lima gol. Tidak hanya mencetak gol, Wilson juga pandai dalam memberikan servis kepada rekan setimnya berkat torehan empat asis sejauh ini.

Tidak hanya lini depan, lini tengah mereka pun cukup berbahaya. Rekrutan anyar mereka, Dave Brooks membuat tiga gol dalam empat pertandingan terakhirnya. Selain Brooks, mereka juga masih memiliki Ryan Fraser. Pemain timnas Skotlandia tersebut merupakan penyumbang gol terbanyak untuk klub di liga melalui 3 gol dan 5 asis.

Pertandingan nanti akan menjadi duel siapa yang lebih berbahaya di sayap kiri antara Fraser dan Anthony Martial. Jika nama pertama sudah berkontribusi untuk delapan gol dalam 10 laga terakhir, maka Martial adalah top skor United sejauh ini dengan empat golnya yang hanya dibuat dari lima pertandingan.

Yang menimbulkan tanda tanya adalah siapa yang akan menempati posisi sebagai penyerang tengah di United? Pertanyaan ini seolah tidak pernah terjawab karena penampilan lini depan yang seperti roller coaster.

Pekan lalu, Marcus Rashford dimainkan di lini depan menggantikan Romelu Lukaku. Sepanjang 90 menit, ia mampu membuka ruang bagi para pemain lainnya lewat perannya sebagai penyerang gantung. Sayangnya, ia tidak sekalipun menyentuh bola di kotak penalti dan hanya membuat satu tembakan saja. Di sisi lain, gawang Bournemouth adalah sasaran empuk bagi seorang Romelu Lukaku. Ia sudah mencetak enam gol, dengan dua diantaranya dibuat saat ia sudah berseragam United musim lalu.

Perkiraan Formasi

AFC BOURNEMOUTH:

Asmir Begovic, Simon Francis, Steve Cook, Nathan Ake, Adam Smith, Lewis Cook, Jefferson Lerma, Charlie Daniels, Ryan Fraser, David Brooks, Callum Wilson

MANCHESTER UNITED:

David de Gea, Ashley Young, Chris Smalling, Victor Lindelof, Luke Shaw, Nemanja Matic, Fred, Paul Pogba, Juan Mata, Anthony Martial, Marcus Rashford